9

1.8K 263 65
                                    

Keduanya sudah siap di terminal dengan bawaan yang lumayan banyak. Liburan seminggu bersama kekasih bukankah itu menyenangkan? Jika belum maka kamu harus merasakannya juga. Ayo pergi liburan bersama pacar.

Keduanya memakai baju couple berwarna hitam. Maksudnya kaos bagian dalam yang dilapisi jaket jeans. Dan topi, ah iya topinya juga couple, mau tau ide siapa? Renjun. Hey Renjun mulai bucin haha.

Bus datang ke depan mereka, satu-persatu penumpang naik, Renjun bilang harus dapat kursi favoritnya jadi Haechan dengan segera ikut naik agar kursinya tidak diduduki orang lain.

Yess dapat, sudah duduk dengan nyaman. Semua kursi sudah terisi penuh dan bus segera berangkat ke tujuan. Tujuan utama adalah pegunungan, Renjun pernah bilang ingin melihat bintang dilangit terbuka, tapi di rumahnya tidak pernah terlihat lebih dari 50 buah. Kok Renjun tau? Dia menghitungnya setiap malam.

"Aku main game sebentar" Haechan menyalakan ponsel dan bermain game. Kalian harus tau bahwa Haechan selalu lupa waktu jika sudah bertemu game. Tapi kali ini Renjun membiarkannya, ia juga sedang sibuk mencoret kertas kosong dipangkuannya.

Waktu terus berjalan, ini sudah hampir setengah jalan, Renjun mulai mengantuk setelah menggambar tadi, ia menutup buku itu dan menoleh ke samping. Pacarnya masih saja sibuk dan melupakan waktu.

Renjun menggoyangkan lengan Haechan tapi dia lebih dulu menjauhkan ponselnya. Haechan sudah tau jika Renjun bosan dia akan menggangu aktivitasnya bermain game.

Renjun bosan, dan mengantuk tapi Haechan sibuk dengan game. Baiklah mari abaikan Haechan dan menuju mimpi indah.  Renjun memilih tidur dengan tangan yang ia tumpukan dijendela sebagai bantalnya.

"Baby jangan begitu, apa gunanya bahuku di sini?" Haechan meletakan ponsel kemudian menarik tubuh Renjun agar lebih mendekat dan menaruh kepala itu bersandar di bahu.

"Aku jadi ikut ngantuk" Haechan membenarkan posisi bergerak selembut mungkin agar tidak mengganggu Renjun.

Perjalanan memakan waktu 8 jam jika tadi berangkat pagi maka sekarang sudah hampir senja matahari menyorot dari jendela tapi tidak terlalu terik, indah untuk diabadikan dalam bentuk foto atau ingatan.

Haechan terbangun lebih dulu karena sinar matahari itu berhasil membangunkannya. Mengusap surai Renjun pelan, tapi yang diusap justru menggeliat tak nyaman.

Renjun membuka mata perlahan bukan karena usapan di kepalanya melainkan karena bus yang tiba-tiba berguncang, sepertinya menabrak batu.

"Kenapa bangun? Ayo tidur lagi nanti aku puk puk"

"Capek" Suaranya parau khas bangun tidur.

"Mau makan sesuatu?"

Renjun menggeleng "Takut mual" Kemudian melingkarkan tangan itu pada pinggang Haechan lalu menenggelamkan kepala di dada bidang pacarnya.

Renjun itu manja kalo baru bangun tidur jadi Haechan sudah terbiasa. Dan yang dilakukannya hanya mengelus surai itu dengan penuh kasih sayang.

Pemandangan diluar sangat menakjubkan untuk dilewatkan. Haechan merogoh saku mengambil ponsel dan membidiknya dari balik jendela. Renjun menggeliat dalam dekapannya, sepertinya anak itu tidak nyaman.

Menaruh kembali ponsel dan mengelus pelan pujaan hatinya, Renjun mendongak dengan mata sayu membuat wajahnya tampak polos tapi juga cantik.

"Minum air putih dulu" Haechan berkata saat Renjun menggapai cola. Padahal ia baru saja bangun tapi sudah ingin minum minuman bersoda. Renjun mengambil botol berisi air mineral dan meneguknya perlahan.

Jdug

Tubuhnya berdorong hingga menabrak jendela, tak mampu menahan tubuh Haechan yang lebih besar menghimpit dirinya hingga membuatnya sesak.

Bus [HyuckRen] ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora