E02 🍀

2.6K 294 9
                                    

Mew yang tidak benar-benar mengetahui sifat asli Gulf selama bertahun-tahun berteman sebenarnya cukup kaget ketika mereka berdua akhirnya tinggal bersama karena telah menikah dan akan segera mempunyai anak. Gulf kini sangat manja kepada Mew.

"Nong Mew!!! Gendong aku!!! Aku mau ke kamar mandi!! Cepat!! Cepat!!" Kata Gulf yang kini sedang berdiri di atas kasur sambil mengulurkan tangannya ke arah Mew.

"Phi Gulf!!! Kau kan bisa berjalan sendiri ke kamar mandi!!!" Kata Mew yang kini sedang memakai kemejanya.

"Auwhhh, Bagaimana kalau baby kita kecapekan didalam perut Phi nanti hm? Bagaimana kalau baby kita sakit di dalam perut Phi hm?" Kata Gulf

"Huffffttttt... Aku menyesal menikahi mu na!!! Kenapa kau jadi semanja ini, Phi?" Kata Mew yang kini sedang berjalan menghampiri Gulf.

Plakkk... (Gulf menampar kepala Mew)

"Coba ulangi lagi kata-kata mu!!!" Kata Gulf dengan kesal

"Ma.. maafkan aku!!!" Kata Mew sambil memegang kepalanya.

"Kau selalu saja meminta berhubungan intim denganku setiap malam tapi kau tak mau bertanggungjawab kepada anakmu hm?" Ucap Gulf dengan kesal.

"Maafkan aku na!! Aku tak akan mengatakan itu lagi!! Maaf!!" Kata Mew yang kini menggendong Gulf ala koala karena perut Gulf yang masih kecil.

"Aku tak akan memaafkan mu jika kau mengatakannya lagi!!" Kata Gulf dengan kesal.

"Maafkan aku na!!"

"Aku akan memaafkan mu tapi dengan syarat aku tak akan memberimu jatah selama seminggu!! Bagaimana? Bukankah ini sepadan?" Kata Gulf menatap mata Mew dengan serius.

"Phi!!!" Kata Mew sambil menatap Gulf dengan memelas.

"Jangan menatapku seperti itu!! Tatapan itu tidak mempan lagi untukku!! Kita sudah sah menjadi pasangan suami suami, jadi jangan harap aku akan menuruti apa keinginanmu!!" Kata Gulf

"Jangan seperti itu na Phi!!! Kenapa Phi kejam sekali kepadaku?" Kata Mew yang kini menurunkan Gulf dari gendongannya.

"Ini pelajaran untukmu karena mulutmu sangat suka berbicara seenaknya dan menyakiti perasaanku!!" Kata Gulf

"Aku berjanji tak akan melakukannya lagi!!!" Kata Mew

"Keputusanku mutlak!!!" Kata Gulf yang langsung menyuruh Mew keluar dari toilet dan langsung menutup pintunya.

"Phi!! Apa kau tidak akan merindukan juniorku masuk ke dalam dirimu lalu kau mendesah 'AHH!! Mew!! Lebih dalam!!' seperti itu?" Kata Mew sambil berteriak dari luar.

"TIDAK!!!"

"Phi..."

"Bersiaplah nanti kau akan terlambat!!" Kata Gulf

Mew kini segera bersiap-siap untuk bekerja. Mew kini sedang memakai pakaian yang telah di siapkan oleh Gulf di atas kasur mereka berdua. Setelah selesai bersiap-siap, Mew langsung pamit kepada Gulf untuk pergi bekerja.

"Aku mau berangkat kerja dulu na, Phi!!!" Kata Mew yang berjalan lemas menghampiri Gulf.

"Hmmm.. hati-hati di jalan!! Ingat!! Jaga matamu!! Jangan sampai kau melirik wanita-wanita yang memakai pakaian yang kekurangan bahan!! Atau tergoda pria lain!!" Kata Gulf

"Ba.. baiklah!!" Kata Mew

Gulf sebenarnya juga sudah bekerja namun karena Papa Jong dan Mama Jong tak mengizinkan menantunya itu untuk bekerja, pada akhirnya Gulf memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Kedua orang tua Gulf juga tak mempermasalahkan hal itu dan malah mendukung keputusan yang diberikan Papa dan Mama Jong.

"Sangat membosankan terus-terusan berada di rumah tanpa melakukan apapun!! Haruskah aku berjalan-jalan ke Mall untuk mencuci mataku? Sepertinya bayiku akan menyukainya karena Papanya sangat ingin pergi ke Mall sekarang." Batin Gulf

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Beberapa Jam Kemudian...

Gulf kini sedang berada di sebuah toko pakaian. Gulf sedang memilihkan beberapa pakaian untuk Mew saat ini.

"Sepertinya dasi ini sangat cocok untuk Daddymu, mari kita beli!!" Batin Gulf yang kini sedang berada di salah satu toko baju di Mall terbesar di Bangkok.

Setelah dari Mall dan berbelanja beberapa kebutuhannya dan Mew, Gulf lalu pulang ke rumah dan membaringkan tubuhnya di kasur. Gulf merasa sangat kelelahan saat ini.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Beberapa Jam Kemudian..

"Aku pulang!!!" Kata Mew yang baru saja masuk ke dalam rumah.

Gulf yang melihat Mew pulang langsung berlari menghampiri Mew dan langsung memeluknya. Mew membalas pelukan Gulf dengan lembut.

"Phi!! Hati-hati!!" Kata Mew khawatir.

"Tenang bayi kita kuat sama seperti ku!!" Kata Gulf

"Tetap saja itu terlalu beresiko!!" Kata Mew

"Bagaimana hari-harimu di kantor? Apakah masih buruk atau sudah membaik?" Tanya Gulf

"Masih sama saja, mereka mengira aku masuk karena memiliki orang dalam jadi mereka agak meremehkan ku." Kata Mew

"Apa mereka sudah tau kalau kau adalah pemilik perusahaan itu?" Tanya Gulf

"Tentu saja belum!! Aku bahkan tak masuk karena koneksi, aku benar-benar melakukannya karena usahaku sendiri. Huffftttt... Bahkan ketika mereka curiga dengan namaku aku hanya mengatakan bahwa kedua orang tuaku sangat mengagumi pemilik perusahaan ini sehingga membuat nama yang sama dengan nama anak pemilik perusahaan dan untungnya mereka mempercayai hal itu."

"Auwwhhh Nongku memang sangat pintar dalam membuat alasan.." Kata Gulf sambil mengelus kepala Mew dengan lembut

Cupppp... (Mew tiba-tiba mencium bibir Gulf)

"Hyakkk!!! Aku tak menyuruhmu menciumku!!"

"Aku sendiri yang mau menciummu na!!!" Kata Mew yang langsung meninggalkan Gulf

Gulf berlari mengejar Mew agar dapat menampar kepala Mew. Gulf sebenarnya tidak kesal dengan ciuman yang Mew berikan hanya saja Gulf senang bercanda dan suka mengerjai suami mudanya itu.

Gulf cukup sedih ketika mendengar cerita Mew hari ini di kantornya. Meskipun masih muda, Mew telah memiliki prestasi walaupun tidak seberapa. Gulf bangga terhadap Mew yang tidak menggunakan nama kedua orang tuanya meski dilecehkan oleh teman-temannya.

Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya! Agar aku semangat dalam update cerita. Terima kasih 😘

Young 🍀 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang