dua

102 21 10
                                    

Selama 2 hari Zishu menginap di desa ini, ia sama sekali tak dapat menemukan penduduk desa ataupun pejabat desa.. Zishu menatap sekitar, bunga bunga plum bermekaran indah tapi mengapa sangat sepi dan sunyi?

Hahh~~!

Zishu menghela nafas berat, kalau begini ia bisa mati bosan.. Walaupun pemandangan disini sangat indah, tapi tetap saja ia tak bisa mengeksplorasi lebih jauh..

Zishu duduk di dahan pohon yang paling rindang, entah kenapa udara disini terasa lebih panas dari desa seberang dan panasnya pun terasa seperti dari kobaran api.. Sepertinya pilihan Zishu kali ini cukup menyusahkannya..

Tangannya menepuk nepuk perutnya bosan.. Bibirnya menggumamkan lagu anak anak yang sering ia nyanyikan dulu.. Menatap bosan hamparan bunga plum yang bermekaran, walaupun sudah malam keindahan bunga bunga itu sama sekali tak hilang..

Srettt~~

Srekk~~

Saat Zishu sedang asik meminum araknya sembari bersenandung, terdengar suara gesekan dari balik semak semak.. Matanya menyipit, terlihat jubah berwarna hitam pudar di ujung semak belukar itu..

Zishu menggeleng malas.. Apakah ia dulu memiliki bawahan yang bodoh seperti ini? Memata matai orang dengan cara yang seperti ini?!

Tangannya meraih kerikil yang cukup besar kemudian mengarahkan kerikil itu kearah yang ia yakini bokong itu dan kemudian wushh~~

"AAAAAAKH! "

Seorang anak kecil seperempat remaja keluar dari semak semak itu.. Matanya berair dengan tangannya yang terus mengusap bokong yang tadi terkena lempara kerikil darinya..

Zishu menyerngit kaget.. Seingatnya ia tak pernah memiliki bawahan yang masih kecil.. Akhirnya ia bangun dan mendekat kearah anak kecil itu..

"Hei anak lugu apa yang kau lakukan disana? "

Anak laki-laki itu menoleh kearah Zishu.. Bibirnya melengkung kebawah dengan pipi yang sudah basah dengan air mata.. Zishu jadi kasihan, pasti lemparannya tadi terasa sakit apalagi yang menjadi korbannya kali ini adalah seorang anak laki-laki yang lugu..

"hiks bokong ku sakit paman:( "

Wajahnya yang putih bersih masih terlihat jelas walau ada bercak abu di sekitaran pipinya.. Matanya bulat dengan bibir yang masih merona, berbeda sekali dengan tampilan anak-anak desa lainnya..

"Apa yang kau lakukan disana tadi? "

Zishu menatap penasaran anak lugu itu.. Apakah ia seorang anak bangsawan yang sedang menyamar untuk berjalan jalan ke pasar?

"hiks aku dikejar oleh orang-orang bertopeng aneh paman hiks.. "

Karena kasihan akhirnya Zishu menuntun anak itu untuk duduk ditempatnya tadi..

"Apakah baju mereka berwarna merah? "

Anak itu mengangguk..

"Apakah topengnga berwarna putih dengan corak aneh? "

Anak itu kembali mengangguk..

"Yang mengejarmu sepertinya orang-orang lembah hantu nak.. "

"Hah!? Bagaimana itu bisa terjadi? "

Zishu menaikkan bahunya acuh..

"Anak lugu nama mu siapa? "

"Zhang Chengling paman.. "

Zishu menatap anak itu lekat.. Benar tebakannya kalau anak lugu ini adalah seorang bangsawan..

"Lalu apa yang kau lakukan disini? Mana pengawal mu? Cepat pulang jangan bermain main di luar terlalu lama, apalagi kau sekarang telah menjadi incaran orang-orang lembah hantu.. "

LanglangdingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora