tiga

101 21 11
                                    

"Kau masuklah duluan.. "

"Hum.."

Chengling masuk kedalam perahu dan tanpa di perintah ia langsung mendayung perahu tersebut dengan sekuat tenaga..

Zishu menolehkan kepalanya ke arah selatan untuk melihat pria misterius itu lagi, tetapi pria itu telah menghilang.. Zishu menajamkan penglihatannya, memastikan apakah pria tadi sedang bersembunyi di balik pepohonan atau semak - semak..

 Zishu menajamkan penglihatannya, memastikan apakah pria tadi sedang bersembunyi di balik pepohonan atau semak - semak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Paman kita akan kemana?! "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Paman kita akan kemana?! "

Teriak Chengling.. Chengling berteriak karena sedari tadi Zishu hanya berdiam diri di luar dan terus menatap kearah selatan entah apa yang sedang dilihat oleh Zishu tapi yang pasti Chengling saat ini sedang bingung dengan tujuan mereka sekarang..

"Dayung ke desa seberang.."

Jawab Zishu setelah ia masuk kedalam perahu.. Ia duduk bersila lalu berpose meditasi.. Dadanya sakit, sudah dipastikan kalau 7 paku sialan itu mulai bereaksi.. Malam semakin larut tapi rasa sakit itu tak kunjung reda.. Urat - urat Zishu terlihat menggeliat liat dan itu sangat menakutkan bagi Chengling, dengan gugup ia terus mendayung perahu dengan semangat..

Tubuh setengah kekar Zishu dibasahi oleh peluh.. Wajahnya memancarkan guratan kesakitan yang amat ketara.. Aura disekitar Zishu pun tersa lebih pekat.. Chengling berinisiatif mengelap peluh Zishu, dapat Chengling lihat alis Zishu terangkat sebelah tanda kalau ia merasa terganggu.. Namun Chengling tetap melanjutkan aksinya mengelap peluh Zishu yang memang sangat banyak itu sampai - sampai tubuh dan wajahnya terlihat mengkilap..

Chengling menatap wajah Zishu, entah kenapa ia merasa sangat nyaman melihat wajah paman yang sedang kesakitan saat ini.. Walaupun nada bicaranya ketus tapi entah kenapa Chengling menyukainya, ia sangat nyaman mendengar suara Zishu dengan nada ketus seperti itu.. Secara tidak langsung mengingatkannya kepada mendiang sang ibu yang juga memiliki nada suara yang sama seperti Zishu.. Chengling Tersenyum manis, ia berpikir kalau mulai sekarang ia akan menganggap Zishu sebagai ibunya..

"Ibu.."

Ucap Chengling pelan sambil tersenyum manis.. Zishu menaikkan alisnya, ia samar - samar mendengar kalau bocah lugu yang sedang mengelap peluhnya ini sedang menggumamkan sesuatu..

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 04, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LanglangdingWhere stories live. Discover now