Part 6

21 2 0
                                    

"Kebahagiaan gue ada di seorang Amelia Cantika." jelas Aska.

"Bercandaan lo ga lucu, Ka."

"Menurut lo gue lagi bercanda emangnya?"

"Jujur, setelah ketemu sama lo gue merasakan ada yang berbeda dari diri gue. Gue bisa melakukan hal-hal yang gue suka tanpa harus takut tanggapan orang lain seperti ini. Cuman sama lo doang, Mel. Gue bisa menjadi diri gue yang sesungguhnya."

Amel menatap Aska tidak percaya. Ditambah dengan penjelasan Aska barusan.

"Aska?"

"Gue tau gue enggak sempurna, tapi saat bersama lo gue ingin menjadi sempurna." Amel kehabisan kata kata untuk membalas ucapan Aska. Terlalu mengejutkan bagi Amel. Tapi Aska sudah tidak bisa lagi menahan perasaan untuk Amel lebih lama.

"Ayo kita pacaran." ucap Aska. Yang membuat Amel membeku. Ini semua terlalu tiba tiba bagi Amel.

Berawal dari Aska yang datang ke Feel Good Cafe sebagai seorang pelanggan, kemudian secara tidak sengaja Amel masuk ke dalam kehidupan seorang Aska. Selama ini Amel hanya menganggap Aska adalah laki-laki biasa yang memiliki pekerjaan yang menuntut dirinya untuk selalu hadir di depan kamera.

Aska menatap Amel yang masih bergeming, tidak menimbulkan suara. Dan ya, ucapan Aska barusan membuat suasana menjadi sangat canggung.

"Ini terlalu mendadak buat gue, Ka."

"Lo gak harus jawab sekarang kok, Mel." ucap Aska menenangkan. Aska mengusap rambut Amel dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Gue cuman mau jujur sama perasaan gue ke lo, Mel."

Amel menatap Aska dengan pandangan yang sulit diartikan. Sungguh, Amel tidak menyangka bisa disukai oleh seseorang yang luar biasa seperti Aska.

***

Drt drt.

Aska.S: Nanti sore ada acara?

Amel termenung melihat pesan yang dikirimkan oleh Aska. Sudah satu minggu berlalu, tapi Amel belum memberikan jawaban kepada Aska. Dan Aska juga tidak pernah menanyakan jawaban Amel tentang kejadian malam itu.

"Huft." Amel membuang nafas berat. Jujur, dia sendiri pun bingung dengan perasaannya sendiri. Bukannya Amel tidak suka dengan Aska, lagi pula siapa sih yang tidak menyukai seorang Aska? Aska terlalu sempurna untuk seorang Amel yang berasal dari orang biasa.

"Kenapa lo?" tanya Farhan.

"Eh? Gak apa apa kok." ucap Amel menenangka. Farhan mengernyitkan dahinya. Tidak biasanya Amel seperti ini. Malah dengan sikap Amel yang seperti ini membuat Farhan curiga.

"Gak biasanya lo kayak gini. Dari tadi gue perhatiin lo kebanyakan melamun." Farhan duduk dihadapan Amel dan sekali lagi menatap Amel.

"Ada beberapa masalah yang menganggu pikiran gue si. Tapi bukan apa apa kok. Gue bisa atasinnya." ucap Amel menenangkan. Farhan terdiam, menatap Amel dengan sungguh sungguh. Memastikan bahwa Amel dalam kondisi yang baik baik saja.

"Lo tau kan bisa cerita ke siapa, kalo ada masalah?"

"Iya iya, kalo ada apa apa gue bakal langsung cerita ke lo." Farhan mengangguk kemudian meninggalkan Amel sendirian. Namun sebelum Farhan benar benar menghilang dari hadapan Amel, Amel menanyakan sesuatu kepada Farhan.

"Han, misal ada orang yang nyatain perasaan ke lo. Apa yang lo lakuin?" gumam Amel yang masih bisa dapat di dengar oleh Farhan.

Farhan berbalik menatap Amel yang sedang melihat ke arah jendela.

CelebrityWhere stories live. Discover now