2

87 19 0
                                    

"Happy Reading"

Ditaman yang tidak terlalu jauh dengan keberadaan mansion Hyun itu terdapat Beomgyu yang sedang duduk sendirian dengan melihat banyaknya orang yang sedang menikmati suasana pagi hari ini.

Mulai dari bersepeda, bermain skateboard, berlari dan juga melakukan rutinitas pagi lainnya.
Lain halnya dengan Beomgyu, ia hanya duduk disebuah kursi dekat pohon besar itu tanpa melakukan apapun.

Kebetulan dia tidak ada kerja hari ini,  lagian semua berkas-berkas sudah ia tanda tangani kemarin, itu pun atas bantuan Soobin juga.

Sebenarnya Beomgyu terpaksa meminta tolong pada Soobin untuk mendata tangani sebagian berkas-berkas kantor.
Walau ada penolakan penuh, tapi akhirnya Soobin mengalah karena itu adalah berkas penting perusahaan Hyun Group.

Mungkin karena bosan, makannya Beomgyu datang kesini. Jika dimansion rasanya ia malas sekali.
Kenapa? Karena dimansion ada Jimin dan Soobin yang lebih memilih mengerjakan pekerjaannya dimansion saja.

"Kakak! Kakak sayang kan sama Opy?"
Tak sengaja Beomgyu mendengar pembicaraan kakak beradik yang tak jauh dari tempatnya duduk.
Beomgyu hanya diam, sembari mendengar pembicaraan kakak beradik itu.
Dia tidak bermaksud menguping, tapi mereka saja yang terlalu keras berbicara.

"Tentu Opy, kamu kan adik kakak. Kakak akan selalu menyayangi serta melindungi kamu Arasseo?"
Beomgyu yang lagi-lagi mendengar itu hanya bisa menghela nafas berat, kakak beradik itu mengingatkannya pada masa lalu yang sangat indah dengan saudara-saudaranya.

"

Beomgyu-ya! Tangkap ini!"

Bugh

"Akh hyung~ kenapa kau tiba-tiba melemparkan bola itu hiks"
Beomgyu kecil menangi, karena kakaknya dengan tiba-tiba melemparinya bola.

Jimin yang melihat adiknya jatuh pun turut berlari menghampiri Beomgyu dan Soobin.
"Astaga kamu tidak apa-apa kan Gyu?"
Beomgyu seketika menghambur pada pelukan Jimin, ia menangis disana.

Sedangkan wajah Soobin sudah pucat, ia merasa bersalah pada Beomgyu.
Dan yang paling ditakuti Soobin adalah amarah Jimin.

Tapi nyatanya Jimin tidak memarahinya, justru Jimin menarik Soobin ikut kedalam pelukannya.
Sungguh, Soobin ikut menangis kala Jimin tidak memarahinya, tapi malah memeluknya.

"Eh? Kenapa Soobin ikut menangis huh?"
Tanya Jimin dengan mengelus lembut Surai hitam milik Soobin.
Soobin hanya menjawab dengan gelengan kepala, lalu ia kembali masuk dalam pelukan Jimin dan Beomgyu.

Tanpa sadar Beomgyu menitihkan air matanya kala ia teringat lagi dengan masa kecilnya.
Itu sangat mengharukan, tapi tunggu!
Beomgyu menggeleng ribut kala jiwa tidak pedulinya kembali datang.

"Aiss kenapa aku harus memikirkan itu?! Brengsek"
Lalu pergi dari tempat itu dengan terus menerus merutuki dirinya sendiri.

"Aiss kenapa aku harus memikirkan itu?! Brengsek"Lalu pergi dari tempat itu dengan terus menerus merutuki dirinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[✓]Broken FamilyWhere stories live. Discover now