Part 34-Terjebak atau Dijebak?

212 31 10
                                    

DOR! DOR! DOR!....
Rentetan tembakan terus di arahkan Sukasa pada beberapa Podermen yang berusaha mendekati mereka. Sudah hampir dua setengah jam sejak ketiga Patren itu di paksa turun dari kendaraan mereka setelah mendapati kerusakan jalan yang lumayan parah, ditambah dengan pengendara-pengendara yang panik sampai-sampai tidak memperhatikan lampu maupun tanda jalan yang ia tabrak.

"Ini sangat kacau, mereka seperti tidak ada habisnya." Celoteh Noel setelah tembakannya mengenai tiga podermen yang seketika hancur tak bersisa, sementara kawanan lainnya masih terus bersembunyi diantara reruntuhan kota.

"Kita juga harus menyusul pak Keichiro. Tsukasa bukankah dia baru saja menghubungimu beberapa saat yang lalu?" Tanya Sakuya saat berusaha membidik Podermen di atas bangunan.

"Benar, seharusnya lokasinya tidak jauh lagi. Tapi kita bahkan belum bisa bergerak dengan leluasa bagaimana cara kita menyusulnya?"

'Apa Keichiro baik-baik saja sekarang? Aku harap dia tidak kesulitan di sana.'

"Sebaiknya kita pikirkan hal itu nanti, lihat di sana!" Sahutan Noel seketika mengalihkan pandangan kedua temannya yang langsung melihat kearah yang ia maksud.

"I-itu, podermen?" Tsukasa bicara dengan terbata, sama sekali tidak bisa menyembunyikan keterkejutan di wajahnya saat melihat pemandangan buruk yang ada di hadapan mereka. Dimana ratusan Podermen sudah berkumpul membentuk struktur pasukan yang tidak mereka mengerti, bersiap untuk menghantam ketiganya.

"Mereka sudah merencanakannya sejak tadi. Mengalihkan kita dengan serangan-serangan kecil, lalu di saat yang sama mengumpulkan pasukan untuk menghabisi kita sekaligus. Rencana yang cukup bagus, sayang sekali ini tidak terlalu rapih." Ucap Noel mengakhiri kalimatnya dengan komentar kecil.

"Maksudmu... mereka memiliki kelemahan?" Sakuya berusaha memahami situasi lebih rinci.

"Apa kita bisa melakukan itu?"

"Mungkin." Satu-satunya cara untuk menahan terjangan musuh, namun tidak mengurangi waktu kami untuk menuju lokasi lain. Benar, ini mungkin sedikit gegabah tapi... setidaknya bisa mempersingkat waktu. Dengan begini hanya tinggal menandai lokasi Keichiro.

"Jim, kau bisa mendengarku?" Panggil Tsukasa lewat Handfree miliknya.

"Tsukasa ini gawat!"

"Jim? Apa yang terjadi?"

"Kami tidak bisa menemukan lokasi Keichiro! Sinyal terakhirnya menghilang dari radar beberapa saat lalu, aku masih berusahan melacak lokasinya kembali. Kalian bertiga harus segera menyusulnya sekarang!"

"Jika lokasinya menghilang, ada kemungkinan dia berada dalam bahaya."

"Gawat, sepertinya dia dalam masalah. Apa dia akan baik-baik saja?"

"Kita akan mengetahuinya sekarang!" Tegas Tsukasa sebelum kakinya melangkah mendahului kedua rekannya menghadap kearah pasukan musuh yang kini sudah siap di posisi.

"Tsukasa, apa yang kau lakukan?" Tanya Noel yang belum menyadari rencana dari Patren Sangou itu, sampai tangan wanita itu mengeluarkan dua koleksi yang tampak tak asing di mata mereka berdua.

"Jangan bilang, kau ingin menahan mereka sendirian."

Tsukasa menunjukkan wajahnya sekilas, tidak membantah perkataan pria itu. "Harus ada yang tinggal untuk menahan mereka ke pemungkiman, Noel, Sakuya kupercayakan sisanya pada kalian berdua."

"A-apa?! Tsukasa itu.... terlalu berbahaya." Ucap Sakuya tidak yakin apakah harus menyetujui perintah seniornya itu. Sementara Noel yang sudah mengerti situasinya hanya bisa mencengkram erat X Changer miliknya.

LUPIN BLACK - The Mysterious Treasure HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang