Part 37-Dalang Sebenarnya

75 10 1
                                    

"Kau adalah dalang di balik kabar kematian kami. Semua kekacauan, intel berbahaya, gangler-gangler aneh, bahkan sampai ilusi. Semua ini baru muncul sejak kau datang. Kau tidak pernah mengatakan rencanamu dan hanya berkerja sendiri. Tapi meski begitu, Kogurei dan Noel tampaknya tidak curiga sedikitpun padamu."

Toma menjelaskan pendapatnya dengan nada dingin. Tatapan menusuk ia arahkan pada Sakura yang sejak tadi memandanginya dari jarak beberapa meter. Gadis itu tidak bicara, wajahnya pun tidak terlihat di balik topeng hitam yang ia kenakan.

"Aku tidak peduli siapa kau dan apa tujuanmu di tempat ini. Tapi hentikkan semua ini sekarang juga!" Perintah Blue saat telunjuknya berada pada pelatuk Vs Changer.

Sakura menghelah nafas sebentar, matanya terpejam. Awalnya ia hanya ingin keluar untuk mendinginkan kepala setelah banyak menerima informasi dari Rhinson dan tidak menemukan benda yang ia cari di Jurer. Tapi baru saja keluar gadis itu malah di hadapkan pada kondisi kota yang kacau balau. Lalu sekarang... Ukh! Menyebalkan.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan Blue, meski tidak ada larangan untuk sesama Lupin saling curiga aku tidak mengerti bagaimana bisa kau langsung menuduhku melakukan semua itu. Tanpa bukti apapun."

Tatapan keduanya bertemu, kini pembicaraan mereka mulai kearah yang lebih serius. Toma diam sejenak, berusaha mencerna kalimatnya sebelum kembali bicara.

"Ya, kau benar aku memang tidak memiliki bukti. Karenanya saat ini aku hanya datang sendiri. Kau mungkin tidak menyadarinya tapi diam-diam aku memperhatikan semuanya. Sikap, perilaku, bahkan caramu menutupi segalanya. Kau adalah orang yang layak dicurigai, keberadaanmu dan semua pergerakanmu sulit ditebak, kau misterius. Kau berinteraksi dengan kami tapi tidak menutup diri pada para polisi..."

"Aku bagian dari kalian!"

"Tidak! Kau bukan bagian dari kami. Sejak awal kita sudah berbeda. Tujuan kami dan tujuanmu tidak sama. Aku tidak bisa mengambil resiko dengan membiarkan orang sepertimu! kecuali kau bisa membuktikan bahwa kau bukan musuh!"

Sakura terdiam mendengar kalimat barusan, ia mulai mengalihkan wajahnya kearah lain. Membelakangi Toma yang masih menatapnya dengan tajam, sebelum akhirnya tersenyum dan mulai tertawa sendiri.

"Hahaha...! Baiklah... karena sudah begini aku akan mengakuinya." Sakura berucap santai. Membuat Toma langsung mengerutkan kening. Semudah itu?

"Kau benar, aku adalah dalang sebenarnya dibalik kabar kematian itu. Aku melakukan itu untuk mempermudah kalian mengerjakan tugas kalian. Tadinya aku juga berpikir untuk melakukan hal yang sama pada para polisi, tapi... niat itu batal setelah aku datang ke mari."

Toma perlahan mulai membuka topeng biru yang sejak tadi terpasang. Wajahnya terlihat kusut. Pikirannya berputar mencerna semua kata yang dilontarkan oleh Black. Meski ada rasa curiga jika semua penjelasan ini hanyalah omong kosong. Karena itu ia tidak melepaskan pandangannya sedikitpun.

"Lalu soal tujuan itu, aku tidak tahu apa itu hanya tebakanmu atau kau sudah mendengarnya dari orang lain. Tapi ya... tujuan kita memang sedikit berbeda aku memiliki kesepakatan khusus, tapi diluar itu tetap sama. Untuk mengumpulkan semua koleksi Arsene Lupin." Gadis itu bicara sambil perlahan ikut melepas topeng hitam yang ia kenakan.

"Jadi tidak ada alasan untukku menjadi musuh kalian, Toma." Ucap Sakura sambil tersenyum manis seolah tidak ada tatapan menusuk yang diarahkan padanya.

"Untuk apa aku mempercayai ucapanmu."

Mendengar itu seketika senyuman tadi menghilang diikuti raut wajah pasrah. Sambil menghelah nafas Sakura hanya bisa menggerutu dalam hati akan situasinya sekarang. Haruskah aku melemparkan cermin pada orang ini? Padahal dia sendiri yang sebelumnya menuduh tanpa bukti.

LUPIN BLACK - The Mysterious Treasure HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang