08.

31 6 6
                                    

Malamnya naren menemani angel tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malamnya naren menemani angel tidur. Angel yang memintanya. Saat ini pukul 12.00 malem, angel susah memasuki alam mimpinya. Naren, lelaki itu terduduk di di sebelah angel dengan menyenderkan punggungnya di atas kasur sambil memainkan ponselnya, mungkin ia belum merasa ngantuk.

Namun lama kelamaan angel bergerak gelisah dalam tidurnya, dari mulai berganti posisi, ataupun mengigau tak jelas.

"Eungh" gumamnya.

Awalnya naren kira itu hal biasa, tapi semakin lama angel semakin mengigau hal yang tak jelas.

"Jangan mendekat. Jangan apa apain angel"

Naren yang tadinya fokus ke ponselnya, sekarang ia mengalihkan pandangannya ke angel. Terlihat keringat di dahinya, gerakan yang gelisah. Naren bingung. Apakah gadisnya ini sedang bermimpi buruk?.

"Ga, jangan. Bunda, tolong angel" gumamnya sembari menggelengkan kepalanya

"Jangan hiks, jangan sentuh angel"

Angel menangis dalam tidurnya, gigauannya semakin keras.

"Hey sayang bangun" kata naren sembari menggoyangkan bahunya

"Ga, jangan. Tolong angel" teriak

"Hey, hey. Wake up"

"Ga, ga. AAAA"

Angel terbangun dari mimpinya. Ia terdiam dari duduknya dengan keringat yang mengalir dari dahinya ke bawah.

"What happened? Kmu mimpi buruk?" Tanya naren

Angel menoleh ke arah nya dengan nafas ngos ngosan.

"Kak naren" gumamnya.

"Iya ini aku. Ada apa?"

Hug.

Gadis itu menubrukan tubuhnya ke tubuh naren. Memeluk lehernya erat. Rasa takut kembali muncul dari tubuh gadis itu. Mimpinya terasa nyata.

"Tadi mimpi apa?" Katanya sembari mengelus punggung yang bergetar itu.

"Hiks, kak naren angel takut" lirihnya

"Takut kenapa hm?"

"Ta - tadi hiks, tadi angel mimpi kak dika mau itu hiks m - mau apa apain angel" jelasnya yang duduk di pangkuan naren.

"Angek takut, kak. Mimpinya kaya nyata hiks"

"Stt.. udh udh. Itu cuma mimpi. Udah ya jangan nangis lagi, jangan takut."

"Angel mau bu - bunda hiks"

Naren menghela nafas pelan. "Bunda kan udh tenang di sana. Sekarang kan ada aku, klo butuh apa apa bilang ke aku oke?"

Angel mengangguk, ia mengangkat kepalanya menatap mata naren.

"Kakak janji ga bakal ninggalin angel kan?" Tanyanya dengan sesegukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Prioritas || [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang