𝕰𝖝𝖊𝖈𝖚𝖙𝖎𝖔𝖓

6.9K 826 17
                                    

"kakak..."

"hm?"

"apa harus sampai begini?"

"ck kau sudah menanyakan itu sebanyak empat kali, sekali lagi kau bertanya kakak hadiahkan piring cantik"

Isandra mengembungkan pipi putihnya, bagaimana tidak? Evan sulit sekali diajak kompromi. Kalian bayangkan saja, ia hanya bilang ingin jalan-jalan ke taman untuk mencari udara segar dan Evan malah memerintahkan sepuluh penjaga untuk mengawal mereka.

Ya, tidak apa jika para penjaga itu hanya berjalan di belakang mereka. Masalahnya para penjaga ini membuat formasi melingkari Isandra. Ditambah lagi dengan tandu seperti ondel-ondel yang digunakan untuk mengangkatnya, astaga Isandra malu sekali.

Marrie dan Felice? Mereka tidak membantu, mana berani mereka melawan Evan yang notabenenya adalah seorang putera mahkota. Bisa-bisa kepala mereka terlepas juga hari ini.

Ah ngomong-ngomong soal kepala terlepas, Felice nampak tidak bereaksi apa-apa mengenai ayahnya. Ya, duke Shannel saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh kaisar dkk. Namun Isandra penasaran, bukti apa yang mereka miliki hingga mereka bisa sepercaya diri itu untuk menghakimi sang duke.

"kakak" panggil Isandra pada Evan yang berjalan di samping tandunya.

"ya?" sahut Evan mendongak.

"ayah sedang menyelidiki duke Shannel kan? Kenapa ayah sangat percaya diri bahkan sampai memerintahkan kakak untuk menyiapkan eksekusinya?" tanya Isandra. Ah Percy saat ini tengah mengkoodinir prajurit yang diperintahkan untuk menyiapkan eksekusi. Berhubung para petinggi sedang bersama kaisar.

Evan tersenyum kecil kemudian kembali menoleh ke depan, "kau tau kan bahwa keturunan Aquillio selalu diberi berkat seekor guardian?" tanya Evan.

"iya, kak Evan punya Ares, sedangkan kak Percy belum karena umurnya belum genap 17 tahun. Ayah..." suara Isandra mengecil seraya matanya membulat karena menyadari sesuatu.

"ayah juga memiliki guardian, namanya Sarhan. Seekor singa putih bersayap" ucap Evan kembali mendongan menatap adiknya.

Isandra masih diam sembari matanya membola kagum, "wow... Keren sekali" ucap Isandra menatap ke depan.

"tapi apa hubungannya dengan penyelidilan itu?" tanya Isandra kembali menoleh kakaknya.

Evan tersenyum manis, "Sarhan itu hebat. Kakak yakin duke Shannel saat ini tengah mengemis untuk minta diampuni nyawanya"

>>//<<

"ha-hamba mohon a-ampuni hamba Yang Mulia"

Galen menatap rendah pria paruh baya yang tengah bersujud di kakinya. "apa kau pikir, permohonan maafmu bisa menyembuhkan puteriku?" tanya Galen dingin dengan aura membunuh.

Duke Shannel tidak berkutik, ia benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Ia tidak mengira bahwa kaisar memiliki guardian dengan kekuatan tidak masuk akal seperti ini. Bagaimana bisa singa itu memutar ulang kejadian seperti memori?

Beberapa saat sebelumnya,

"Sarhan, putar ulang kejadian"

"ggggggrrrrrooaarrr" Sarhan mengaum seraya merentangkan sayap besarnya.

Fwoosshh sriingg

Ruang kerja itu seketika disinari cahaya keemasan. Tak lama kemudian cahaya itu memudar, berganti dengan siluet dua orang pria yang terbuat dari serbuk berkilau emas (kayak bubuk peri tinkerbell. Kalo ada yang bingung, anggap aja Sarhan bisa muter video kejadian di masa lalu gitu-author)

I'm More Than Just A PrincessOù les histoires vivent. Découvrez maintenant