Chapter 15

282 44 4
                                    

.oOo.

Keesokan harinya setelah kepergian Baji, Chifuyu terus mengurung dirinya di kamar setelah pulang dari upacara pemakaman. Sesekali menangis dan mengingat semua hal yang sudah ia lakukan bersama Baji. Baji sudah seperti sosok saudara, kakak, sahabat terbaiknya, dan juga pahlawannya yang sudah pernah menolongnya saat dulu. Baji adalah orang yang paling ia hormati, dan Chifuyu juga menjadi salah satu orang yang di percaya Baji sampai saat terakhirnya. Sudah sewajarnya dia sangat merasa kehilangan karna kepergian sosok yang berharga baginya.

Dia sedang terduduk di jendela kamarnya, memandang kearah luar dengan tatapan kosongnya. Peke J berada di bawah kaki Chifuyu saat itu, dekat dengan sang majikan dan memperhatikan majikannya tersebut yang tak kunjung bergerak dari posisinya. Tak lama setelah itu pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang yang pastinya adalah ibunya. Dia pun menoleh kearah pintu.

"Chifuyu.. ada Baji-san di depan, dia mau menemui mu sebentar." Ucap ibunya

'Ibu Baji-san' pikirnya, ia pun melangkahkan kakinya keluar kamar, dan mendapati Ibu Baji sudah duduk disana. Sementara ibunya pergi ke ruangan lain membiarkan mereka mengobrol berdua.

"Chifuyu, kamu gapapa? Maaf menganggu mu." Ucap ibu Baji.

"Tak apa Baji-san. Aku baik-baik aja kok." Jawab Chifuyu sambil berusaha tersenyum.

Ada sedikit rasa berat saat Chifuyu memanggil nama tersebut. Sebenarnya ia bisa saja memanggil Baji dengan nama depannya Keisuke, Keisuke sendiri yang menyuruhnya. Tapi sebagai bentuk hormatnya dia tetap memanggilnya dengan nama Baji-san.

"Ibu cuman mau bilang makasih sekali lagi ke kamu, karna udah mau berteman dekat sama Keisuke. Maafin dia karna dia sering ngerepotin kamu yaa. Ibu yakin, Baji bahagia punya temen kaya kamu." Ucap Ibu Baji sedikit menunduk.

"Tidak, Baji-san. Aku yang harusnya berterima kasih karna sering di bantu." Balas Chifuyu sambil menundukkan kepalanya.

"Ibu, nemuin ini di kamar Keisuke. Dia minta buat di kasih ke kamu." Ucap Ibu Baji sambil menyodorkan sebuah kotak yang berisi barang-barang milik Baji.

"Dan Baji bilang. Ini buat kamu, kamu bebas pakai itu sesuka kamu." Sambungnya sambil memberikan kunci motor milik Baji.

"Tapi.. ini.." Respon Chifuyu kaget melihat hal tersebut, karna ia tau motornya itu juga adalah hadiah dan menjadi motor kesayangannya

"Gapapa. Ini permintaan Keisuke. Dijaga baik-baik ya. Kalo di diemin juga gak bakal ada yang pake. Pake aja buat kamu." Jelas Ibu Baji.

"Keisuke juga minta ke ibu buat sampaikan pesan nya ke kamu. Katanya, maaf gak bisa ada di samping kamu sampai akhir." Sambung Ibu Baji, tetap berusaha tegar menyampaikan pesan itu ke Chifuyu. #¹

Chifuyu pun menerima kunci motor tersebut, dan mengenggamnya. Tak kuat menahan air matanya, akhirnya air matanya jatuh dan menangis dihadapan Ibu Baji, yang juga menitihkan air matanya.

**

**

Malam setelah Chifuyu menerima barang-barang Baji yang di titipkan oleh ibunya. Chifuyu masih diam memandangi kotak tersebut. Membiarkan kunci motor Baji yang kini menjadi miliknya tergeletak di sebelah kotak itu.

Tangannya perlahan bergerak meraih kotak tersebut. Berusaha untuk melihat isi kotak tersebut.

Kini matanya membelalak melihat isi kotak tersebut. Didalamnya berisi baju Toman milik Baji lengkap dengan semua artibutnya. Dan beberapa barang berukuran kecil milik Baji. Dibawah atas semua barang tersebut, ada sebuah amplop yang berisi surat.

A Hero Behind of Mask [ Baji Keisuke x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang