Let's break up

1K 95 2
                                    

Sejak kejadian itu Irene sama sekali tidak menemui Lisa ataupun menghubunginya, Lisa berpikir mungkin Irene membutuhkan waktu untuk sendiri dan menenangkan dirinya dari apa yang terjadi meskipun agak aneh karena harusnya Lisa lah yang membutuhkan waktu untuk itu mengingat pelaku semua kekacauan adalah sahabatnya sendiri

"Lis?"

Seulgi menyenggol lengan Lisa, Lisa menoleh dan tersenyum manis. Disamping Seulgi ada Lily , kekasih Seulgi. Mereka sedang ada di cafe menikmati weekend mereka dengan berkumpul dan bercengkerama

"Gimana sama Irene noona? Masih nggak ada kabar?"

Bambam bertanya dengan penasaran, Lisa hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Dia menahan dirinya untuk tidak mengatakan apapun atau menampilkan wajah sedihnya yang akan membuat mereka semua khawatir

"Lisa"

Lisa menoleh, Sana.
Gadis itu tersenyum pada Lisa dan Lisa membalasnya dengan senyuman sopannya

"Duduk San, lu mau makan apa?"

Sana menggeleng pelan

"Gue udah pesen kok Lisa, emm gue nggak ganggu kalian nih?"

Lisa menyapukan pandangannya pada semua sahabatnya tapi mereka semua menggelengkan kepala mereka

"Nggak San, santai aja lagi. Sering gabung juga nggak masalah"

Wendy menjawab dengan senyuman jailnya, Lisa sebenarnya tak terganggu dengan kehadiran Sana hanya saja pikirannya sedikit melayang ke pemilik hatinya yang tak kunjung menemuinya









*








Irene POV


Sudah berapa lama kau menghindari kekasihku? Satu minggu? Aku sangat merindukan Lisa, sungguh. Tapi aku malu pada apa yang sempat aku katakan padanya, aku juga malu karena sikap Appa yang buruk padanya. Memang meski aku kerap memanggilnya dengan sebutan yang buruk dia tak pernah dengan sengaja atau tidak sengaja berlaku tak sopan padaku, dia memang terlihat sedikit urakan tapi dia sangat baik dan pengertian

Aku masih mempertimbangkan ulang pernikahanku dengan Lisa, aku tidak bisa bersikap bahwa kami tak memiliki masalah atau bersikap tak ada yang terjadi dalam hubungan kami  . Appa berkali-kali meminta maaf padaku karena sempat ingin mengagalkan pernikahanku dan Lisa atas desakan orangtua Suho, siapa yang menyangka jika Namja pendiam itu adalah sumber kekacauan hidupku.

Aku alasan Lisa sempat cangung dengan Seulgi dan sekarang aku alasan Lisa harus membenci sahabatnya sendiri, aku benci dengan diriku sendiri yang seperti ini. Aku berharap Lisa baik-baik saja dengan sahabatnya bukan seperti ini

"Unnie"

Aku tersadar dari lamunanku dan mendapati Jennie dan Rosè menatapku iba, aku tersenyum pada mereka berdua meski aku lupa sejak kapan mereka ada disini bersama denganku

"Unnie makan yuk dari pagi kan unnie belum makan"

Rosè menunjuk nampan di samping tempat tidur, aku menatapnya sejenak lalu menggelengkan kepala. Tidak. Aku tidak akan makan aku bosan dirumah, aku bosan makan makanan rumah

"Keluar yuk makan diluar unnie bosen"

Keduanya saling berpandangan dan Jennie adalah yang pertama menganggukkan kepalanya , aku ingin menikmati waktu ku sejenak diluar sebelum mengunci diri lagi didalam kamarku. Aku bahkan tak mau menemui Appa dan eomma ku








Our Story? (Lisa x Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang