Gerakan Emas

158 31 4
                                    

Danil terbaring di atas ranjang kontrakan, menatap serius ke arah gawai yang kini berada dalam genggamannya. Jempol kanannya terus saja bergerak naik dan turun. Ia seakan mencari sesuatu dari sana.

“Huh! Sudah tiga bulan ini Anastasia sangat jarang meminta bantuanku. Apa sih sebenarnya yang terjadi? Apa aku ngelakuin kesalahan makanya dia enggak mau lagi nyuruh aku? Tapi enggak juga deh, toh dia masih memintaku kok. Anastasia ... kenapa sih kamu begitu misterius?” gumam Danil yang sempat meletakkan gawainya dengan kesal.

Seketika suara terbahak-bahak terdengar dari kamar sebelah yang tidak lain salah satu teman Danil. Dengan penuh penasaran Danil bangkit dan mendekati asal suara.

“Pada ngapain sih? Bising tau!” ujar Danil yang mendadak menjadi kesal sendiri.

“Santuy, Bro. Lihat nih! Kamu masih ingat Sintya kan? Itu ... mantannya si Andrea. Dia udah nikah dan punya anak. Badannya jadi gendut amat, udah cem kingkong. Syukurlah Andrea enggak jadi dengan dia. Kalau enggak, bisa nyesal seumur hidup tuh anak,” jelasnya sembari menunjukkan foto cewek gendut sambil memangku bayi mungil.

“Kok bisa tau akunnya?” tanya Danil yang semakin mendekati layar gawai.

“Aku baru dapat kenalan terus kepoin akunnya doi. Enggak sengaja ada nama Sintya, ya aku klik aja. Enggak taunya bener dia.”

Wajah Danil berubah seketika. Kedua matanya berbinar diikuti senyuman kecil. Ia segera kembali ke kamar dan meraih gawainya. Membuka aplikasi facebook lalu mengetikkan nama ‘Anastasia Conroy’ di sana. Terlihat ada ratusan nama yang sama. Danil dengan sangat hati-hati menggerakkan jempolnya sambil terus memperhatikan wajah yang ada. Namun, seketika ia menepuk kuat dahinya seraya bergumam, “Goblok! Gimana mau ketemu? Wajah aja enggak tahu gimana.”

Tak kehabisan akal, Danil menambahkan kata pencarian. Kata ‘Jakarta’ pun menjadi pilihan. Benar adanya, nama Anastasia Conroy semakin sedikit jumlahnya. Kini Danil hanya perlu membuka satu demi satu profil mereka. Mencoba menebak keberadaan Anastasia diantara mereka.

***
“Ping, ping.”

Bunyi notifikasi gawai Anastasia terdengar, kesibukan dirinya dalam menyelesaikan pekerjaan membuat ia lupa melihat gawainya. Sudah beberapa kali gawainya berbunyi, namun ia mengabaikan begitu saja. Tenggat waktu penyerahan begitu dekat, hingga membuat Anastasia enggan terganggu hanya untuk sekedar melirik pesan yang masuk. Matanya begitu asik menatap layar komputer, dengan tangan yang terus bergerak di atas keyboard.

Pekerjaan selesai dan Anastasia mencoba merenggangkan otot-otot tangannya dengan mengangkatnya ke atas. Menggerakkan tubuh ke kanan dan kiri hingga menimbulkan bunyi, “Krek, krek!”

Ada rasa puas dan lebih segar setiap kali selesai melakukan itu. Berasa lebih lega, Anastasia melirik gelas kosong yang ada di sampingnya.

“Lain kali enggak mau kecolongan lagi begini. Capek, dikejar-kejar deadline. Sampai ngisi gelas aja enggak keburu karena terus-terusan diteror. Huh!” gerutunya yang kemudian melangkah ke dapur untuk mengambil air.

Berniat beristirahat dan membaringkan tubuh, Anastasia justru terperanjat kala melihat pemberitahuan yang ada.

Daniel Ananta meminta pertemanan dengan akun facebook anda.”

“Danil?” ungkap Anastasia seakan tak percaya.

Seakan terbawa, Anastasia memilih kembali duduk dan membuka profil pria yang mengajaknya berteman. Benar saja, wajah Danil memenuhi dinding akun. Namun, wajah yang ada diberanda merupakan foto lamanya. Sudah dua tahun Danil tak lagi membagi status ataupun foto dirinya.

Anastasia tersenyum, ia membesarkan ukuran foto dan terus menatap ke arahnya. Jari-jarinya yang buntal membelai lembut wajah pria itu. Bibir terkembang begitu lebar seakan bertemu langsung dengan sosok lelaki yang begitu dekat dengannya.

ABG Atas Bawah GedeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang