Happy reading
______________________________.
.
.Empat lelaki tampan walau beda generasi sedang mengikuti gadis cantik bernama Elbi Farenza. Jangan lupakan dengan Retta berada di gendongannya. Mereka adalah sang Ayah yang bernama Arian dan ada Albar, Rion dan Hansel juga.
Mereka berlima sedang jalan-jalan sore di sekitar komplek perumahan.
Retta belum lancar jalan, jadi yang jalan cuma berlima, ya.
"Dek! Retta biar abang yang bawa, kamu capek 'kan?" tanya Albar memberhentikan jalan mereka. Elbi ikut berhenti dan melihat ke belakang, tepat ke arah Albar.
"Cil, kamu sama Abang, ya?"
Retta menatap bingung ke arah kakak tercantiknya. Iyalah, masa Hansel cantik.
Retta langsung diambil alih oleh Albar. Mereka kembali melanjutkan perjalanan santai mereka.
Setibanya di taman kompleks, mereka berhenti dan duduk di bawah pohon yang lumayan rimbun.
"Adek, kakinya diluruskan kalo habis olahraga ataupun jalan terlalu lama, kamu mau varises?"
"Ih, Ayah. Ya nggak mau, lah," jawab Elbi. Kakinya segera ia luruskan.
Rion menatap satu-persatu saudaranya, lalu berkata, "Tunggu sebentar." Rion berdiri dari duduknya. Tanpa memperdulikan tatapan bertanya dari Ayah dan saudara-saudaranya, Rion langsung pergi. Laki-laki itu memang sulit ditebak.
"KAKAK MAU KE MANA?" teriak Elbi sebelum Rion semakin menjauh.
"Tunggu aja, Kakak cuma bentar!" balas Rion tanpa menoleh, lalu melanjutkan jalannya.
Elbi menoleh ke Ayahnya. Gadis itu ingin mengikuti ke mana pergi kakak keduanya.
"Elbi ikut Kak Rion ya, Yah?" izin Elbi pada Arian.
Arian terlihat sedang berpikir, karena melihat tatapan memohon dari putrinya, pada akhirnya Arian luluh dan mengizinkan Elbi untuk ikut bersama Rion.
"Ya udah, tapi hati-hati," peringat Arian.
Wajah Elbi langsung berbinar bahagia.
"Siap bos!" serunya sambil berpose hormat."Awas ngilang, entar gue lagi yang repot disuruh nyari—"
Plak
Belum sempat Hansel menyelesaikan ucapannya, tapi tangan mungil Elbi lebih dulu menggeplak mulutnya. Gadis itu mendelik ke arah Hansel.
"Gue bukan bocah yang sukanya ngilang!" elak Elbi dengan nyolot.
"Kalau bukan bocah, berarti penyihir, dong, bisa ngilang," bals Hansel sengaja membuat adiknya emosi.
"HANS!" teriak Elbi kesal, lalu melihat ke arah Abang tertuanya untuk meminta pembelaan.
Arian menghentikan kedua anaknya yang beradu argument yang tidak penting. Jika dibiarkan, mereka berdua tidak akan ada habisnya bertengkar.
"Katanya mau ikut Kak Rion? Kakak kamu udah jauh, tuh," Arian menyeletuk sambil menunjuk punggung Rion yang sudah jauh dari pandangan mereka.
"Awas, lo," bisik Elbi di dekat telinga Hansel. Setelah itu Elbi langsung pergi mengejar Rion.
Apa yang akan direncanakan oleh Elbi untuk Hansel nantinya? Hansel yakin, Elbi akan membalasnya.
"Hans, kurangi berantem sama adek kamu," tegur Albar pada Hansel setelah Elbi menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀
RomanceUntuk yang anggap cerita perjodohan itu CRINGE, PASARAN, KLISE DAN SEJENISNYA silahkan menjauh dan jangan pernah baca cerita ini! Jelas kamu nggak akan suka karena cerita ini bukan untuk kamu. ✈︎✈︎ PENULISANNYA MUNGKIN MASIH BERANTAKAN, YANG LEBIH R...