Yang Terbaik😗

18 5 4
                                    

Selamat datang di PART 6 YAAA <3

Kalau ada TYPO dimohon sangat untuk mengingatkan ya, selamat membaca dan menikmati.

Eitss jangan lupa, vote dan komennya JANGAN SAMPAI LUPA! muach😗😗🙌

^,^ ^,^

             'Manusia hanya bisa berencana, Allah-lah yang mentakdirkan semuanya. Yang jalur gombal bisa apa? jika Jalur langit dan Jalur tahajjud yang paling ampuh.'

13.00 PM

"Lo kelihatan lemes banget sih Zayn, kenapa? Ada masalah ya?" tanya Athifa khawatir.

Athifa Nindya- wanita muda berusia 22 tahun yang telah menjabat sebagai CEO di sebuah cofee shop terbesar yang berada di Bandung sekaligus sahabat dari seorang Zayn Muhammad Miller.

"Hey bro! kenape murung banget sih ente?! Banyak utang kan lo," ledek Haider sembari menepuk pundak Zayn.

Oiya yang satu ini juga sahabat dari Zayn, yaitu Haider Afreen- laki-laki yang selalu banyak bicara, care, dan yang paling penting... ia juga sebelas dua belas dengan Zayn, memiliki banyak money. Ssttt hihihi...

Mereka bertiga saat ini sedang berada di coffee shop milik Athifa. Zayn yang mempunyai banyak waktu luang begitu juga dengan Haider, mereka memutuskan untuk bersantai di tempat tersebut. Athifa dan Haider adalah sahabat Zayn sejak mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), yah bisa dibilang banyak sekali lika-liku perselisihan dari salah satunya. Bahkan Zayn pernah terjebak dalam cinta segitiga yang tak lain dan tak bukan yah antara Athifa dan Haider. Biasa cinta monkey!

"Gue mau dijodohin sama Papa." Ucap Zayn lesu

"HAH! SERIUSAN LO ?!" pekik Athifa dan Haider secara bersamaan.

"Dih bercanda kali ni orang," sahut Haider.

"Gabut banget gue bercandaan kayak gitu, ya ga mungkin lah. Lagipula gue gak boleh nolak juga," jelas Zayn seraya menampilkan raut wajah frustasi dengan tangan menggaruk tengkuknya yang bahkan tidak gatal sama sekali.

"Terus lo terima?" tanya Athifa.

"Belum gue jawab. Tapi yang pasti, gue juga sebenernya gak maulah!"

"Papa juga gak ngebolehin gue nolak, arghhh! gak tau lah gue bingung!!!" Zayn menjambak rambutnya frustasi dan teriakannya yang mampu membuat seisi café menatapnya aneh.

"Ya coba aja lo tanyain lewat jalur pelet." Saran Haider

"Nah kan, ngaco lo Der!" sinis Athifa.

"Peletnya bukan ke dukun! gih sana pelet lewat jalur langit, Alias do'a ke Allah buat minta petunjuk," sambung Haider dengan wajah sombongnya.

"Gue udah coba semalem, tapi memang belum ada jawabnnya aja Der."

"Semangat Zayn," Ucap Haider.

"Gue yakin pasti Allah punya keputusan yang terbaik, begitu juga sama lo." Sambung Athifa

***

Ruang keluarga

"Pa!" panggil Zayn setelah mendudukkan dirinya pada sofa kosong yang terletak tak jauh dari Rafael dan Anita.

"Ada apa Zayn?" tanya Rafael dengan tatapan datarnya.

"Aku mau ngom-" belum sempat Zayn menyelesaikan kalimatnya, lantas Papanya langsung memotong begitu saja.

Rafael memang sudah tahu, kemana arah bicara Zayn saat ini yang terlihat gugup namun serius. Awalnya Rafael dan Anita tidak ingin memaksa anaknya bahkan tidak ingin menerima penawaran dari rekan bsinisnya- Gerald, tetapi jika dipikir-pikir Zayn memang sudah pantas menjadi kepala rumah tangga atau yang lebih jelasnya adalah suami, "Papa tau kok kamu mau ngomong apa. Gimana? Kamu gak setuju ya Zayn?"

SEGALA TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang