10 : gelisah

26 14 7
                                    

10

.

.

.

.

.

.

Sanha lagi mau kerumahnya kak wonwoo karena mau ngambil miliknya kembali (maksudnya charger hapenya) yang lumayan jauh dari tempat sekolah atau bisa dibilang sanha baru mau pulang, tapi keinget chargernya ada di kak wonwoo yang membawa chargernya pulang kerumah kak wonwoo, jadilah dia nyusulin kerumahnya.



Sanha kadang kadang berhenti menatapi diblok blok yang ada disekitarnya sambil mengingat alamat kak wonwoo yang agak idep arah arahnya, soalnya dia pernah kerumah kak wonwoo ditempo hari. Tapi sekarang dia rada lupa dan samar samar mengingat gangnya doang sekarang.

Dengan frustrasi sanha akhirnya menghubungi kak wonwoo, mendengar nada sambung di sebrang sana,

Dan angkat,





"Kenapa telpon?"

"Chager gue ada di elo kak, sekarang kakak kesini... Gue sekarang ada di depan gangnya kakak"

"Lah tiba tiba? Gue gak ada dirumah, gue langsung kerumah sodara, sementara pake charger punya siapa dulu kek.... Besok gue balikin pas disekolah"

".....Oke, gue tutup" sanha mendengus kasar, usahanya sekarang sia sia dong, capek capek mengingat sampe gang rumah wonwoo. Dia menaruh kembali hapenya kekantong celananya yang kemudian menyalakan mesin, matanya gak sengaja menatap seorang anak kecil yang berada ditengah tengah jalanan, membuatnya segera bangkit dan berjalan mendekat.







tapi gak sengaja arah matanya menatap arah lain melainkan mobil yang melaju begitu saja dengan kecepatan tinggi membuatnya merespon dan segera berlari, mendorong tubuh anak kecil itu membiarkan tubuhnya yang terkena.

Dahi sanha terbentur keras menghantam kaca depan mobil dan membuatnya dihempas begitu saja agak melayang karena ada graviti, karena dorongan dari mobil yang begitu kuat dan cepat, tak lama garavitinya lemah membuat tubuhnya jadi terdorong begitu saja membuat pergelangan kakinya terkena begitu saja menghantam batu besar begitu pula dengan tangannya juga terkena imbasnya.

sanha samar samar menatap anak kecil itu (anak kecil yang dia tolongin) yang menatapnya juga dan seorang paruh baya mungkin itu ibunya yang berteriak panik meminta bantuan yang disana, melihat itu dia jadi tesenyum tipis dan tak berapa lama dia jatuh pingsan tak sadarkan diri.
















.......

Hari ini umji telat gak tahu kenapa, perasaanya gak tahu kenapa kayak gak tenang sejak kemaren karena itu dia susah tidur dan bangun kesiangan gara gara itu, untung satpam sekolahnya baik dan agak akrab sama dia jadi bisalah dia masuk.

Untung bukan hari disaat upacara, jadi gak perlu malu dia agak berlarian kecil, menaiki tangga dan memasuki kelasnya yang belum ada tanda tanda gurunya.

"Tumben ji telat?" Tanya sowon temen bangkunya umji hanya cengengesan dan mengeluarkan alat tulisnya dan buku paket dan tulis diatas mejanya.

.

.

Lagi istirahat umji kekantin bareng sama eunha, sowon, yerin dan sinbi aslinya tadi ada yuju tapi dipanggil sama pak Wahyu jadilah mereka mereka saja, "kenapa telat tadi?" Tanya sinbi yang berada dihadapannya menatap sekilas kearah umji, umji diam sejenak, menarik napas dan membuangnya.

Berdua Bersama, (Sanha | Umji) ✔️Where stories live. Discover now