-🔓-
Langit pagi di menara astronomi memang tak seindah langit malamnya yang indah karena bintang-bintang. Tapi terlihat cukup segar dan menenangkan untuk di pandnag di pagi hari seperti saat ini.
Sesuai perintah Draco, Lyra datang ke menara astronomi. Ia memilih untuk datang hanya karena ia merasa penasaran dengan apa yang ingin Draco sampaikan. Mungkin saja ia mau mengucapkan permintaan maaf untuk sikapnya selama ini, atau setidaknya permintaan maaf untuk tingkah bodohnya di kelas Satwa Gaib kemarin.
Suara langkah pelan dari arah tangga astronomi tower berhasil mengalihkan perhatian Lyra dari langit pagi. Ia menoleh pelan kearah tangga. Benar, Draco berdiri disana. Menatap Lyra dengan tatapan dinginnya. Draco berjalan kearah sisi lain menara astronomi. Ia menatap tajam kearah pemandangan yang ada di hadapannya.
"Jangan lukai lagi dirimu, hanya untuk melindungiku"
Ucapan Draco berhasil membuat Lyra merengutkan dahinya. Apa maksud perkataan Draco ini?
"Sudah ku katakan jangan bertingkah bodoh"
Mendengar kata 'bodoh' yang keluar dari mulut Lyra membuat Draco sedikit kesal. Ternyata sepupunya ini sudah berani mengumpatnya?
"Dengarkan aku, kriminal!"
Tatapan tajam Lyra terarah kearah Draco. Demi apapun, ia masih kesal, ia kesini pun karena ia berpikir bahwa Draco akan meminta maaf padanya.
"Kau! Kau kriminal! Kau yang kriminal, Bodoh!"
Mendengar umpatan dari Lyra, Draco memanas. Ia berjalan cepat kearah Lyra. Lalu menggenggam tangan Lyra kencang. Matanya menatap tajam kearah Lyra. Lyra membalas tatapan tajam itu, dengan tatapan yang ia usahakan tak kalah tajam. Tangannya menahan sakit. Genggaman tangan Draco terlalu kuat. Ia yakin genggaman Draco akan meninggalkan bekas di pergelangan tangannya.
"Aww, you hurt me, Drake!!"
Alyra menyerah, perlahan tatapannya berubah. Ia menatap kesakitan kearah Draco. Air matanya jatuh perlahan. Apa tidak cukup ia membuat sebelah tangannya terluka? Sekarang Draco juga ingin menyakiti tangannya yang sebelah lagi? Oh, Merlin. Salah apa dia hingga harus bertemu dengan seorang Draco Malfoy.
"Drake, you hurt me, please, it's hurt"
Tangisan Lyra semakin menjadi. Ia berusaha melepaskannya, tentu saja. Tapi ia tidak bisa. Tenaga Draco terlalu kuat. Draco masih menatap mata Lyra dengan tajam. Tak mempedulikan tangisan dan permohonan Lyra meminta Draco melepaskan genggaman tangannya.
"Please.. it's hurt, okay, okay, aku tidak akan mencoba melindungimu lagi, okay"
Genggaman Draco di tangan Lyra semakin erat. Beberapa menit Draco menahan genggamannya, sebelum akhirnya melepaskannya dengan sedikit menyentak. Secepat kilat Lyra berlari menuruni menara astronomi. Sudah cukup, ia benar-benar tak ingin lagi berurusan dengan Draco. Tidak sama sekali.
Langkah Lyra memelan saat ia sampai di lorong sepi menuju menara Gryffindor. Ia lupa ia tak bisa masuk ke asrama Gryffindor. Ia menyenderkan tubuhnya di dinding lorong. Menatap lengannya yang tadi di genggam erat oleh Draco. Apakah sebenci itu Draco padanya? Sebenarnya apa yang membuat Draco membencinya? Oh, ayolah. Ia tak tau harus bagaimana sekarang. Ia lelah, tapi ia tak ingin kembali ke asramanya.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
𝓜𝓪𝓵𝓪𝓲𝓼
Фэнтези⁽ᴰʳᵃᶜᵒ ˣ ᵒᶜ⁾ °°°°° 𝙼𝚊𝚕𝚊𝚒𝚜 :/𝙿𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚓𝚎𝚕𝚊𝚜 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚔𝚎𝚐𝚎𝚕𝚒𝚜𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚔𝚎𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚗. °°°°° ᴬˡʸʳᵃ ᶻᵒⁱ ᴮˡᵃᶜᵏ ᵃᵈᵃˡᵃʰ ˢᵃᵗᵘ⁻ˢᵃᵗᵘⁿʸᵃ ᵖᵘᵗʳⁱ ᵈᵃʳⁱ ˢⁱʳⁱᵘˢ ᴮˡᵃᶜᵏ. ᴹᵉᵐⁱˡⁱᵏⁱ ʳᵃᵐᵇᵘᵗ ʸᵃⁿᵍ ˢᵃᵐᵃ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᵏᵉ...
