ℂ𝕒𝕤𝕤𝕚𝕠𝕡𝕖𝕚𝕒

522 67 25
                                        

-🔓-

Matahari Pagi di Malfoy Manor memang menjadi hal yang paling menyenangkan untuk di nikmati. Setelah melewati tahun ketiga yang sedikit membuatnya terkejut, akhirnya Lyra bisa sedikit merasa lega. Tentang Sirius, Dadnya itu sudah mengirim surat pada Narcissa beberapa hari yang lalu, ia mengatakan bahwa ia akan membawa Lyra kembali ke rumah masa kecilnya. Lyra sudah sangat tak sabar sebenarnya, ia sudah menyiapkan barang-barangnya yang pasti akan dia bawa ke rumah keluarga Black. Ia juga sudah memikirkan banyak hal yang akan ia lakukan bersama Harry dan Dadnya. Dan hari ini adalah harinya.

"Lyra"

Lyra menoleh kearah suara. Ada Narcissa disana. Beberapa hari ini Narcissa sering mengeluh dan mengatakan bahwa Malfoy Manor akan terasa sangat sepi jika Lyra pergi. Bahkan sudah ribuan kali Narcissa bertanya padanya dengan siapa ia akan berjalan-jalan sore di halaman belakang jika Lyra pergi, dan Lyra hanya bisa mengatakan bahwa dia akan sering berkunjung untuk menemani Narcissa.

"Kau benar-benar akan pergi, Lyra? Bukankah lebih baik kau disini bersamaku, aku tak yakin Sirius bisa mengurusmu dengan baik"

Helaan nafas pelan terdengar dari arah Narcissa. Lyra tersenyum lembut kearah Narcissa, "Aku masih tetap putrimu, Aunty Cissy". Narcissa berjalan mendekat kearah Lyra, lalu memeluknya erat, "Kau harus mengirimku surat setiap hari Lyra. Kau harus menceritakan semuanya padaku". Lyra membalas pelukan Narcissa dan mengangguk.

Plop

Seorang Peri rumah muncul di hadapan mereka, "Maafkan saya, Nyonya. Saya hanya ingin memberi tahu bahwa, Mr. Black sudah menunggu di bawah". Lyra langsung tersenyum bahagia mendengar ucapan si peri rumah.

Ia menoleh kearah Narcissa, "Aunty, Kau harus tau ini, aku sangat menyayangimu". Lyra memeluk Narcissa lagi, lalu melepaskannya dan berlari menuju lantai bawah. Narcissa mengikutinya dari belakang dengan wajah yang tentu saja masih menunjukkan bahwa dia belum rela melepas keponakan yang sudah seperti putri untuknya.

"Lyly"

Mendengar suara Sirius, Lyra langsung mempercepat langkahnya dan menghambur kedalam pelukan Sirius. Oh, akhirnya..

"Kau yakin akan memisahkan Lyra dengan ku, Sirius?"

Mendengar Pertanyaan dari Narcissa, Sirius langsung melepaskan pelukannya, "Dia putriku satu-satunya, Cissy". Narcissa mengangguk lemah, "Kau harus menjaganya dengan baik".

Lyra menoleh kearah pintu tepat saat Draco muncul di depan pintu.

"Kemarilah, ucapkan salam perpisahan"

Terlihat sekali rasa kesal Draco di wajahnya. Lyra yakin ia pasti tak Sudi sama sekali mengucapkan salam perpisahan pada Lyra.

"Draco"

Mendengar namanya dipanggil oleh ayahnya Draco langsung tersadar dan berjalan mendekat kearah Lyra. Ia mengulurkan tangannya. Lyra menatap tak mengerti kearah Draco.

"Cepatlah"

Sangat ketus, Lyra yakin Draco sangat amat tidak ikhlas melakukan hal ini. Namun Lyra tetap menyambut tangan Draco, menjabatnya sebentar lalu melepaskannya begitu saja. Lyra langsung menoleh kearah Lucius, yang hanya menatapnya datar. Lyra berlari kearah Lucius dan memeluknya sebentar.

"Aku tau, Uncle akan marah karena aku memelukmu, tapi karena setelah ini aku akan jarang melihatmu, aku tak akan takut kau marahi"

Diam-diam Lucius tersenyum mendengar ucapan Lyra, "Manorku selalu bisa kau jadikan rumah, Lyra" Bisik Lucius sangat pelan. Lyra hanya mengangguk kemudian melepaskan pelukannya dan berjalan kembali kearah Sirius.

𝓜𝓪𝓵𝓪𝓲𝓼Where stories live. Discover now