Bagian 8

1.5K 269 16
                                    

Happy Reading!












Aruna berlari menuju tempat Gia dan Haikal, ia mendapatkan telefon jika Arka sudah bersama dengan mereka. Aruna akhirnya bisa bernafas lega.

" Arka " panggil Aruna, wanita itu langsung memeluk erat anak semata wayangnya.

" Aka, astaga kamu kemana? jangan buat bunda khawatir. Bunda takut Aka ilang " ucap Aruna mengelus lembut wajah Arka. Wajah menunjukan kekhawatiran.

" Maafin Aka bunda. Aka tadi ngejar om ganteng " jawab Aka menundukan kepalanya. Ia merasa bersalah pada bundanya. Karena sudah membuat bundanya itu khawatir.

" Om ganteng? "

Arka menganggukan kepalanya pelan.

" Bunda maafin Aka " Ia menatap sang bunda dengan mata yang berkaca-kaca. Arka sangat merasa bersalah pada bundanya.

Aruna tersenyum lalu menganggukan kepalanya. " Jangan diulangin lagi ya sayang? Bunda khawatir banget, bunda takut Aka ilang. Cuman Aka yang bunda punya sekarang " ucap Aruna sambil mengelus rambut Arka dengan lembut.

Arka menganggukan kepalanya lalu memeluk leher Aruna.

" Run, ada yang harus gue omongin nanti. " ucap Gia.

Aruna menolehkan kepalanya pada Gia yang menatapnya dengan serius membuat Aruna penasaran apa yang ingin di bicarakan oleh sahabatnya itu.





.
.
.



Sesampainya dirumah, Aruna menyuruh Arka untuk masuk kedalam kamarnya, karena sesuai yang Gia katakan ada yang harus dibicarakan oleh sahabatnya itu.

" Kenapa Gi? Lo mau ngomong apa? "

" Arka udah ketemu sama Aska Run "

Deg!

Aruna melebarkan matanya lalu menatap Gia dan Haikal dengan tatapan terkejutnya.

" M-maksudnya? "

" Tadi gue nemuin Arka lagi di gendong sama Aska, yang di maksud Arka om ganteng itu Aska run "

Aruna memijat kepalanya, ia benar-benar tidak menyangka jika Arka dan Aska sudah bertemu.

" Sorry run sebelumnya gue nggak bilang sama lo. Tapi Arka emang udah pernah ketemu sama Aska waktu gue lagi makan siang sama Aska setelah gue ngejemput dia di bandara. Kebetulan dia lagi makan siang juga sama bang Mario. " cicit Haikal yang sedari tadi hanya diam.

Aruna dan Gia menatap Haikal dengan tatapan tidak percaya.

" Kok lo baru bilang sekarang?! " geram Gia.

" Maafin gue, gue cuman nggak mau Aruna inget lagi sama Aska "

" Haikal lo nggak bilang Aska tentang kebenarannya kan? " tanya Aruna penuh harap pada Haikal.

Haikal menggelengkan kepalanya dengan cepat. " Engga run, gue nggak bilang apa-apa sama Aska lo tenang aja. "

Aruna menatap Haikal dengan tatapan memohonya " Haikal, gue tau lo temen deketnya Aska tapi gue mohon sama lo jangan pernah kasih tau Aska tentang kebenarannya. Jangan pernah kasih tau Aska kalau Arka itu anak dia " ujar Aruna lirih.

Haikal menatap Aruna, ia menganggukan kepalanya lemah " Iya, lo tenang aja Run. Gue nggak bakal kasih tau Aska "

Aska memarkirkan mobilnya di halaman parkir Sekolah Dasar. Ini jam makan siang dan Aska menyempatkan untuk bertemu Arka. Entah kenapa Aska sangat merindukan pria kecil itu. Jadi ia memutuskan untuk menemui pria kecil.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang