Bokk 15

80 9 0
                                    

Wonyoung tersenyum"sama-sama tapi makasih ini harusnya kalain ucapkan pada pangeran mahkota karna dia yang membawa saya kesini"ujar Wonyoung

Mereka terharu berkat pangeran mereka bertemu wanita berhati mulia ini jemudian mereka langsung melakukan intruksi yang diberikan Wonyoung tadi itu membuat Austin dan prajurit heran

"Nona apa yang terjadi?"

"Hehe gk papa liat aja nanti, nih pak tua bagusnya diapain ya?dimasukkin kedalam minyak greng atau dibakar ya"ujar Wonyoung memikir

Tapi karna ucapannya itu yang mendengar jadi takut, Austin dan prajurit hanya geleng kepala

Tidak jauh beda dengan pangeran.batin Austin dan Prajurit

Sedangkan Wonyoung langsung mengambil hiasan rambutnya dan mengibah menjadi akupuntur kemudian langsung mencelupkan kedalam sumur itu, beberapa menit kemudian akupuntur itu langsung berubah jadi hitam melihat itu Wonyoung menyeringai

"Pak tua pernah minum air sumur ini gk?"tanya Wonyoung dinawab gelengan oleh kepala desa itu

"Bagus sekatang giliran anda"ujar Wonyoung mengambil batung membentuk gelas lalu mengisinya demgan air sumur dan memghampiri kepala desa itu

Sontak kepala desa geleng kepala memberontak itu membuat Wonyoung kesal

"Bisa diam gk sih gk masuk-asuk nih air kemulut tuh, padahal rasanya manis warga sini udah ngerasaiin jadi anda sebagi kepala desa juga harus ngerasaiinya"ujar Wonyoung menarik telinga kepala desa itu

"Lepaskan saya!!"

"Hohi tak semudah itu furguso"ujar Wonyoung memasukkan air sumur kedelam mulut kepala desa secara paksa

"Nah gimikan adil, anda kepala desa harus adil sama warganya warga anda sakit anda harus ikut sakit dong kan serasi"ujar Wonyoung membersihkan akupuntur dengan hanboknya

Austin dna prajurit melihat itu geleng kepala, Wonyoung menatap sekitar heran lali duduk diatas batu sambil mengais tanah dengan lidi

Kenapa gw jadi khawatir gini ya?tuh anak juga kemana lama amat pergi.batin Wonyoung

"Tin mana tuh pria menyebalkan lama amat disana, ngapain dia disana?atau jangan-jangan..."

"Jangan-jangan apa?"

Mendengar suata barinton Wonyoung langsung mendongak menatap menatap Pangeran Mahkota dididepannya

"Jangan-jangan lu udah mati ya"ujar Wonyoung terkekeh melibat wajah datar Pangeran Mahkota setelah mendengar ucapannya

"Nih kenapa diikat?"tanya Pangeran Mahkota menatap kepala desa

"Pangeran Nona ini pen..."ucapan Kepala desa terhenti saat Wonyoung memukul wajahnya dengan kuali besar

Melihat itu semuanya meringis sedangkan Wonyoung menatap sinis kepala desa yang pingsan

"Sukurin emang enak, asal nuduh aja"ujar Wonyoung kesal langsung pergi

Pangeran Mahkota heran demgan Wonyoung namun matanya terpaku pada punggung Wonyoung dan langsung menarik gadis itu

"Ini kenapa bisa berdarah?"tanya Pangerna Mahkota khawatir menakan luka Wonyoung

"Aduduh sakit jangan ditekan dong, pikri sendiri"ujar Wonyoung pergi sambil meraba lukanya

"Sialan udah tau luka malah ditekan goblok banget"umpat Wonyoung kesal

Pangeran Mahkota menatap tak percaya lalu menatap Austin meminta penjelasan, melihat itu Austin langsung menceritakan kejadian tadi

"Maaf pangeran saya gagal menjaga Nona Lee"ujar Austin

[5].Time Travel Mission ends Leaving The Price ; HaruwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang