chapter 1🔞

3.6K 252 16
                                    

Karena kalian sudah mengenal para tokohnya tidak usah aku perkenalkan lagi. Siapa yg rindu pasangan lainya? Tenang aku munculin lagi:)
.
.
.
.
.
.
Setelah kejadian ia terjatuh dari balkon. Chenle menjadi takut akan ketinggian. Sekarang ia manusia biasa begitu juga Jisung. Kalau ia mati ya mati tak ada kompromi mau hidup sebentar lagi.

Jisung dengan tubuhnya yg kuat menggendong tubuh basah Chenle menuju mobil dan membawanya ke hotel. Itu adalah kamar yg sering ia gunakan ketika menikmati malam panas bersama pasangannya. Tentu saja itu adalah hotel milik ayah angkatnya. Dan kamar yg sering ia gunakan tidak bisa di berikan pada tamu lain.
.
.
.
Chenle membersihkan dirinya dan keluar menggunakan bathrobe putih polos memperlihatkan bagian dadanya yg mulus. Melihat Jisung yg tengah kesulitan mengganti perban di bahunya Chenle dengan sigap membantunya.

"Jangan bergerak. Darahnya terus mengalir keluar" dia duduk di samping Jisung dan mulai mengganti perbannya yg basah. Jisung menurut dan hanya diam

"Sudah selesai" Chenle tersenyum bangga sampai ia sadar mata Jisung tak menatap wajahnya ia mengikuti arah pandang matanya, lalu menunduk itu... dadanya.

"Mesum" Chenle langsung mengeratkan kerah bathrobe nya menutupi dadanya

"Hey. Siapa suruh memakai itu ketika di depanku"

"Tapi aku baru selesai mandi dan itu tidak salah"

Jisung mendorong bahu Chenle menahan tubuh mungilnya di antara kedua tanganya. Jisung menatap tubuh itu dari bawah lalu berakhir di wajahnya. Kemudian ia menunduk mendekatkan bibirnya pada telinga Chenle.

"Jika di depanku itu salah. Kau akan berakhir di tempat tidur. Kau mengerti?" Jisung berbisik tepat di daun telinga Chenle, membuat telinganya memerah. Suara deep nya membuat seluruh tubuh Chenle merinding.

Chenle mengangguk "Me-mengerti"

"Bagus" lalu mengecup telinga submisifnya dengan cara yg erotis

"Ahh.." dan suara laknat itupun keluar

Mendengar orang di bawahnya mendesah karena ulahnya membuat ia semakin bersemangat, Jisung menjilat daun telinga itu dan berbisik dengan seduktif, kecupan turun ke bawah membuat kissmark di lehernya.

"Ahh.. hentikan" Chenle mencoba menarik kepala itu menjauh dari tubuhnya

Seakan tuli Jisung masih terus mencumbu tubuhnya menjilat, mencium bahkan menggigit kulit mulusnya membuat leher dan bahunya biru keunguan.

Tangan itu menyusup ke dalam kerah bathrobe mengelus dada itu perlahan lalu meremasnya dengan gemas, ia tak pernah melihat dada pria selembut ini dan cukup berisi. Putingnya mencuat dengan warna merah muda yg menggoda, dengan jahil ia menggaruk ujung putingnya dengan kuku membuat Chenle tersentak dengan desahan. ia langsung mengulum itu di dalam mulutnya, memelintirnya dengan lidahnya dan sesekali menggigitnya

"Nghh.."

"Apa itu enak?"

"T-tidak.. Hen- ahh hentikan" tubuhnya mulai gemetar karena nikmat namun ia tak mau melanjutkannya. Itu terasa aneh. Ia baru pertama kali merasakan itu dan ia takut.

"Tolong.. hentikan nghh.. tubuhku ahh.. rasanya a-aneh" rematan jarinya di rambut Jisung menguat. Dan Jisung malah mengartikan bahwa Chenle juga bersemangat dan merasa nikmat

Jisung melepaskan kulumannya ia menatap mata Chenle lalu menciumnya menekan tengkuk itu untuk memperdalam ciumannya, lidahnya saling beradu dan Chenle tak bisa menolak. Tangan kanan jisung melepas jubah mandi yg Chenle kenakan mengelus punggung itu dengan seduktif turun ke bawah ia meremas pantat itu dengan kuat membuat Chenle kembali mendesah dengan keras sampai ciumannya terlepas. Chenle mencoba mendorong dada Jisung untuk menjauh tapi itu percuma saja, bahkan tubuhnya tak bergerak se inci pun.

Jisung dengan gemas mencubit puting itu hingga memerah, memelintirnya dan menariknya.

"Eumhh... itu s-sakit akhh" tubuhnya menggeliat semakin bergetar dan matanya memerah. Ia menatap Jisung dengan tatapan sayu namun memohon untuk berhenti.

Jisung menatap mata itu lama dan ada ketakutan di situ. Nafsunya menjadi lenyap tergantikan dengan rasa bersalah. Ia menarik kepala itu mendekat ke dadanya.

"Maafkan aku"

Chenle memeluk tubuh Jisung dengan erat. Jujur saja ia merasa takut dengan semua hal baru ini. Ini terlalu mendadak dan ia tak tahu harus apa.

Tubuh Chenle masih bergetar dan Jisung menjatuhkan tubuhnya di samping Chenle menariknya dalam pelukan mengelus punggung itu dengan lembut dan sesekali mengecup rambut Chenle mencoba menenangkan pria mungil dalam pelukannya. Ia akui ia begitu ceroboh hingga ia melupakan batasannya.

"Tenanglah, aku tak akan melakukanya lagi tanpa seizinmu" Jisung mengelus matanya dengan hati-hati dan Chenle mengangguk pelan

"Hum"

"Sekarang tidur. Kau pasti lelah" Jisung menarik selimut, menyelimuti tubuh keduanya dan Jisung lebih mengeratkan pelukannya membenamkan wajah Chenle ke dadanya.

Ia mengerti dan akan melakukanya dengan perlahan tanpa terburu-buru.

Tbc

Halo Rere di sini. Rindu tidak?

Hutangku lunas ya. Aku lanjutin tuh karena kalian minta. Baiknya aku kkkk /plak

Mohon di mengerti karena mereka sudah dewasa adegan ini tidak bisa di hindari. Tapi aku masih belajar. Mohon maklumi. Terimakasih.

See you.

Rere

Dive Into You || JiChenWhere stories live. Discover now