5 ; Illegal Street Racing.

3.8K 444 11
                                    


'Brum... brum...'

Seseorang sedang sibuk dengan sebuah motor berwarna hitam pekat, siapa lagi jika bukan Jeno. Sekarang ini dirinya sedang bersiap-siap untuk balapan motor bersama Felix, dia adalah ketua Gang Stray.

"Siap lo lawan gue? Kemaren aja si Haikal temen lo yang songong itu baru aja kalah sama gue. Nangis-nangis deh mutsin pacarnya." Felix mengeluarkan smirk andalanya.

Jeno menatap Felix lalu tersenyum kecut. "Haha, kemaren lusa temen lo juga kalah sama gue kalo lo lupa."

Felix menatap Jeno tajam. "Gak usah banyak bacot lo!"  Ia terbawa emosi.

"Buktiin kalo lo emang jago." Jeno memakai helmnya lalu bersiap-siap untuk tancap gas.

Felix tak tinggal diam, ia tersenyum licik. Dirinya sudah sangat sering melanggar peraturan dalam bertanding. Seorang cewek dengan baju minim telah bersedia dengan kedua bendera di tangannya. Tiga detik kemudian, cewek itu melempar bendera sebagai tanda bahwa balapan liar itu telah dimulai.

Mereka berdua telah menjalankan motornya secepat kilat, kini Jeno memimpin. Sepanjang jalanan pertandingan sangat sengit, di tengah perjalanan Felix mulai melakukan cara curang andalannya yaitu dengan menyenggol motor Jeno menggunakan kakinya. Namun, Jeno tak sebodoh itu, dirinya selalu berhasil menghindar. Garis finish sudah dekat, Felix berusaha untuk menyalip posisi Jeno, tetapi hasilnya nihil.

Di malam hari ini Jeno menang. Semua bersorak heboh, termasuk Neo'z yang setia menyemangati Jeno. Di sisi lain Felix menendang motornya marah, bisa-bisanya dirinya kalah dengan Jeno yang menurutnya tak memiliki kemampuan sehebat dirinya itu.

"Tepatin janji lo." Jeno tersenyum penuh kemenangan.

Meskipun sedikit kecewa, Felix tersenyum miring. "Ambil aja tuh Lia. Udah gue pake juga," katanya santai.

"Bajingan!"

'Buk!'

Satu pukulan maut mendarat di pipi Felix. Bukannya marah, Felix malah tersenyum licik.

"Hahaha, cewek kesayangan lo udah gak suci lagi, Jen." Felix berucap dengan santai tanpa merasa salah sedikit pun.

'Dhuak! Buk! Buk!'

Jeno menonjok Felix bertubi-tubi hingga kini wajah Felix sudah berdarah-darah.

"Gak sportif lo, bangsat!"

Tangan Jeno sudah bersiap-siap untuk memukul Felix lagi, bahkan kini kakinya aktif menendang perut Felix. Namun, tiba-tiba saja terdengar suara sirine mobil polisi.

"Cabut Jen, cabut!" Haikal menarik Jeno.

Jujur saja Jeno masih ingin memukul Felix hingga puas, sayangnya keadaan sangat tak memungkinkan. Dirinya terpaksa harus kabur untuk menghindari polisi.

"Urusan gue sama lo belom selesai, anjing."

***

Keesokan harinya Jeno, Rendi, Jeremy dan Haikal sedang duduk di kantin sekolah, mereka semua sedang asyik menyantap soto ayam dengan es teh manis yang segar. Namun, tidak dengan Jeno, ia tak menikmati makanan itu seperti biasanya, ia malah cenderung melamun sejak tadi.

"Woi Jen! Lo kenapa sih?" tegur Haikal sambil menepuk pundak Jeno.

"Tentang Lia?" Jeremy menebak.

Jeno mengangguk. Ia benar-benar tidak bisa fokus sejak kemarin malam, ucapan Felix benar-benar membekas di kepalanya dan sejak beberapa minggu lalu, pesan dan teleponnnya selalu diabaikan oleh Lia, jangankan dibalas, dibaca pun juga tidak.

NEO SPACE : AESPA X NCT DREAM 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang