04

1.3K 246 47
                                    

Awan di langit sudah pecah sejak beberapa menit yang lalu, padahal waktu masih menunjukkan pukul satu siang.

Junkyu menghabiskan waktu kurang-lebih tiga jam hanya untuk memutari seisi supermarket.

Junkyu merasa bosan saja jika harus cepat-cepat pulang ke rumah. Lagipula Junghwan tidak mungkin pulang siang hari, mengingat jika adiknya itu sudah menduduki kelas akhir dimasa sekolahnya.

Kini ia harus terjebak disebuah halte tak jauh dari supermarket yang dia datangi, sambil memakan es krim cup digenggaman tangannya.

Orang bodoh mana yang memakan es krim disaat hujan turun membasahi jalanan lenggang dihadapannya selain Kim Junkyu?

"Wah.. udah lama banget kayaknya gak sesantai ini merhatiin hujan" monolog Junkyu dengan senyum manis yang terpatri indah diwajahnya.

Siapapun yang tak sengaja melihat Junkyu duduk disana, pasti akan jatuh cinta dalam sekali pandang saat melihat senyumnya.

Hingga tanpa Junkyu sadari, sebuah mobil hitam terparkir begitu saja di tepian halte. Detik berikutnya seseorang terlihat keluar dari mobil sambil membawa payung hitam berukuran sedang, dan berjalan mendekat kearah Junkyu.

Junkyu sudah menyadari jika kini ia tidak sendirian disana, seorang pria berperawakan tinggi dengan coat berwarna cokelat sepia sudah berdiri kaku disampingnya.

Tetes demi tetes air yang meluncur dari sisa sisa air yang tergenang dipermukaan payung hitam yang digenggamnya menyita perhatian Junkyu.

Laki-laki ini sedang apa?

Junkyu tak dapat melihat dengan jelas bagaimana gambaran wajah milik lelaki itu, karena masker hitam yang dikenakannya menghalangi proporsi wajah yang kelihatannya lumayan tampan? Entahlah, lupakan.

Hingga di detik berikutnya, payung hitam itu dibiarkan begitu saja di sisi tubuhnya. Membuat payung itu sedikit menggelinding kebelakang sebab terbawa angin yang berhembus tak begitu kencang.


"Kim Junkyu, kamu disini ternyata"


Junkyu sontak berhenti dari kegiatannya mengaduk es krim dalam cup yang semakin lama semakin mencair.

Entah kenapa, suara milik lelaki disampingnya itu terasa sangat familiar. Junkyu hanya diam saja tanpa memberikan respon berlebih, akan tetapi raut bingung di wajahnya tercetak jelas, membuat laki-laki itu kini terkekeh ringan.

Detik berikutnya, masker hitam yang lelaki itu kenakan sudah ditanggalkan begitu saja dari wajah tampan yang sebenarnya sudah menyita rasa penasaran Junkyu sejak awal.

Bagai dikejutkan petir disiang bolong, Junkyu sontak menjatuhkan cup es krim sebagai refleksi dari rasa terkejutnya.






"J-Jeongwoo?" Lirih Junkyu disela-sela rasa pusing yang menderanya, sebab ia tidak menyangka akan dihadapkan pada pertemuan yang tiba-tiba seperti ini.

Apakah Junkyu tengah bermimpi? Apakah benar jika orang yang ada dihadapannya ini adalah Jeongwoo? Park Jeongwoo mantan kekasihnya?


"Iya, ini aku Kyu. Kamuㅡ"

Belum sempat Jeongwoo melanjutkan kalimatnya, Junkyu sudah lebih dulu bagun dari duduknya. Ia berdiri, lalu berusaha mengambil ancang-ancang untuk pergi.

Namun belum sempat Junkyu melangkahkan kaki, tangan Jeongwoo dengan sigap meraih pergelangan tangan Junkyu untuk menahannya agar tidak pergi kemana-mana.

"Lepas!"

Junkyu menepis kasar tangan Jeongwoo yang menggenggam erat pergelangan tangannya. Membuat Jeongwoo sedikit berjengit kaget karena perlakuannya.

Pulang ; Jeongkyu (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang