Chapter 11

1.9K 184 1
                                    

Please appreciate it by pressing the vote button. Thankyou
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Harry mencintaiku? Ia bilang begitu kepada fansnya? Awww.

"Pipimu memerah! Lucu sekali!"

"Terima kasih. Tapi aku harus pergi sekarang. Bye!"

Aku langsung mencari tempat duduk di Starbucks. Semua tempat terisi. Kecuali satu tempat duduk. Tempat duduk dimana aku dan dia pertama kali berkencan. Aku menjadi tersenyum-senyum sendiri melihatnya.

Flashback on.

"Tutup matamu ya,"

"Kita mau kemana?"

"Suatu tempat," Harry mengikat kain dimataku supaya aku tidak bisa melihat.

"Harry kau dimana?" Tanganku bergerak-gerak karena merasa Harry tidak memegangku.

"Aku disini," ia menggenggam tanganku erat. "Aku tidak akan meninggalkanmu," ia berbisik.

"Harry aku harus jalan bagaimana?"

"Jalan lurus saja, Sayang,"

"Kau tidak berniat menculikku kan?" Bodoh. Kenapa aku berkata begitu padanya? Pasti tidak mungkin ia menculikku. Well, sebenarnya mungkin.

"Tentu tidak, bodoh. Untuk apa aku menculikmu? Tidak ada gunanya,"

"HEY!" Kurang ajar.

"Maksudku, kau hanya bisa membahagiakan aku dalam segala keadaan. Sudah. Apalagi? Kau tidak bisa membenciku, kau tidak bisa memandang laki-laki lain. Kau hanya mencintaiku,"

Kenapa Harry selalu berhasil membuat kupu-kupu di perutku beterbangan keluar dari kepompongnya?

Eh tapi kan di perutku tidak ada kupu-kupu, bahkan kepompong.

"Harry? Kenapa disini sepi sekali? Kau membawaku kemana?"

"Duduk pelan-pelan ya, Sayang. Nah. Begitu,"

"Boleh aku buka?"

Ia langsung mengambil tanganku yang kuletakkan di mata. "Biarkan aku yang membukanya," ya Tuhan. Suara seraknya itu.

Aku membuka mataku perlahan. Ini di...

"Starbucks?"

"Ya. Kenapa?"

"Kupikir kau membawaku ke..." hey. Sudah bagus dibawa kemari.

"Kemana?"

"Tidak jadi. Ini diluar prediksiku dan itu berarti kau luar biasa," aku sedikit gugup mengatakannya karena aku tidak mau membuatnya kecewa.

"Kau mau apa? Ohya aku tahu. Frappuccino kan?"

"Ya," aku tersenyum padanya. Ia memesan di kasir dan membayarnya.

"Aku ke toilet ya," ia meninggalkanku.
Cukup lama ia pergi. Minumannya juga tidak kunjung datang. Dan bagusnya lagi, handphoneku tertinggal di mobil. Sangat bagus. (Notice the sarcasm)

"Nona? Ini pesanannya. Maaf menunggu lama,"

Tunggu sebentar. Suaranya.. sepertinya aku mengenalinya. Ia berambut keriting, beberapa keluar dari topinya. Tapi ia memakai kacamata.

"Terima kasih," aku tersenyum padanya. Aku mengaduk minumanku tanpa melihat kearah botolnya. Aku masih memandangi pelayan itu. Saat aku melihat ke arah botolnya, tertulis disana, tulisan yang tidak begitu rapih, dan ku tahu betul siapa penulisnya.

Nicole Lovegood, will you marry me?

Flashback Off.

~~~~~~~~~~
Hey guys watcha doinnn??

SENIN MULAI UPRAK WOI BING SAMA TABUS. DOAKAN SAYA YA.

Dan stage di gbk udah di set dan udah mau jadi dan it hurts because i can't watch them:( bloody hell ujian praktek.

Ps: foto cara di mulmed cantik bgt ya nnt gue pas perpisahan mau minta dimake up kayak gitu ah #gananya #ngasihtaudoang

Uninvited Guest (harrystyles)Where stories live. Discover now