18 : Negosiasi

1.2K 159 26
                                    

Tuan Jungsook adalah orang yang tidak pernah bermain-main dengan perkataannya. Jongin paham benar tentang tuan besarnya, ia pasrah ketika tuan Jungsook mengatakan hal seperti itu padanya. Sedangkan Baekhyun yang terhitung baru mengenal tuan Jungsook, ia bergetar ketakutan. Ia tidak tahu apa salahnya hingga orang tua itu tega menyeretnya seperti ini.

Baekhyun bahkan belum membalas perbuatan paman bibinya tapi buktinya sekarang bahkan akhir hayatnya sudah dekat. Ia pikir hidupnya sangat menyedihkan sekali. Setidaknya ia harus menghancurkan paman bibinya sebelum ia mati, setidaknya ayah dan ibunya mendapatkan keadilan.

"Keluar!" Perintah seorang lelaki berbadan besar yang sudah membuka pintu mobil.

Tak merasa mendapat respon dari Baekhyun maupun Jongin, ia menyeret kembali keduanya keluar. Baekhyun sempat memberontak, pergelangan tangannya sakit. Sedangkan Jongin memperhatikan seksama bangunan di depannya.

"Rumah? Ini rumah siapa?" Ujar si tan bingung.

"Bawa mereka masuk." Perintah tuan Jungsook yang baru saja turun dari mobil audi miliknya.

Mereka berdua dibawa kedalam rumah tersebut yang tampak minimalis, namun sedikit berdebu. Mungkin rumah ini sudah lama tak dihuni, pikir Jongin.

Sementara itu di tempat kediaman orang tua Soohyun, Sehun tengah menidurkan kepalanya di pangkuan sang ibu. Ia menceritakan semuanya pada Soohyun atas apa yang terjadi setelah ibunya pergi dari mansion. Putra bungsu Park ini memang paling dekat dengan ibunya sejak ia kecil. Bagi Sehun, ibunya bukan hanya orang tuanya, tapi teman, sahabat dan tempat ia bersandar. Nyonya Soohyun mungkin adalah wanita paling beruntung di dunia ini karena memiliki 2 putra super hebat.

Nyonya Soohyun mengelus permukaan rambut putranya yang sudah memejamkan mata. Ia memandangi wajah Sehun dari atas, garis wajahnya sangat tegas dan mirip sekali dengan ayahnya. Hanya saja ia bersyukur Sehun memiliki pendirian nya sendiri, ia berharap sifat keras dari suaminya tidak menurun pada kedua anaknya. Apalagi memikirkan suaminya yang merencanakan pertunangan tanpa membahas apapun padanya, itu benar-benar menyebalkan. Ravi yang notabene nya adalah keponakannya saja paham akan hal tersebut dan melaporkan padanya.

"Ayahmu sangat egois." Gumamnya.

Nyonya Park itu menghela napas kasar. Ia tidak akan memaafkan suaminya sebelum ia merubah semua sikapnya kembali menjadi Jungsook yang ia kenal pertama kali, Jungsook yang membuatnya jatuh cinta setiap harinya.

Ditengah keterdiamannya, ponsel Sehun berbunyi nyaring membuat pemiliknya merasa terganggu. Soohyun membantu mengambil ponsel dan memberikannya. Ia sempat melihat nama putra sulungnya di layar ponsel.

"Hm, ada apa?" Gumam Sehun yang memulai percakapan.

Sehun menukik alisnya dan mendudukan dirinya secara tiba-tiba. Nada suaranya kental akan duri nan tajam, Soohyun merasa tertekan akan hal tersebut. Namun ia bertanya-tanya apa yang terjadi hingga membuat anaknya berubah sedingin ini.

"Sehun, apa yang terjadi?" Tanya sang ibu.

"Ayah membawa Jongin dan Baekhyun pergi dari mansion. Ia bahkan mengancam dan kita hanya akan menemui jasadnya." Ujar Sehun.

"Apa?!"

Soohyun berdiri, tubuhnya terlihat bergetar. Pikirannya seolah kosong dan hanya tertuju pada satu nama yang ia harap tidak akan ada hal buruk terjadi padanya. Tanpa sadar matanya berkaca-kaca dan ia mulai meremat dirinya sendiri.

"Ibu, apa-- ibu?"

Sehun melihat ibunya yang tampak tidak sehat dan mata yang tidak sesegar sebelumnya.

"E-eunji ku." Gumam nyonya Park.

"Ibu." Panggil putranya.

"S-sehun, e-eunji.."

Cendrefine ✅Where stories live. Discover now