AIDAN DAN ZALEA

105 12 0
                                    

" Aku tidak menyukainya. Aku hanya tidak suka dia baik pada orang lain selain diriku, apa aku egois ?"

•••

" AIDAAAANNN !"

" AIDAN IH SEPATU GUE AMBILIN !" Teriak Indri kesal sekali dengan tingkah jahil aidan.Cowo itu menaruh sebelah sepatu Indri di sela-sela atas pintu kelasnya.

" jadi pacar gue dulu, baru gua turunin sepatunya" goda aidan.

" Aidan, ih ! gua di tungguin Lea, Nanda sama Tari di kantin"Ucapnya sudah kepalang kesal, bahkawa wajahnya sudah merah karna marah.

" Ya, makanya di jawab aja, mau jadi pacar gue gak ?"Saut cowo itu masih dengan sikap santai sambil duduk bertopang kaki di bangkunya.

" ENGGAK !" saut Indri galak.

Setelah di jawab, bukan nya menurunkan sepatu Indri, Aidan justru malah menyenderkan badannya di kursi kayu sambil menatap langit dan bersikap santai, tidak memperdulikan Indri yang wajahnya sudah kesal setengah mati.

" Kok malah duduk ?! turunin sepatu gue !" titah Indri.

" Karna lo nolak jadi gue gak ambilin"saut Aidan.

Indri mendengus kesal, ia tidak lagi meladeni aidan, ia kembali ke bangkunya, duduk diam dengan wajah datar.

" wah bahaya, beneran ngambek dia!" Batin aidan.

Aidan berjalan mengambil satu meja dan menaikinya lalu mengambil sebelah sepatu Indri yang dia sangkutkan di sela-sela atas pintu kelasnya. cowo itu lalu berjalan dan duduk di samping bangku teman nya yang berada di samping bangku indri.

" Nih sepatu nya, udah gua turunin" ucap Aidan sambil menaruh sepatu Indri di bawah dekat kaki indri. Dengan cepat Indri memakai sebelah sepatunya itu, lalu berjalan keluar kelas dengan wajahnya yang masih cemberut.

Aidan mengikutinya dari belakang, " Jangan marah dong, dri" bujuk aidan di sampingnya." Nanti gue teraktir mie ayam deh"

" Atau siomay ?"tawarnya lagi.

" Seblak ?". Namun cewe di samping nya itu terus berjalan tanpa mau memperdulikan aidan.

" Jangan diem aja dong, nanti gue nikahin nih!" ucap aidan, sukses membuat Indri menoleh padanya dengan mata melotot.

" Nah gitu, nengok kalo di ajak ngomong" ucap aidan.

" Jangan ngada-ngada, deh!" saut indri kesal.

" Kenapa ya, lo lagi marah aja gue suka ? lo cemberut aja gua suka, dri" ucap aidan sambil terus mengikuti Indri. " Gak ada satu hal pun dalem diri lo yang gak gua suka, dri"godanya.

" Lo itu istimewa !" puji aidan.

" Hi, Aidan.." sapa seorang perempuan pada aidan yang berjalan melewatinya sambil tersenyum manis.

" Hi, Linda cantik..." Sapa aidan balik, sambil mengedipkan matanya pada cewe tadi.

Indri yang melihat itu menunjukan wajah jijik nya, dan berdecih pelan." Li iti istimiwi" Indri mengulang ucapan aidan barusan padanya," Tapi semua cewe di panggil cantik" cibirnya.

Aidan tertawa, " lah, semua cewe itu emang cantik, dri. gak ada cewe yang gak cantik" aidan membela diri.

" Iya udah, terserah lo aja buaya!" maki indri.

Aidan terkekeh, kemudian dia tertawa, predikat itu memang sudah melekat padanya, dan aidan merasa bangga, tapi ketahuilah sebanyak apapun cewe yang di goda dan di ajak jalan olehnya, belum ada satupun yang ia pacari, cewe yang mau di pacari justru selalu menolak nya berkali-kali, siapa lagi kalau bukan Indriani Yuniar Dalisa.

Pesawat Kertas [TAMAT] Where stories live. Discover now