15

238 16 0
                                    

"Iya Kakek sudah tau, Nenek juga" ucap Mew. Mereka terkejut. Sejak kapan Mew mengenal Kakek Gulf?

"Tunggu... Kakek?!" Tanya Tay.

"Iya, Kakek. Kakek sendiri yang meminta ku untuk memanggil dirinya Kakek" ucap Mew.

"Itu artinya Kakek sudah memberi lampu hijau untuk Mew" bisik New yang sebenarnya masih bisa di dengar oleh semua orang yang berada di ruangan itu.

"Ternyata penyebab Mew sering begadang, senyam senyum ke handphone tuh karna ini.." ucap Ayah Mew. Mew hanya tersenyum dan memandang Gulf dalam.

"Iya loh jeng, Mew tuh kaya orang gila suka uring uringan sendiri di rumah" ucap Bunda Mew menceritakan semua kelakuan Mew dan semua orang bahkan Gulf sampai tertawa mengeluarkan air mata.

"Bunda~ aib Mew ih jangan di umbar!" Ucap Mew.

"Iya iya, abis nya lucu kamu tuh pacaran nya" ucap Bunda Mew.

"Lagian coba ya fikir lagi mancing tiba tiba dia teriak kan malu" ucap Ayah Mew mengingat saat mereka berdua memancing tiba tiba Mew berteriak saat Gulf mengirim nya foto selfie Gulf.

"Ayah mah!" Ucap Mew. Mereka pun terus tertawa melihat Mew yang ngambek kepada Ayahnya karna menceritakan cerita itu.

***

"Kakak nginep?" Tanya Gulf.

"Iya, Ayah sama Bunda yang maksa. Katanya besok mereka mau pergi bareng gak tau sih kemananya. Cuma mereka ngajak kita juga sekeluarga" ucap Mew. Gulf hanya menganggukan kepalanya dan masuk ke dalam kamarnya.

Mew di izinkan untuk tidur di kamar Gulf asalkan tidak berbuat yang macam macam sebelum mereka menikah.

"Kakak tidur duluan aja, Gulf mau mandi dulu" ucap Gulf dan masuk ke dalam kamar mandi.

Mew tidak langsung naik ke kasur Gulf melainkan keliling keliling terlebih dahulu di kamar Gulf yang bisa di bilang mewah tapi modern.

Dan ia melihat ada buku diary di meja Gulf tetapi bukan itu yang ia lihat, melainkan obat obatan di sebelahnya.

Mew mengambil obat tersebut dan saat ingin ia lihat obat apa tiba tiba Gulf langsung mengambilnya dengan cepat.

"Obat udah lama kak, cuma belum habis" ucap Gulf dan membuang obat tersebut.

"Ah Kakak kira kamu sakit sayang" ucap Mew. Mew melihat Gulf yang hanya memakai kemeja kebesaran dengan celana pendek, tapi lebih pendekan celana nya dibanding dengan kemejanya.

"Kamu menggoda Kakak?" Tanya Mew dan menarik pinggang Gulf hingga bersentuhan dengan perut kota kotaknya itu.

"Eung? Gak kok, ngapain nge goda Kakak?" Tanya Gulf.

Tanpa aba aba Mew menyatukan bibir mereka, hanya bersentuhan. Gulf membulatkan matanya dan hanya berdiam. Merasa tidak ada gerakan dari Gulf, Mew langsung melumat bibir Gulf lembut dan mengelus pinggang Gulf.

Merasa masih tidak ada balasan dari Gulf, Mew menggigit bibir bawah Gulf dan Gulf terkejut merasa kesakitan. Sedangkan Mew sudah memasukan lidah nya kedalam mulut Gulf.

Karena terbawa suasana Gulf pun membalas lumatan Mew dan lidah mereka berperang di dalam sana, karna merasa kekurangan oksigen Gulf pun menepuk punggung Mew.

Mereka pun menyudahi acara berciuman mereka dan merasa canggung.

"Mau lanjut?" Tanya Mew sambil tersenyum menggoda. Gulf memukul dada Mew kencang dan naik ke atas kasurnya dan sembunyi di bawah selimutnya.

Mew terkekeh, menyusul Gulf dan memeluk nya dari belakang dan mencium leher Gulf. "Selamat malam sayang" ucap Mew dan menyusul Gulf ke alam mimpi mereka.

𝐀𝐤𝐮 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 [ 𝐌𝐞𝐰𝐆𝐮𝐥𝐟 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang