Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Wajah Jungkook sudah berubah . Dia speechless . Tiada kata-kata lain yang dia nak sebut selepas mendengar ayat terakhir Hana . Mereka saling berpandangan . Hana sudah menundukkan wajahnya . Dia takut Jungkook akan tinggalkan dia disebabkan bayi itu .
" A-apa dia sayang ? Cuba awak ulang semula ayat tu . " Jungkook masih tidak boleh terima . Bukanlah , maksud dia . Lelaki itu inginkan kepastian sekali lagi . Taknak tersalah dengar .
" Sayang ... Pregnant . " balas Hana dengan nada agak perlahan . Namun, masih boleh didengari oleh lelaki muda bernama Jeon Jungkook itu .
" Yes ! " Tiba-tiba Jungkook menjerit dengan senyuman lebar . Tubuh kecil sang isteri dipeluk erat . Hana pula sudah menitiskan air mata . Akhirnya , dia berjaya juga mengatakan hal sebenar .
Jadi , mimpi itu hanyalah mainan tidur .
" Saya akan jadi appa . Im gonna be a daddyfor this baby and this mommy . " Jungkook berbisik ditelinga Hana lalu cuping telinga gadis itu digigitnya lembut .
" A-awak tak marah ? " soal Hana . Dia masih mahukan kepastian . Jungkook meraup pergelangan tangan Hana lalu dia pegang dengan erat . Mata gadis itu ditatap penuh kasih sayang.
" Nak marah kenapa ? Memang nait saya nak buat sayang pregnant . Jadi , kali nie sperm saya buat kerja dengan baik . Awak kena balas budi dia . " Jungkook senyum sinis pada ayat terakhir nya .
Hana pula masih cuba menangkap kata-kata Jungkook . Tiba-tiba badan kecilnya diangkat . Hana melilit kaki nya pada pinggang Jungkook .
" Nak pergi mana ? "
" Balas budi sperm saya lah . " balas Jungkook . Dia terus membenamkan wajahnya pada leher Hana . Tanpa membuang masa dia mengigit leher gadis itu . Hana mengeluarkan rintihan halus .
" Call me daddy , babybirl . "
||
Jimin , menunggu kehadiran Lina . Sudah sekian lama mereka tidak keluar bersama -sama . Niat nak ajak pergi ke rumah Hana .
" Hai. " suara halus seorang gadis memancing perhatian Jimin . Ini bukan suara Lina . Malah , suara Liya . Gadis cinta pertama nya .
" L-liya . " Jimin sudah berada di alam lain . Dimana dia terpesona dengan kehadiran Liya . Sebenarnya , dia masih dalam proses move on .
" Aku datang nie nak ajak kau pergi settle kan hal projek yang akan datang . " Ujar Liya . Iyalah , syarikat mereka bekerja sama untuk menjalankan pembanbunan baharu . Mereka berdua nie bukanlah pemilik syarikat itu pun . Mereka hanyalah penolong kepada bos di sana .
" Oh , kalau tentang itu . Kita buat lain hari boleh ? Esok ke . Sebab hari nie aku ada hal lah . " balas Jimin dengan lembut . Liya sekadar angguk .
" Eh , Liya. "
Lina mengambil tempat sebelah Jimin .
" Hai . Takpelah aku pergi dulu. " sebelum gadis itu melangkah pergi . Lina terlebih dahulu menghalang .
" Kau taknak ikut kitaorang pergi ke rumah Hana ke ? Dia kan mengandung . Jadi , kita sebagai kawan dia mestilah selalu pergi jenguk minah tu . " pelawa Lina .
" boleh juga. "
||
Bunyi desahan mula kedengaran seluruh rumah . Pintu bilik tak tutup. Yelah bukan ada orang pun .
Jungkook memandang sang isteri yang berada di bawah nya . Peluh yang mengalir pada wajah Jungkook membuatkan dia semakin sexy . Hana pula sudah kepenatan . Namun , itu bukanlah alasan untuk menghalang Jungkook daripada berhenti .
" Im not done yet , baby . Moans daddy's name darling . "
Suasana semakin panas . Dua pasangan itu dalam dunia mereka . Tidak memikirkan hal lain selain daripada aktiviti mereka .
" J-Jungkook . Agh ! "
Selepas keluar daripada bilik mandi . Jungkook letak tubuh isteri nya atas katil . Hana duduk menunggu Jungkook mengambik pakaiannya . Mereka mandi bersama . Uhuk !
" Sayang . Nah baju ."
" Saya tak boleh bangunlah. " Hana mengerutkan dahinya . Agak geram dengan soalan Jungkook . Sengaja dia cakap begii sedangkan dia tahu keadaan sekarang seperti mana .
" Elele . Comel je marah . " Jungkook mencuit hidung Hana .
" Nak cium sikit boleh ." Soal Jungkook . Hana angguk .
Sebelum mereka bersatu . Bunyi loceng membatalkan niat itu .
