1. First Time I see You

25 3 1
                                    

Time : 2014

Pertama kali merasakan bagaimana cinta, suka pada lawan jenis dan perasaan lainnya sering dimulai saat masa SMP. Masa awal puber dan masa dimana laki-laki atau perempuan ingin mengenal satu sama lain. Segala galau galau akan timbul karena nya.

Hal ini juga dialami Nada. Ia belakangan mulai dihantui oleh seseorang di pikirannya. Teman masa kecilnya, Bagas mengenalkan temannya kepada Nada. Namanya Azelio. Dimana saat pertama Nada lihat, Azelio adalah sosok yang begitu dekat dengan siapapun. Murah senyum dan berbagi tawa.

Perkenalan Nada dan Azelio dibantu oleh Bagas, ia berfikir bahwa mereka harus saling mengenal karena keduanya adalah teman baik Bagas. Nada yang Bagas kenal sejak jaman SD, dan Azelio yang sudah menjadi teman sekelasnya sejak kelas 7 SMP.

"Nad, kenalin. Ini Azelio. Lo bisa panggil dia Azel."

Tangan Azel terulur terlebih dahulu. Nada langsung menjabatnya.

"Nada, kak." ucapnya.

Jika kalian bingung, kenapa Nada panggil 'kak', sebenarnya Bagas dan Azel adalah kakak kelas Nada. Namun karena persamaan tahu lahir dan jarak tanggal ulang tahun yang tidak begitu jauh, bisa saja Nada memanggil nama mereka saja, namun Nada tidak terbiasa.

Setelah perkenalan itu, mulai muncul kebetulan-kebetulan antara Azel dan Nada. Kebetulan-kebetulan yang muncul itu disadari oleh Bagas dan juga Gladys, salah seorang kakak kelas yang juga teman Azel dan Bagas. Mereka satu kelas.

Suatu ketika, saat pulang sekolah, Nada yang berjalan sendiri dikejutkan dengan Bagas yang tiba-tiba muncul di sampingnya dan menyamakan langkah kaki mereka.

"Lo kenapa, Nad? Galau, atau kepikiran sesuatu?"

"Gatau, kak. Aneh banget gua hari ini." Nada menatap tangan kanannya yang tadi ia gunakan untuk berkenalan dengan Azelio.

Bagas adalah tipe teman yang peka. Melihat Nada yang menatap tangan kanannya, ia ingat tentang perkenalan tadi.

"Lo kepikiran Azel, ya? Ayo ngaku, iya kan?" kalau tidak heboh bukan Bagas namanya.

Tanpa sadar, Nada mulai bercerita.

"Kenapa waktu salaman sama dia tadi, itu rasanya dada gue berdegup cepat banget, Gas. Aneh banget, ah tau deh." Nada mengacak-acak rambutnya frustasi.

Sepertinya terlintas ide gila di kepala Bagas untuk mencomblangkan kedua temannya ini. Pasalnya, tadi setelah berkenalan dengan Nada, di kelas dimana Azel dan Bagas adalah teman sebangku, Bagas dihujani berbagai pertanyaan dari Azel seputar Nada. Entah kebetulan atau tidak.

"Gapapa kali, Nad. Tandanya lo mulai tertarik sama cowo. Emang lo mau punya pasangan cewe juga?"

Sebuah pukulan sambil menahan malu di berikan Nada tepat di lengan Bagas. Sekali lagi, kalau tidak usil dan jail, bukan Bagas namanya.

**✿❀ ❀✿**

Nada sekarang sedang bosan di rumah. Ia lebih memilih bermain dengan sahabatnya, Karin. Sudah biasa Nada datang ke rumah Karin tanpa tau waktu dan tanpa kabar terlebih dahulu.

Selama mengendarai motor ke rumah Karin, Nada tetap saja kepikiran tentang Azel. Tentang degupan nya yang timbul saat berjabat tangan dengan Azel, tentang Azel yang memenuhi kepalanya.

"Ternyata jatuh cinta seperti ini." batinnya.

____

Tanpa memencet bel atau mengetuk pintu, Karin sudah hafal kalau yang datang itu Nada.


Nada dengan senyuman tanpa dosa nya masuk begitu saja setelah Karin membukakan pintu. Malah Nada langsung menyalami mama Karin yang kebetulan sedang ada di ruang tamu.

"Mau jalan keluar, Nad?" tanya Karin.

"Oh, ga kok. Gue bawa makanan kesukaan lo nih,jadi disini aja."

"Bisa banget ya lo nyogok gue."

"Idih, apaan dah."

Nada membawakan ayam goreng abal-abal yang biasa dijual di simpang atau pertigaan jalan. Bukan McD atau KFC.

"Sekalian makan disini aja yok, ini gue liat lo bau-bau mau curhat sama gue."

Nada tersenyum semanis mungkin.

"Emang Ayin ngertiin gue banget."

**✿❀ ❀✿**

"Jadi tadi lo kenalan sama temennya ka Bagas terus tiba-tiba lo salting, gitu? Emang bener jatuh cinta ga sih lo, Nad."

"Gue juga bingung, Rin. Pas abis salaman sama dia tuh, kayak hati gue ikutan bergetar juga. Ah tau deh."

Nada sedikit menggerutu. Gemas dan salah tingkahnya jadi satu. Baru kali ini ia merasakan debaran itu. Sangat kuat dan memang belum pernah ia rasakan sebelum nya.

____

Begitulah awal dari rasa yang hadir di hati Nada untuk Azel. Entah Azel mengetahuinya atau tidak, bagi Nada berada di sekitar Azel adalah sebuah debaran yang sulit dijelaskan. Meski sudah bertahun-tahun hingga saat ini mereka sudah mahasiswa, Nada begitu bahagia jika ada di dekat Azel. Azel mampu memberikan dampak besar bagi dirinya.

Hal sederhana nya adalah ketika Azel menghubungi Nada pertama kali melalui personal chat di Whatsapp. Sampai tiga hari lamanya, Nada akan senyum-senyum sendiri dan selalu bersemangat.



__


Annyeong.. Ini baru lagii wkwk
Masih awal jadi pendek dulu. Semoga nanti kedepan bisa banyak yang baca yaa hehe..

Jangan lupa mampir ke cerita aku yang family story " Irreplaceable" yaa

Silahkan follow agar lebih mudah berinteraksi dengan author

Terimakasih ❤❤

Terimakasih ❤❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 11, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love In Silence | JaeminWhere stories live. Discover now