Chapter 10

5K 444 14
                                    

Uᥒρᥣᥲᥒᥒꫀd

Siang hari ditengah hiruk pikuk kota di jam makan siang.

Mark duduk menunggu Jeno si pria brengsek yang telah melukai harga dirinya didalam teashop yang telah di janjikan Jeno, sambil sesekali mengecek hp

Mark duduk ditemani teh yang telah dia pesan beberapa waktu lalu. Wajahnya datar dan dingin, dia ingin tegas akan pernikahan ini dia ingin ini semua selesai dengan baik karna nasi sudah menjadi bubur

'Telat' batin mark

Kemudian pintu teashop terbuka, tampak pria itu masuk menggunakan setelan jasnya, Mark bahkan tidak perlu repot-repot menunjukan dimana dia duduk krn Jeno sudah lebih dulu melihat mark

Jeno pun langsung mengambik kursi dihadapan mark dan menatap mark dingin sambil melipat tangannya tidak suka

Mark pun tidak menghiraukanny dia tetap meminum tehny

"G usah pasang muka kayak gtu, lo duluan yang ngajak ketemu sama gue" ucap mark seraya meletakan tehny kembali tanpa memandang jeno

"Ada yang mau gua omongin dan tegasin sama lo sekarang" jawab jeno masih dengan posisi angkuhnya tadi

"Sama dong gue juga ada yang mau gua omongin" balas mark sambil melipat tangannya di meja dan memandang jeno dengan sama angkuhnya

Atmosfir di meja itu sangat berat,kamu g akan kuat biar dilan aja. Mereka sama-sama egoisnya dengan sikap mereka

"Gue ga suka sama lo" ucap jeno

"Oh? Bagus deh ini bakal jadi lebih gampang" jawab mark enteng sambil tertawa meremehkan

"Krn lo tau? Gue juga jauh lebih g suka sama lo" lanjut mark seraya berusaha menghubungi seseorang

'Pak bisa kesini sekarang ke teashop xxx, saya tunggu' ucap mark sambil menutup telfonnya

Jeno pun hanya menatap bingung mark krn tingkahny tadi

"Ngapain lo nelfon orang nyamperin kesini? Lo mau ngadu?"

Mark hanya tersenyum miring

"Gue mau ngadain kontrak sama lo" ucap mark tanpa menjawab pertanyaan jeno

"Apa maksud lo kontrak?" Jawab jeno mulai emosi

"Gue g suka sama lo, Lo juga g suka sama gua. Ini win-win solution ya seenggakny buat gue" jelas mark

"Gue mau pernikahan ini cuman jadi sementara kasarny nikah kontrak"

Jeno pun melotot, dia mulai tertarik dengan pembahasan ini

"Kenapa lo mau repot2 nikah kontrak, kenapa g sekalian batalin aja nikahan ini"
Tanya jeno heran

"Gue g tau lo goblok atau gimana, yang pasti klo nikahan ini di batalin gue bakalan dikejer terus buat nikah dengan orang lain lagi yang belum tentu bisa gua ajak negosiasi kyk gini, lagian klo ini di batalin ortu lo pasti bakal ngamuk kan sama lo" jawab mark

Jeno pun diam, benar, jika ia membatalkan pernikahan ini seo akan jadi kambing hitam dan mereka berdua hanya akan kembali disuruh menikah tanpa henti

"Setelah kontrak ini berakhir kita cerai dengan alasan tertentu, jadi ortu kita g bakal bisa bilang apa2 seenggakny mereka udah liat kita coba buat jalanin pernikahan ini, mereka sama2 gila egois"

" dan kita bisa balik ke kehidupan kita kayak biasa" jelas mark panjang

" kapan kontrakny selesai" ucap jeno

" satu tahun, satu tahun kontrak ini" jawab mark

Kemudian pintu teashop itu kembali terbuka tampak pria yang terlihat lumayan berumur namun berperawakan masih gagah masuk dengan setelan jas dan tas kantorannya

Mark pun mengangkat tangan untuk menunjukan dimana mereka duduk

Pria itu pun bergabung ke dalam obrolan mereka

"Ini notaris yang udh gue sewa buat jadi saksi kontrak ini" ucap mark

Mereka pun mulai membahas kontrak yg akan mereka jalani setelah ini, jeno merasa ini adalah ide yang bagus tidak ada yang di rugikan kedua orang tua mereka mendapat apa yang mereka inginkan dan mereka juga akan segera berpisah setelah 1 tahun

Mereka sepakat untuk berakting rukun dihadapan orang tua mereka supaya menghapus kecurigaan mereka terhadap pernikahan ini, sehingga jika mereka akan bercerai nantinya semua ini akan terlihat sebagai ketidakcocokan dalam berumah tangga

Poin yang di garis bawahi di kontrak ini adalah

1.Saling menjaga privasi masing2 dan tidak mencapuri urusan satu sama lain
2. Tidak berhak atas satu sama lain, diluar konsen dari kedua belah pihak
3. Tidak akan memiliki keturunan

" ngapain poin 3 dimasukin, gue gabakal mau punya keturunan sama lo" ucap jeno dengan wajah tidak suka

"Ini buat diri gue sendiri, gimana pun caranya lo harus belain gue klo misal gue dipaksa punya anak, lagian gue ga tau apa yang bakal lo lakuin kedepannya" Ucap mark acuh sambil menandatangani kontrak ini

"Dih! Gue g sudi, seo jauh lebih cakep dari lo" ucap jeno sambil memasang wajah menghujat

Mark hanya mengendikan bahunya tanda tak peduli dengan hujatan yang dilontarkan jeno

Mereka pun sepakat dengan kontrak ini dan mereka pun bersalaman di akhir

"gue berharap kerja sama dari lo, gue berharap kontrak ini cepet kelar" ucap jeno

"Gue juga, sementara kita bakal jadi partner kontrak"
Ucap mark

'Deal'

Begitulah kontrak pernikahan mereka dibuat,pembahasan kontrak itu selesai setelah 3 jam lebih membahas.

------------

Setelah hari itu mereka menjalani hari mereka seperti tidak terjadi apa2




𝚄𝚗𝚙𝚕𝚊𝚗𝚗𝚎𝚍 (NoMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang