n

6K 912 107
                                    


Hai.. ada yang masi nunggu cerita ini?

Oh, yaudah kalo enggak.















Soalnya aku mau update.












Fix ini mah g ada yang kangen Saha :(






















Yaudah, karena aku baik hati dan rajin menabung. Maka kupersilahkan para hadirin readers.

:)

Warning typo!



🐶🐶🐶




Jam menunjukan pukul 17.35 petang.

Seseorang keluar dari suatu ruangan menemui Haechan yang masih setia menunggu.

"untung saja kau segera membawanya. Kucing itu masih bisa selamat. Sayang kedua kakinya patah juga 4 tulang rusuk retak" ucap seorang pria tampan yang berprofesi sebagai dokter hewan di klinik hewan yang Haechan datangi.

"Ahhh, apa ia bisa sembuh dok?" Tanya Haechan.

Sungguh malang kucing manis itu. Haechan benar benar tak habis pikir dengan orang yang sudah melukai kucing tak berdaya itu di sebuah gang.

"Tentu bisa, tapi semua memerlukan waktu dan proses."

"Ahh, baiklah. Kira kira akan butuh berapa lama agar kucing itu sembuh?"

"Mungkin bisa sampai 2 atau 3 bulan hingga benar benar pulih. Sementara biarkan kucing ini dirawat disini hingga ada orang lain yang mau mengadopsinya."

"Aku yang akan mengadopsinya!" Entah mengapa secara spontan kata itu keluar dari mulut Haechan.

Sang dokter memandang Haechan agak lama lalu mengangguk dan tersenyum.

"Baiklah, kalau kau mau mengadopsinya. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk merawatnya."

Kini dokter muda itu tersenyum tampan pada Haechan. Hampir dirinya terpesona pada senyum menawan itu, setelah tersadar ia langsung menggeleg gelegkan kepalanya.

"Ah, terimakasih sudah mau merawatnya. Aku–, ASTAGA!!"

Dokter muda itu menutup matanya kala suara melengking Haechan menyapa gendang telinganya.

"M-maafkan aku dokter. Aku harus pulang, anjingku belum kuberi makan dari pagi! Permisi!"

Haechan langsung saja keluar ruangan dan menuju pintu klinik. Ia dengan terburu menggoes sepeda bibi Ahn.

Sedangkan dokter tadi hanya menggeleg kan kepalanya melihat kelakuan Haechan.

"Astaga, lucu sekali dia."

🐶🐶🐶

Hampir 15 menit ia baru sampai di unit apartemennya. Buru buru ia buka pintu depan dan hal pertama yang Haechan lihat adalah kegelapan.

Ia berjalan perlahan, tangannya meraba raba dinding guna mencari saklar.

Click

Lampu ruang tengah menyala terang. Haechan mengedarkan pandangannya menyusuri setiap sudut ruangan.

Haechan bergegas mendekati sofa dan berjongkok didepannya dengan mata yang terbelak.

dog?Where stories live. Discover now