14. Mommy.

9.9K 1.6K 149
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen plis.

***
Soobin sebenarnya gak mau bahagia diatas penderitaan orang lain, tapi entah kenapa dia merasa puas saja ketika melihat Seheun yang tampak dipermalukan oleh Yeonjun tadi siang.

Itu terlihat sebuah pemandangan yang mengasikan saja baginya, apa karena dia mengaku-ngaku sebagai ibunya Dayeon, ya?

Atau karena dia hanya menginginkan Yeonjun dan membiarkan anaknya, dari pembicaraan mereka saat itu di depan minimarket.

Jelas sekali Soobin mendengar bahkan Seheun hanya peduli dengan Yeonjun dan gak peduli sama sekali dengan Dayeon, maaf dirinya gak akan membiarkan anaknya mendapatkan ibu seperti Seheun.

Lebih jelasnya lagi, dia gak akan membiarkan Yeonjun menikah dengan Seheun ataupun orang lain maupun mereka bisa menyayangi Dayeon dengan sepenuh hati.

Soobin egois, tapi tidak pernah memberitahu Yeonjun bahwa dirinya adalah ibu kandungan Dayeon.

Rasanya terlalu canggung untuk mengatakan hal itu bisa jadi juga Yeonjun kecewa karena kenapa dirinya gak memberitahu dari awal.

Soobin yang berada di kamarnya cuma bisa mengacak-acak rambutnya dan memilih untuk tiduran sambil memainkan handphonenya.

Dia melihat akun sosial media Yeonjun yang memasukkan foto Dayeon dan berkata bahwa Dayeon adalah anaknya, sepertinya Yeonjun gak memperdulikan sama sekali omongan orang nanti.

Seperti bagaimana bisa Yeonjun punya anak tanpa seorang pasangan disampingnya.

Atau bagaimana bisa Yeonjun orang yang terlahir dari keluarga yang terdidik bisa mendapatkan anak tanpa menikah.

Ah, Yeonjun itu pasti bisa mengatasi perkataan jahat dari banyak orang.

Soobin cuma bisa menatap kearah foto tersebut dimana ada foto Yeonjun yang sedang menggendong Dayeon.

Sepertinya itu dipotret oleh teman Yeonjun.

Lalu matanya melihat kearah sisi yang kosong tampak sekali bagian itu cocok ditambahkan orang lain, bukan?

Muka Soobin memerah jika disana bisa disandingkan dengan dirinya, walaupun hanya halusinasi sepertinya.

Baru saja dia mau tidur, suara bel apartemennya terdengar membuatnya segera bangkit dari tidurannya dan segera berjalan kearah pintu.

Tapi sebelumnya dia melihat dulu siapa yang ada di depan apartemennya, jika orang tuanya dia gak akan pernah mau membukanya.

Biarkan saja mereka berdiri disana, Soobin sedang lelah untuk berdebat dengan mereka.

Ketika dia melihat layar disana, ternyata ada Yeonjun tanpa ada Dayeon di gendongannya.

Tangannya segera membuka pintu apartemennya itu dan melihat Yeonjun yang tersenyum kepadanya.

Yeonjun lalu menyodorkan sebuah tiket kepada Soobin, Soobin bingung sambil memegang tiket tersebut.

"Aku sebenarnya mau pergi dengan Dayeon ke taman bermain, namun karena ternyata ada rapat dadakan jadi batal, tapi sayang sekali bukan jika tidak jadi datang kesana, bagaimana kalau kamu dengan Dayeon pergi kesana?"

Soobin yang mendengar itu langsung mengangguk, tentu saja dia mau, apalagi pergi bersama anaknya.

"Aku tau kamu pasti mau, terima kasih ya, maaf menganggu hari liburmu."

"Kakak gak perlu berterima kasih, harusnya aku yang berterima kasih," balas Soobin dengan cepat sambil tersenyum manis kearah Yeonjun.

Lalu Yeonjun bisa melihat lesung pipi Soobin yang sangat terlihat saat ini.

Baby -yeonbin✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt