chapter, 09

644 117 0
                                    

point of view, sano manjiro.

pertama kali, aku bertemu padanya. pada saat itu, aku bersama dengan teman-temanku. duduk di taman belakang sekolah dekat perpustakaan. tanpa sengaja aku melihat seorang gadis yang sedang tertidur di dekat jendela perpustakaan.

wajahnya sangat damai saat tertidur, surainya berterbangan karena hembusan angin kencang menuju padanya. sangat cantik, kataku. 

tanpa ku sadari, ia terbangun dari tidurnya mata kami bertemu. kami saling bertatapan beberapa detik. sehingga ia sadar, sudut bibirnya terangkat.

sinar matahari menyinari wajahnya sehingga sangat jelas wajahnya,

dia tersenyum kepadaku,

sehabis itu dia pergi karena seseorang menghampirinya, aku tetap menatapnya sampai dia tidak terlihat lagi.

sejak hari itu, aku terpana dengannya.

pertemuan kami yang kedua, saat aku ingin menghampiri takemichi. aku melihat dia, yang aku cari. aku melihat matanya, sorot matanya terlihat sangat indah, entah kenapa aku terasa damai saat menatap matanya dan dia tersenyum lagi kepadaku. aku sangat menyukai senyumannya, dunia seperti berhenti saat aku melihat wajah indahnya.

sejak hari itu, aku mengetahui namanya.


sejak kapan aku memikirkan dia?

sejak kapan aku sudah tidak terlalu perduli dengan pertarungan antar geng lain?

sial, sepertinya aku menyukainya tetapi aku bersyukur. karena sepertinya aku menemukan kebahagiaanku yang baru, [name].


 aku seperti diberi hadiah dari alam semesta, jika itu benar kehadiranmu adalah kebahagiaanku yang baru, aku sangat bersyukur. 

[name] terima kasih atas kehadiranmu, aku sekarang bisa menggengam, memelukmu dengan erat. terima kasih sudah menerimaku apa adanya. aku seperti tidak layak memilikimu.

terima kasih sudah mengizinkan aku untuk memilikimu, [name].

biarkanlah alur takdir memainkan kita sampai waktunya kita bisa bersatu dengan resmi, sampai aku bisa mengatakan "aku mencintaimu" saat waktunya sudah tiba.


mikey 2005 Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt