3

16 4 1
                                    

"nah coba kalian satu-satu menyerang makoto-san! Sekuat tenaga ya!" ucap Arpa dan seketika para member terkejut

"satu-satu.. Menyerang makoto-san?" jiro berusaha mengulang perkataannya takut dia salah mendengar

"apa tidak apa?" tanya jyuto memastikan

"ahaha tidak apa minna-san, walau terlihat seperti ini aku sangat tangguh mental fisik. Lagipula ini memang tugasku" ucap makoto meyakinkan

"tidak apa, serang saja. Kedua asistanku akan mengawasi kerja microfon dan speaker kalian" ucap Rexa santai sembari menyuruh asistannya

"perkenalkan kami adalah asisten Rexa Leader dari divisi teknologi informasi" ucap asistan Rexa bersamaan "Panggil saja aku 707 dan saudaraku unknow. Mohon kerja samanya~" ucap 707 ceria

"asistanku juga akan mengawasi ke efisien mic dan speaker kalian~!" Arpa pun juga menyuruh asistannya

"perkenalkan aku adalah asisten Arpachi yang tampan dari divisi desain, kise ryouta! Mohon kerja samanya semua~" ucap kise narsis

(apa semua yang kuning selalu narsis..) dice melirik ke arah hifumi dan Kise

"sementara kami akan memeriksa perkembangan tubuh kalian" ucap Rexa dan Arpa. Setelah itu muncul layar monitor di depan Rexa, Arpa, dan para asistan. Setelah Rexa mengetik sesuatu ruangan yang tadinya kosong berubah menjadi arena panggung.

Jiro menawarkan diri menjadi yang pertama melawan Makoto. Keduanya mengaktifkan mic dan dari makoto terlihat mic yang terhubung headset biasa dan speaker bulat yang dikelilingi paus artik

"siap? Jiro-kun? Jangan menahan diri ya" tanya makoto memastikan

"heh sesuai keinginanmu. Jangan menyesal nanti" jawab jiro pede, makoto hanya tersenyum lembut mendengarnya.

Rap pun dimulai. Serangan dan Rap jiro yang khas menyerang dengan membabi buta seperti remaja liar. Wujud rap mulai terbentuk dan menyerang makoto secara membabi buta.

(apa aku terlalu berlebihan? Dia tidak terlihat seperti raper tipe penyerang) pikir jiro mulai merasa sedikit bersalah

Asap serangan mulai menghilang dan betapa terkejutnya jiro melihat makoto tidak terlihat terluka sama sekali "itu tadi cukup hebat jiro-kun. Tapi apa kau menahan diri? Jangan menyesalinya ya" ucap makoto sembari tersenyum lembut namun cahaya matanya menyiratkan sebaliknya

Rap makoto pun mulai. Lirik dan rapnya begitu tenang namun penuh penekanan yang begitu kuat seperti paus artik yang mengincar mangsanya. Wujud rap tiba2 sudah berada di depan jiro tanpa di sadari dan langsung mengenai dadanya telak. Jiro mengeluarkan batuk darah seketika. Para member pun juga ikut terkejut (sejak kapan?) pikir mereka bersamaan

"u..uhuk!.. Se-sejak kapan? Ukh.."  tanya jiro heran sambil menahan sakit pada serangan tadi

"ahaha itu kemampuan ku jiro-kun. Seperti paus artik, terlihat lucu dan jinak namun sebenarnya ganas dan berdarah dingin. Nah yang lain jangan menahan diri ya" ucap makoto dengan senyum lembutnya namun dengan nada serius di akhir. Semua pun menyadari jika makoto tidak bisa diremehkan.

Makoto menyembuhkan jiro dengan lagunya dan jiro kembali seperti semula walau nyeri masih sedikit dirasakan "nah jiro pergilah ke arah Rexa-san dan Arpa-san, mereka akan memeriksa perkembangan tubuhmu. Lain kali jangan menahan diri ya?" ucap makoto lembut

(sial.. Bahkan dia juga mempunyai kemampuan menyembuhkan...) batin jiro kesal

707 dan unknow terlihat serius mengetik dan mengecek layar monitor "mic nya sepertinya kurang..." "damage dari speaker masih.." seperti itulah kira-kira percakapan di sana.

Revenge to Chuoku (draf)Where stories live. Discover now