Chapter 22 Sleeping Beauty.

475 71 4
                                    

"AAAAAAAAAAA!!!!!" Teriak Daisuke yang melampiaskan amarahnya dan juga kekecewaan terhadap dirinya.

Disaat yang bersamaan helikopter datang bersama Suzue. Tanpa banyak basa basi (Y/n) pun langsung dibawa ke helikopter dan di bawa ke rumah sakit.

Di helikopter Daisuke tak berhenti menangis dan memeluk (y/n). Sementara di perjalanan menuju rumah sakit (y/n) di berikan alat bantu seadanya dan juga di infus.

Tak lama mereka semua sampai di rumah sakit dan langsung saja (y/n) di bawa ke ruang ICU oleh para suster tak lupa Daisuke juga ikut di perjalanannya.

"(Y/n) tolong kamu yang kuat ya? Jangan tinggalin aku, aku mohon." Ucap Daisuke sambil memegang erat tangan (y/n).

Sampai di depan pintu ICU, (y/n) pun langsung di bawa masuk dan Daisuke tentu saja tidak boleh masuk.

"Tuan, tolong jangan masuk karna pasien akan langsung melakukan operasi besar jadi tuan tolong tunggu di luar." Ucap suster.

"Sus saya mohon, selamatkan nyawa (y/n) lakukan apa saja agar (y/n) tetap hidup, saya mohon kasih dokter terbaik untuknya." Ucap Daisuke yang sangat khawatir.

"Baik tuan."

Suster pun langsung masuk ke ruang ICU dan sesegera mungkin operasi di lakukan.

Haru dan Suzue sangat tidak tega melihat Daisuke menangis sampai tersedu-sedu seperti itu. Baru kali ini mereka berdua melihat seorang Daisuke menangis karna perempuan, apalagi perempuan tersebut adalah salah satu pegawainya.

'Se istimewa itu kah (y/n)?' batin Suzue.

Haru pun berusaha menenangkan Daisuke yang menangis, ia bingung harus bagaimana. Ia pun juga menghawatirkan keadaan (y/n).

"Daisuke.. sudah jangan menangis terus, berdoalah untuk kelancaran operasi (y/n). Aku yakin ia tidak ingin kau menangisinya sekarang."

"Tidak Haru! Aku sangat menghawatirkan nya bagaimana bisa aku tidak sedih? Dia kena tembak Shigemaru di depan mata kepalaku sendiri, aku yang laki-laki harusnya melindunginya malah mengandalkannya!"

Haru terdiam tak tahu harus apa. Semua ucapan Daisuke adalah fakta. Disaat itu (y/n) menawarkan diri untuk menjadi umpan dan membiarkan kami selamat.

Haru pun langsung menelpon teman-teman kantornya dan juga atasannya untuk mengurus kasus ini dan juga menangkap Shigemaru untuk menjebloskannya kepenjara.

Sementara Suzue tetap memantau kejadian barusan dan mengganti semua kerugian.

***

6 jam berlalu setelah lampu ruangan operasi menyala, tak ada tanda-tanda dokter keluar dari ruangan tersebut.

Daisuke masih tetap duduk dan menatap pintu ruangan operasi, sedangkan Haru tetap menemani Daisuke.

Sebelumnya beberapa suster sudah menyuruh Daisuke untuk menunggu di ruangan khusus karna ia pemilik saham di rumah sakit ini, mana mungkin di perlakukan biasa saja.

Haru mulai khawatir dengan Daisuke yang belum makan dari awal operasi di mulai. Bahkan minum pun tidak. Di tawarin pun tidak mau sama sekali tidak menyentuh maupun melihat makanan.

"Bagaimana bisa aku makan dengan santai disaat orang yang aku suka sedang berada di ambang hidup dan mati di dalam sana?" Ucap Daisuke dengan nada yang sangat dingin.

Haru mengerti namun jika Daisuke kenapa-kenapa pun juga akan menambah masalah baru.

Setelah menunggu beberapa saat lampu operasi pun mati dan Daisuke langsung berdiri menunggu Dokter keluar.

My Favorite Agent [Daisuke x Reader] || OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang