❍⌇ ➪ Part 1

1.2K 177 75
                                    


























Suara pelatuk pistol dan tangisan mengisi rungu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara pelatuk pistol dan tangisan mengisi rungu.

Untaian kata yang sudah tersusun rapi di otak, kini berakhir sia-sia.

Tak satu pun kata mampu diucapkan. Sedang kedua tangan menutup mulut.

Mata memanas, pelupuk mata sudah digelinangi likuid bening.

Labium di gigit guna tidak menimbulkan suara.

Bau amis darah yang begitu pekat tak jarang membuat sang gadis ingin mengeluarkan isi perutnya, andaikata ia tidak menahannya.

"Duh, lihatlah mereka. Betapa mengenaskannya. Kuharap kau tidak pernah mengulanginya lagi, [Name]."

Manusia dipenuhi ego dan hasrat.

Rindou adalah manusia paling bodoh yang tidak bisa membedakan keduanya.

Ia begitu dimabuk cinta pada sang adiratna.

[Fullname] namanya.

Namun, apakah kalian tahu jika yang dimabuk oleh cinta itu hanya sang insan muda pemilik surai dwi warna?

Lantas bagaimana dengan sang puan? Apakah ia memiliki perasaan demikian?

Ya mana saya tau. Tanyakan lebih lanjutnya pada sang narasumber.

Kisah ini akan menjadi kisah yang paling bahagia jika sang adiratna mencintai sang adam.

Tentu itu bukan tujuan saya jika membuat nem bahagia, saya akan menyiksa nem hahahaha.

Ekhem.

Mari fokus pada cerita.

Tubuh kian memundur tatkala sang pemuda mendekat. Kini tubuh menabrak dinding.

Tangan Rindou bergerak menyentuh durja sang adiratna.

"Kau tahu mengapa aku rela membunuh mereka semua demimu?"

Hembusan napas Rindou yang hangat dapat terasa.

"Karena aku sangat mencintaimu."

Dor!


Lagi, peluru kembali ditembakkan melubangi kepala.

"Dan kau selamanya milikku."

Korban kali ini; seorang pria yang membawa tongkat baseball, hendak memukul keduanya. Namun sang korban sudah tergeletak di kolam darah.

"Lihat? Kau bisa saja jadi sepertinya jika kau melanggarku, [Name]."

"RIN! Kau gila!"

Sedikit terhuyung, diterimanya dorongan cukup kuat dari sang puan. Lengkung kurva terukir menghias durja.

"Benar. Dan kau adalah pelakunya."

Berteriak minta tolong tak ada gunanya di hadapan Rindou. Semua usaha yang dilakukan untuk menyelamatkan dirinya dari psikopat berakhir kegagalan.

Baru saja kepalanya hampir bolong seperti para korban. Sangat menguji adrenalin.

Saat ia berpikir bahwa ada kesempatan untuk kabur, segera ia menyusun rencana dengan opsi lainnya jika gagal.

Oh jangan tanyakan bagaimana keadaannya saat ini.

Naas, pupus semua rencananya. Karena kini Rindou menyekapnya. Tangan dan kaki yang diikat dengan tali, lalu mulut yang sudah di selotip.

Komplit.

"Kupikir semenjak kita berpacaran, sekalipun kita belum pernah pergi kencan, jadi kuputuskan besok kita akan kencan," sang pemuda menatapnya dengan lamat, seulas senyum terlukis pada durjanya.

Saya jadi penasaran seperti apa rasanya kencan dengan seorang psikopat.

Saya jadi penasaran seperti apa rasanya kencan dengan seorang psikopat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐋𝐎𝐕𝐄𝐒𝐈𝐂𝐊 , haitani rindouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang