12. 18+

582 50 5
                                    

Bissmillah semoga ngak macet di tengah jalan.

         Biasanya Cafe tutup sampai tengah malam, sedangkan sekarang sudah pukul 10 malam. Karena takut gulf kecapekan, mew memutuskan untuk pulang. Tidak ada pembicaraan yang berarti selama perjalanan pulang, sehingga gulf berinisiatif berbicara  untuk memecah keheningan.
      " kenapa phi diam saja ?" Tanya gulf penasaran memandang mew dengan mata besarnya.
      Mew yang sedang fokus menyetir melirik gulf dan mengelus rambut gulf lembut. Senyum tampan terbit di bibirnya yang sexi.
      "'Apakah phi lelah, apakah terlalu banyak laporan yang perlu dikerjakan di cafe. Seharusnya jangan pulang dulu kalau masih banyak pekerjaan. Nong akan menemani phi, asal phi jangan terlalu capek ," kata gulf perhatian.
       Melihat dan mendengar nada khawatir keluar dari bibir gulf membuat mew merasa seperti di awan, sehingga senyumnya pun semakin lebar.
      Menepikan mobilnya di pinggir jalan yang sepi dan mematikanya. Mew perlahan mencondongkan tubuhnya mendekati gulf, hingga tercium aroma tubuh gulf yang memabukkan.
       " apakah nong mengkhawatirkan phi, auh phi sangat bahagia nong" kata mew
mengecup dahi gulf.
   

      Gulf pov
  

     " apakah nong mengkhawatirkan phi, auh phi sangat bahagia nong" kata phi mew. Mendengar pengakuan itu jantungku serasa dipompa, apalagi phi mew mengecup dahiku penuh sayang. Pipiku serasa terbakar.
      " aku tidak mau phi sakit karena terlalu lelah bekerja phi" kataku dengan suara lirih.
       " bersama nong phi tidak akan merasa lelah. Nong adalah penyemangat buat phi, tahukah nong sebenarnya dari tadi phi menahan sesuatu" kata phi mew ambigu.
       " apakah phi sakit mana yang sakit phi?" Tanyaku benar2 khawatir tentang keadaanya.
        " disini nong sangat sakit...." kta phi mew dengan senyum menggoda. Memegang tanganku dan mengarahkanya di antara kedua kakinya. Bisa kurasakan sesuatu yang tersembunyi di baliknya mengeras.
        Aku semakin malu, walaupun ini bukan yang kedua kalinya aku melihatnya, karena jujur selama 3 bulan hubungan kami,  sudah lebih dari sekali kami melakukannya.  Atau hampir setiap hari, aku sendiri binggung phi mew mendapatkan kekuatan itu darimana. Stamina nya sungguh luar biasa.
       " ini masih dijalan phi!" Kataku malu dan tidak berani memandang matanya. Karena setiap kali aku memandang matanya, sangat sulit menolak apapun yang diinginkannya. Matanya yang tajam, bulu matanya yang panjang serta pandangannya yang menggoda selalu meluluhkanku.
       "Tapi phi sudah keras nong, sedangkan perjalanan pulang masih 20menit lagi. Phi sudah tidak tahan." Kata phi mew merengek lucu. "Bantu phi na na na" lanjutnya.
       "  baiklah, apa yang harus nong lakukan phi" kataku pasrah.
       " bisakah kamu memengangnya nong. Mainkan dengan tanganmu" kata phi mew
       " baiklah tapi phi janji akan hati2 dijalannya na?"lanjutku karena aku tau phi mew akan melanjutkan perjalanan kami, selama aku membantunya.
     Lihatlah senyum licik itu, tapi kenapa dimataku terlihat tampan. Phi mew menyalakan mobil sedangkan aku membuka resleting celananya dan mengeluarkan monster berurat miliknya lalu memengangnya lembut.
       Mengurutnya pelan, dari atas kebawah, dari atas ke bawah. Ku urut lubang kencingnya sensual, mengusapnya berulang kali. Terdengar leguhan kecil phi mew terlihat sangat menikmati servis ku. Melihatnya menikmati permainanku, adikku sendiri pun terasa sesak dan menggeliat ingin dimanjakan juga. Aku hanya menggigit bibirku mencoba menahan rangsangan yang kurasakan.
       "'Ah nong ...... ini sangat nikmat. Ah..... " kata phi mew. Sedangkan aku masih fokus dengan kegiatanku mengocok penisnya.
       "'Phi pelan2..... " kataku mengingatkan
       "'Apakah kita perlu berhenti sebentar phi" tanyaku khawatir.
        " baikah kita menepi" kita berhenti lagi di tepi jalan untuk melanjutkan kegiatan kami. Phi mew menyuruhku duduk di pangkuanya.
         Menghadap ke arahnya, phi mew mencium bibirku , menghisapnya sensual. Tangannya menyingkap kaos ku keatas. Memperlihatkan 2 putingku. Bibir kami masih bertautan dan tangannya pun tak tinggal diam, meremas dan memainkan payudaraku. Bibirnya turun menghisap leher ku meninggalkan bekas merah disana. Rasanya sangat nikmat.
       Pov end
    

       " ah ah ah phi mew.... ini enak phi" kata gulf saat mew mrngeluarkan kejantannya. Memegangnya menjadi satu dengan miliknya. Mengurutnya bersama. 
        Semakin mew mengurutnya semakin gulf mengerang. Mew menyumpal mulut gulf dengan bibirnya. Mengexplor setiap bagian bibir gulf. Lidahnya melilit lidah gulf. Gulf pun tidak tinggal diam, menanggapi mew tak kalah lihai.... mereka saling menikmati peran masing2 sampai terdengar leguhan panjang dari keduanya.
        Gulf yang sudah kelelahan masih duduk di pangkuan mew. Lemas setelah pelepasan nya.
      " apakah kamu lelah nong....?" Tanya mew khawatir mengelus surai gulf penuh sayang.
      "Sedikit phi...., bukannya phi yang lelah memangku nong seperti ini.?" Tanya gulf.
      " tidak nong phi tidak
Lelah, tidurlah phi akan jalankan mobilnya."  Kata mew.
      " biarkan aku turun dulu phi" karena gulf tau mew lelah, selain itu gulf sadar kalau penis mereka masih saling menggesek di bawah sana.
        Melihat apa yang dilirik gulf mew menyerigai, semakin gulf merasa tak nyaman dengan kondisi mereka semakin mew senang menggoda gulf.
        " aku ingin memasukimu..." bisik mew ditelinga gulf. Membuat gulf merinding.
         Gulf menyandarkan kepalanya di pundak mew. Mencoba menutupi wajah merahnya sekarang.
        " hhhhhh kamu sangat imut nong, istirahatlah phi akan menjalankan mobilnya dengan pelan agar kamu nyaman." Kata mew menmanjakan nongnya dengan sayang.
       Mew menjalankan mobilnya pelan. 20 menit kemudian mereka sampai. Mew membangunkan gulf pelan.
      "Gulf bangun na kita sudah sampai" mencolek-colek penis gulf yang sedari tadi belum ditutup. Sedangkan milik mew sudah ditutup beberapa saat yang lalu.
       Merasa tergelitik oleh sesuatu gulf membuka matanya imut. " kita sudah sampai phi?" Tanya gulf.
       Mew masih asik mencolek adik gulf tanpa memperdulikan pertanyaan gulf. Merasa ada sasuatu yang salah gulf menunduk dan melihat apa yang dilakukan mew dan bertanya. " apa yang phi lakukan..." tanya gulf
     " ternyata sangat enak memainkannya" kata mew masih fokus dan tangannya pindah ke dua bola dibelakangnya.
      Penis gulf yang semula tenang, mulai menunjukkan keaktifannya. " ah jangan dimainkan phi..., kapan kita masuk ke dalam aku lelah phi" kata gulf
       Mew kaget mendengar penuturan gulf. "Auh khotot nong, phi terlalu asyik hehe. Baiklah kita masuk ke dalam dan melanjutkannya di dalam." Serigai menyeramkan namun tampan terpampang jelas di bibir mew.
        Gulf buru2 turun dari pangkuan mew, membetulkan celanya lalu membuka pintu mobil dan berlari menuju pintu rumah. Sedangkan mew yang masih di dalam mobil terkekeh gemas melihat tingkah gulf.

Hah akhirnya selesei juga.... maaf kalau chapter kali ini pendek. Selamat membaca ditunggu kritik dan sarannya.

Lanjut ngak ceritanya..... kayaknya makin kesini makin ngak nyambung sama judul.... iya ngak sih.... tapi ya sudahlah intinya tetap cinta yang tidak terduga.

    

      
     

      

CINTA YANG TAK TERDUGAWhere stories live. Discover now