Couple OOTD

3.2K 384 60
                                    

Vote, comment, follow!

Note: FF Canon chapter ini berdasarkan moment tanggal 17-18 September 2021.
 
 

_______
 
 

17 September

Hari ini Jimin dan Jungkook dijadwalkan melakukan swab test Cov¡d untuk syarat penerbangan mereka esok. Seperti yang diberitakan media, mereka dan anggota BTS lainnya akan pergi ke New York untuk menghadiri rapat Perserikatan Bangsa-Bangsa sesuai utusan Presiden Korea Selatan. Bukan hanya itu, BTS juga akan memiliki beberapa jadwal lainnya di New York.

Berhubung Jimin dan Jungkook tinggal bersama, sehingga mereka melakukan tes hanya berdua. Sementara anggota lainnya telah tes sebelumnya. Meskipun datang ke rumah sakit bersama, pasangan kekasih asal Busan itu keluar dari mobil bergantian dengan ditemani asisten mereka.

“Jangan menangis, aku tak bersamamu. Siapa yang akan menenangkanmu jika kau menangis?” Jungkook menggoda Jimin yang akan turun dari mobil. Pukulan kesal segera menyapa lengannya.

“Diam!” bentak Jimin yang kemudian mendengus pelan.

“Sayang, rasanya sakit ketika hidungmu dicolok. Wah, jangan menangis ya?”

“Aishh Jeon Jungkook!”

Jungkook tertawa gemas melihat kekasih yang lebih tua dua tahun darinya merajuk karena ditakut-takuti. Terlebih saat merajuk, bibir tebal Jimin otomatis akan cemberut, Jungkook tak kuasa untuk tidak merasa gemas.

“Aku pergi dulu!” Jimin berkata sembari berjalan menghentakkan kakinya dengan diikuti asisten dari belakang.

Aegiya, jangan menangis. Aku tak bersamamu!” Jungkook kembali berteriak menggoda, pun yang digoda hanya mendelik ke arahnya.

Beberapa belas menit kemudian, Jimin telah selesai melakukan test. Ia keluar gedung pemeriksaan untuk kembali ke parkiran tempat Jungkook berada. Tak lupa, saat bertemu tenaga kesehatan di luar, lelaki Park itu membungkuk sopan berkali-kali.

Di sisi lain, senyuman Jungkook mengembang kala mendapati Jimin yang sudah kembali. “Bagaimana? Sakit?” tanyanya. Mata bambi lelaki Jeon itu membulat saat mendapati mata Jimin yang masih memerah. Sepertinya dugaannya benar bahwa kekasihnya menangis.

“Wah sayang. Kau benar-benar menangis?”

“Rasanya sakit, geli, aku sampai batuk-batuk. Menyebalkan.” Jimin menggerutu sebal, kemudian masuk ke dalam mobil.

“Ck, memang begitu. Lagipula ini bukan pertama kali kita melakukannya.” Jungkook mengangkat tangannya untuk mengelus kepala Jimin yang memakai beanie.

Jimin belum memberikan respon lantaran masih sibuk mengelap ingusnya dengan tisu. “Sudah sana, cepat tes. Aku ingin segera pulang,” katanya.

Yes, baby.” Akhirnya Jungkook turun dari mobil untuk mendapatkan giliran melakukan tes. Tes itu hanya membutuhkan waktu belasan menit, sama seperti Jimin. Sehingga begitu selesai, Jungkook buru-buru kembali ke parkiran.

“Sayang, hasilnya keluar besok pagi,” ucap Jungkook yang segera ditanggapi anggukan kepala oleh Jimin.

“Oke, sudah selesai semua dan menunggu hasilnya besok pagi. Sekarang, kajjaaa!! Pulang!” Jimin memekik cukup keras sampai supir dan asisten terkejut.

“Astaga, sayang. Mulutmu. Tidak bisakah tidak berteriak begitu? Cempreng,” tegur Jungkook. Jimin hanya merespon dengan kekehan pelan.

_______

Kookmin Canon Stories [M]Where stories live. Discover now