•
•
•Lima hari berlalu begitu saja. Keisya telah menyelidiki dengan teliti selama ini tapi masih belum yakin apa yang menjadi rahasia Hanma.
Meski kemarin dia telah berhasil mendapatkan kotak kayu yang selama ini membuat Keisya penasaran tapi begitu dibuka hanya berisi pita dan bando.
Ketika menemukan itu Keisya nyaris saja tidak bisa menahan teriakannya saking terkejutnya. Bayangkan saja, seorang Hanma Shuji yang dikenal sebagai dewa kematian dan disebut Zombie oleh Draken, menyimpan pita dan bando anak perempuan. Sungguh tak pernah terlintas di benak Keisya.
Tapi yang pasti, pita dan bando itu milik seorang gadis. Kalau sampai di simpan sedemikian rupa oleh Hanma begini, Keisya yakin ini sangat penting bagi Hanma. Mungkin bisa jadi ini bagian dari rahasia yang disimpan Hanma.
Artinya semakin dekat Keisya dengan kebenaran yang dia cari.
Gedung-gedung tinggi dan jalanan Shinjuku yang ramai, mengantarkan Keisya ke tempat di terpencil di sana. Ada sebuah gedung yang dari luar tampak sepi, tapi siapa tahu di dalamnya cukup ramai.
Keisya memasuki gedung itu dan langsung menemui Kisaki tanpa mempedulikan orang-orang yang bersiul padanya. Sebenarnya dia cukup benci dengan mereka. Benar-benar membuatnya tidak nyaman.
"Keisya-chan sudah datang." Kisaki menyambut kedatangannya dengan senyum.
Keisya hanya membalasnya dengan deheman. "Ada apa kau memanggilku ke sini?"
"Aduh, pacar jangan cuek begitu. Senyum sedikitlah."
"Bacot! Tinggal bilang aja repot banget."
Kisaki terlihat menghela napas kasar, lalu dia menyodorkan seberkas data ke hadapannya.
"Ini tugas untukmu."
Keisya mengambil data itu dan membacanya ternyata data mengenai penguasa daerah di Roppongi, Haitani Ran dan Rin.
"Harus apa aku dengan data informasi mereka," tanya Keisya pura-pura tidak mengerti.
"Dekati mereka, buat mereka percaya padamu."
"Haah. Apa belum cukup aku mengawasi Izana, sekarang kau memintaku untuk mendekati mereka berdua."
"Kau bilang ingin dekat dengan kakakmu. Kakakmu itu tangan kananku, jadi jika kau ingin cukup dekatnya, jadilah tangan kiriku."
Keisya menahan napas kesal. Akhirnya memilih mengalah. "Baiklah."
"Bagus. Aku suka pacar penurut."
"Cih!"
Keisya langsung pergi dari tempat itu tanpa membuang waktu. Hari ini dia cukup dibuat kesal dengan kelakuan Kisaki yang semena-mena.
"Memangnya apa yang dia bisa?!" sungut Keisya sangat jengkel. "Digetok Baji tau rasa!"
"Pengecut itu cuma beraninya main kotor di belakang, muak gue liat muka dia." Keisya terus mendumel di sepanjang jalan. "Jangan pikir lu bisa ngatur-ngatur gue, Kisaki tukang santet. Gue bakalan buat rencana lu gagal tanpa lu sadari."
Dalam perjalanan pulang Keisya bertemu dengan Hina yang berencana pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Takemichi. Keisya memutuskan untuk ikut.
Di bangsal tempat Takemichi dirawat, Keisya dan Hina melihat Emma sedang menangis dengan posisi ambigu pada Takemichi.
Bibir Keisya sedikit terangkat, terhibur dengan reaksi Hina sesudahnya.

YOU ARE READING
Shadow || Draken, I Love You.
FanfictionAku ada di antara banyak orang di sekitarmu. Aku ada di sampingmu, berusaha menjaga apa yang sangat kau hargai. Karena bagiku cinta bukan hanya bicara tentang memiliki, tetapi juga tentang memberikan apapun dengan tulus untuk melihatmu bahagia. Dal...