Bab 14

246 51 2
                                    




Pertarungan antara Touman versus Moebius akhirnya pecah. Kedua belah pihak berlarian ke arah lawan sambil berteriak. Suasana sangat kacau. Untuk sesaat Keisya merasa gugup. Ini pertama kalinya dia menghadapi situasi ini mengingat selama ini dia dikenal sebagai murid teladan sampai perguruan tinggi.

Keisya telah menggunakan poin prestasinya untuk membeli beberapa item yang dia perlukan untuk mendukungnya di pertarungan sekarang. Setidaknya cukup untuk membuat dirinya selamat hidup-hidup hari ini.

Keisya nyaris menangis tanpa suara ketika memikirkan 250 poin prestasinya telah terpakai menyisakan 110 poin di statusnya.

Mengikuti kegembiraan di sekitar, Keisya bergerak lincah melayangkan tinju dan tendangan sambil mengamati Draken dan Takemichi.

Pertarungan cukup kacau. Di mana-mana silih berganti orang-orang tumbang. Keisya berdecak kagum menyaksikan Smiley menghajar lawan sambil tertawa seakan-akan dia sedang bermain.

Bukk!

Sibuk mengamati Smiley, Keisya sampai tidak sadar Baji telah menonjok pipinya dengan keras. Keisya terdorong kesamping, belum menegakkan tubuh namun Baji sudah menghajar perutnya dengan keras.

Keisya meringis kesakitan. Bersamaan dengan hatinya yang perih, bagaimana tidak? Dia baru saja dihajar oleh Baji Keisuke yang terkenal dengan kekuatannya sebagai kapten divisi pertama Toman, selain itu sebagai salah satu idola yang selama ini Keisya kagumi selain Draken.

Keisya berpura-pura tumbang. Sengaja karena tidak ingin melawan Baji kemudian saat Baji mengalihkan perhatiannya ke orang lain, baru Keisya menyelinap pergi.

Keisya menghindari para petinggi toman dan lebih memilih bertarung dengan anggota biasa Toman. Kemudian mata Keisya menangkap Kiyomasa keluar dari kerumunan sambil memegang belati yang sudah berlumuran darah. Saat itulah Keisya sadar kalau Draken sudah tertusuk.

Bukan hanya Keisya yang tersadar tapi Takemichi juga. Pria itu segera menghampiri Draken sambil berteriak-teriak kencang. Sementara Keisya masih kaku, terpaku di tempat. Memandangi darah Draken yang sudah merembes keluar membasahi tanah.

Bibir Keisya bergetar. Perasaan takut melingkupi sekujur tubuhnya. Karena berdiri seperti patung, Keisya jadi sasaran empuk orang lain. Dia terdorong dan terperosok ke tanah. Namun bukannya merasa kesakitan dan bangkit berdiri, mata Keisya setia menatap ke arah Draken yang kini tengah memuntahkan darah.

Keisya tahu seharusnya bukan hal asing baginya menyaksikan ini. Dia sudah melihat lewat manga maupun anime scene ini namun ketika datang menyaksikannya langsung, dia masih tidak bisa menahan rasa takutnya.

Tak lama kemudian Takemichi tampak berusaha keras menggendong Draken di punggungnya. Saat itu Keisya segera tersadar dan mengendalikan diri. Dia bangkit lalu mengikuti Takemichi diam-diam.

Ketika mereka cukup jauh dari tempat tawuran, Keisya bersembunyi. Dia melepas seragam Moebiusnya, menampilkan kaos hitam lengan panjang yang dari rumah dia rangkap. Kemudian dia membuang topi hitamnya dan mengubah ikatan rambutnya menjadi kunciran. Tidak lupa dia mengganti masker hitamnya dengan masker berwarna biru.

Ketika Keisya kembali ke tempat Takemichi, dia mendapati Kiyomasa sudah tumbang. Namun masih menyisakan, beberapa dari mereka. Takemichi yang tangannya tertusuk berdiri sempoyongan kemudian dari belakang Draken muncul dengan menahan sakit di perutnya. Berdiri berdampingan dengan Takemichi dengan wajah penuh tekad seakan tidak takut mati.

Shadow || Draken, I Love You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang