*8

2.1K 331 52
                                    

Brothers

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, typo, sho-ai, M-Preg dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Kei dan Tobio menatap lama Atsumu yang masih diam, mereka tengah berada di ruang musik. Tempat biasa Atsumu berlatih piano.

“Jadi? Kenapa memanggilku kemari?” tanyanya serius. Ia sungguh heran dengan Atsumu yang tiba-tiba memintanya ke ruang musik setelah jam pulang. 

Dan untungnya hari ini tidak ada latihan sama sekali.

“A—itu.. Bagaimana ya menjelaskannya..” ucap Atsumu terbata. Ia bingung bagaimana caranya menjelaskan pada dua sahabatnya ini soal dirinya dan Shoyo.

“Hm? Kau terlihat aneh Tsumu,” kali ini yang berbicara adalah Tobio.

“A—begitukah? Etto..”

“Tsumu, tarik nafas perlahan lalu hembuskan. Tenangkan dirimu dulu, biar tidak bingung sendiri,” ucap Kei yang di angguki oleh Atsumu.

“Haah.. Jadi begini.. Orang tuaku dan orang tua Shoyo.. Etto..” Kei menaikkan sebelah alisnya.

Ah entah kenapa otak pintarnya sudah menebak akan apa yang dikatakan oleh Atsumu.

“Mereka...”

“Menjodohkanmu dan Shoyo?” ucap Kei begitu saja, membuat Atsumu serta Tobio kaget.

“Heh! Mana mungkin!”

“B—bagaimana kau bisa tau Kei?” ucap Atsumu membuat Tobio kaget lagi.

“Hah? Ucapan megane ini benar?” tanya Tobio, Atsumu mengangguk pelan.

“Tapi, sungguh aku tak tau. Dan.. Dan aku sudah membicarakan ini dengan Shoyo,”

“Membicarakan apa?”

“Soal perasaan kami satu sama lain dan.. Soal kalian yang juga suka padanya,”

“Hey!” protes Tobio. Ia tak habis pikir dengan Atsumu. Asal saja mengatakan hal itu pada Shoyo.

“Lalu bagaimana responnya?”

“Dia bilang tak apa kalau nanti akan menjalin hubungan dengan kalian juga. Asal aku setuju,”

“Lalu?”

“Tentu saja aku setuju! Kalau begitukan kalian bisa menjaganya kalau aku kenapa-kenapa..” sahut Atsumu memelan diakhir.

Kei dan Tobio saling pandang,  mereka paham betul apa maksud Atsumu.

“Tsumu..”

“Dan maaf ya? Mungkin karena penyakitku ini makanya orang tuaku menjodohkanku dengan Shoyo..”

“Aish.. Hey kenapa tiba-tiba begi—”

“Mungkin..”

“..Karena aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi?” tambah Atsumu.

Kei dan Tobio tentunya langsung mendekat, memeluk sahabat bersurai kuning mereka yang tertunduk menatap lantai ruang musik itu.

“Jangan berkata begitu..” ucap Tobio.

“Ya, kau pasti bisa sembuh, jangan pesimis begitu. Kami tidak marah kok, dan kalau kau mengizinkan begitu tentunya kami akan sangat senang. Kita, bertiga.. Pasti bisa menjaga Shoyo bersama selamanya, jadi jangan pesimis oke?” hibur Kei.

BrothersWhere stories live. Discover now