Gilang soldout

23.1K 2.5K 147
                                    

HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
jangan lupa vote!

2 tahun berlalu ...

hari ini menjadi hari terindah buat Gilang, dimana ia akan mengucapkan nama wanita yang sudah ia sebut dalam doanya di Ijab Qobul. tidak lain adalah dokter Anya, dokter yang pernah merawat Dinda saat Dinda ketabrakan 3 tahun yang lalu.

acaranya begitu megah, Gilang sama seperti Angga. mewujudkan impian dan keinginan calon istrinya di hari pernikahannya. walaupun dokter Anya 2 tahun lebih tua dari pada dirinya, tapi sama sekali tidak terlihat tua.

"mas" panggil Dinda

"apa?"

"cie cie" goda Dinda

"berisik cil, gua tegang" ucap Gilang

"udah mau punya istri, lembut dikit napa sih"

"hmm"

Gilang meraih kupiah di atas meja kamarnya, saat dia ingin memakai namun tangannya ditahan oleh Dinda. Dinda sedang mengandung anak kedua, usia kandungannya sudah memasuki 8 bulan, dengar-dengar katanya sih cowok.

"kemarin abang nikah aku yang pakein ini, sekarang mas. aku pakein ya?" ucap Dinda dengan lembut

"nih" Gilang memberikah kupiahnya

Dinda mengambil kupiah dari tangan Gilang, ia sedikit berjinjit kemudian memakaikan kupiahnya dengan rapih. "harus berubah mas, jangan terlalu dingin sama ka Anya"

"iya" jawab Gilang

air mata itu sudah membenang di mata Dinda, ia tahan dengan senyuman palsunya. Gilang sangat tampan, tinggi, gagah, ada brewok tipis di sekitaran dagunya. ketampanannya bertambah dengan pakaian pengantin yang ia pakai, warnanya navy.

"Lang" panggil bu Nadya

"iya mih?"

"ayo" ajak bu Nadya

Gilang kembali menatap Dinda, dan Dinda hanya bisa tersenyum. "gih"

"jangan nangis, nanti make up nya luntur" ucap Gilang

"iya engga, udah sana di tungguin" ucap Dinda

"bareng"

"mas duluan aja, nanti aku nyusul"

Gilang menghela nafas pelan, dia keluar dengan bu Nadya dan yang lain. sedangkan Dinda masih ada di kamar Gilang, kamar yang jarang sekali Dinda masuki, kamar yang selalu tertutup tapi di dalamnya sangat istimewa.

foto keluarga ia tempel di Dinding paling besar, foto dirinya, Galih, dan Dinda juga ada disana. foto anak REGAVOS lengkap dengan polaroid, yang Dinda pikir kamarnya berantakan namun ternyata sangat rapih, bersih, wangi.

saat Dinda melihat ke dinding yang penuh dengan foto-foto, tak sadar air matanya lolos begitu saja. melihat foto masa kecil tiga adik dan kaka itu, foto saat di markas REGAVOS, dan masih banyak lagi.

"masa ini seru banget, kapan bisa begini lagi"  lirih Dinda

"hum" panggil Angga

Dinda tersentak kaget, ia buru-buru hapus air matanya. Angga datang langsung memeluk istrinya dari belakang.

"kenapa hm?"

"kangen aja" jawab Dinda

"hari ini kita semua kumpul, semua lengkap."

"iya tapi gada Atuy sama Fidel" ucap Dinda

"kata siapa? ada mereka di bawah"

"bohong"

Ikhwan untuk Dinda. (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant