Part 16

456 102 39
                                    

BUTEEET!!!

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

BUTEEET!!!

APA KABAR?!!

KANGEN BGT AKU SAMA KALIAAANNN!!

OKE DEH, AYOK BACA!!
VOTENYA JANGAN LUPA SAYANGQUU!!

.



.



.


"Kenapa kau baru melakukannya sekarang?" Christian bertanya seraya mengusap rambutnya ke belakang. Dia menatap Zeline yang kini terbaring di ranjang, hanya saja perempuan itu tak sadarkan diri.

Richard menghirup rokoknya, "memang seperti ini rencanaku."

"Well, kau akhirnya berhasil. Congratulation?" Pertanyaan Christian kini terdengar tak ada bedanya dengan ejekan.

Richard hanya membalasnya dengan gumam tak jelas dan menekan rokoknya yang masih panjang itu kedalam asbak.

"Apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Orang yang punya alter ego tidak mungkin sembuh. Kau ingat kan?"

"Kau banyak bicara." Suara Richard sarat akan teguran. Membuat Christian memalingkan wajahnya sekilas dan terbatuk.

"Lalu bagaimana sekarang?" Tanya Christian. "Apa ada yang harus aku lakukan?"

Richard tak langsung menjawab, tatapannya masih tertuju pada Zeline yang masih belum sadar. Dan Richard punya alasan yang sangat jelas kenapa dia melakukan hal itu.

"Tidak ada. Kau keluarlah sekarang."

Christian langsung memberikan tatapan datar, namun dia sama sekali tak bersuara dan melakukan yang Richard katakan.

Setelah Christian pergi pun, Richard tetap memfokuskan pandangannya pada Zeline. Pikiran, dan hatinya berperang hebat. Satu hal yang sudah lama sekali tidak terjadi padanya.

"Kau---" Richard menggantung ucapannya. Telunjuknya lalu menyentuh dan mengusap pelan pipi yang cukup berisi milik Zeline. Jarinya merasakan kelembutan begitu menyentuh pipi Zeline.

Richard membuang nafas lalu berjalan keluar dari kamar. Sebelum benar-benar menutup pintu, Richard sempat kembali menatap Zeline sekitar dua menit. Setelahnya lelaki itu menutup pintunya dengan rapat.

Zeline langsung membuka matanya setelah yakin bahwa Richard sudah benar-benar melangkah cukup jauh dari kamar ini. Kamar yang sangat asing baginya.

"Brengsek!"

.




.





.

27 November 199x

Grevenmacher, Luxembourg

Bocah berusia enam tahun itu terduduk lemas diatas ayunan. Salju yang turun dan dinginnya udara tak ia hiraukan. Wajah dan hidungnya memerah tanda bahwa ia sudah berada cukup lama ada diluar. Mata bulatnya menatap kearah jalan dan toko yang dipenuhi oleh banyak orang.

Verhetetlen (Third Version)Onde histórias criam vida. Descubra agora