18 Februari, Hari Sabtu: Istirahat Singkat

3K 585 19
                                    

"Kamu bakalan beku di sana," kata Draco, menatap ke arah danau.

Mereka sedang berjalan berdua di tepiannya, Harry berhasil mengajaknya dengan alasan siap-siap untuk Tantangan Kedua.

Draco sedikit ragu-ragu ketika meyetujui ajakan Harry. Dia sedikit lebih diam akhir-akhir ini, seperti lebih sadar akan kedekatan mereka. Dia tidak membicarakan apa yang terjadi di kamar mandi Prefek, dan Harry juga tidak bertanya soal itu karena tidak ingin menekan Draco.

Tapi sungguh dia berharap bisa menanyakannya, dan mendengarkan apa yang ingin Draco katakan. Ingin merasakan tangan Draco membelai wajahnya lagi, ingin memandang lurus sepasang mata indah itu dan mendengarkan namanya keluar dari bibirnya.

'Dia akan memberitahu aku saat dia sudah siap' pikir Harry, saat mereka berjalan di tepian danau.

"Apa kamu sudah tahu cara untuk berada di dalam air dalam waktu selama itu?" Tanya Draco. "Waktunya sudah tinggal kurang dari seminggu, loh."

Nadanya terdengar sangat khawatir, dan Harry menghela napasnya begitu mendengarnya.

"Belum," jawabnya. "Hermione membantuku untuk mencari tanaman yang mungkin bisa aku gunakan, tapi sejauh ini kami belum menemukannya."

Draco menjilat bibirnya tak sadar, dahinya berkerut.

"Jangan khawatir, aku akan segera menemukan caranya," Harry berjanji. Saat Draco menatapnya lekat, Harry tersenyum lembut padanya. "Supaya aku tidak mempermalukan sekolah kita dan agar Hogwarts menang, kan?"

"Iya, kamu tidak boleh mempermalukan seolah kita," kata Draco. Dia lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling danau. "Kalau kamu mencari tanaman, bukannya harusnya kamu bertanya pada Longbottom? Dia kan agak gila kalau soal tanaman?"

Harry mengerjap. "Kok kamu tahu?"

"Slytherin tahu segalanya," ujar Draco, lalu menyeringai saat melihat Harry memutar matanya. Dia lalu menambahkan, "Dan Pansy sangat suka bergosip. Apalagi kalau menurutnya itu lucu."

Harry mengerutkan dahinya. "Maksudmu sesuatu yang bisa dia ejek?"

"Bukannya Longbottom suka memberi nama kaktusnya?"

"Mungkin, tapi setiap orang punya kegemaran anehnya masing-masing."

"Aku tidak punya."

"Hobi membuat lencana bodoh tuh apa?"

"Itu kan cuma sekali, Potter!" Gerutu Draco, mendorong Harry saat Harry tertawa. "Terserah deh. Tapi obsesi aneh Longbottom mungkin saja berguna untuk ini. Jadi jangan lupa tanya dia."

"Iya, Sir."

Draco berhenti sejenak dari langkahnya untuk berbalik sempurna ke arah Harry dan menatapnya lekat-lekat tepat d manik mata. "Harry," katanya tegas.

Harry buru-buru menggenggam tangannya lembut. "Aku sama sekali tidak main-main soal Turnamen ini, aku akan hati-hati. Aku janji. Aku akan bertanya pada Neville malam ini, aku yakin dia pasti sangat senang bisa melakukan sesuatu untuk membantuku dan memberiku semua buku yang dia punya dan melarangku untuk tidur sampai dia selesai menceramahiku soal mandrake."

Draco tersenyum mendengarnya, membuat Harry tanpa sadar menjilat bibir bawahnya. Lalu teringat sesuatu yang terjadi kemarin. "Aku rasa kemarin Moody baru saja memberinya satu buku,"

"Moody?" Draco terheran-heran. "Kok bisa?"

"Sepertinya dia ingin meminta maaf karena sudah kelewatan saat kelas." Harry merutuki dirinya sendiri karena tidak sengaja membawa-bawa Moody dalam pembicaraannya dengan Draco.

"Pria itu benar-benar gila," gerutu Draco. "Apa yang ada di pikiran Dumbledore saat mempekerjakannya jadi guru sih?"

"Mungkin fakta bahwa kita butuh guru tapi tidak ada yang mau melamar." Jawab Harry, menggenggam tangan Draco lebih erat. "Mungkin aku bisa meminta Moody untuk mengubahku jadi ikan."

"Harry, tidak lucu sama sekali," Draco menggerutu sambil mendorong Harry pelan, tapi setelah itu dia tersenyum geli.

Mereka kembali ke kastil, berpisah di pintu masuk. Harry melihatnya menghilang di belokan lorong, dan memutuskan kembali ke Menara Gryffindor.

Neville punya banyak sekali buku Herbologi.

.

T/N: Chapter ini pendek banget ternyata, asliiii. Tapi chapter sebelumnya itu dua kali lebih panjang dari biasanya, so I guess it's oke? Lagipula sekarang Harry udah berani pegang-pegang tangan Draco kayak begitu ;;~;; haha. Walau perjalanan masih panjang.

Anw, minggu ini segini dulu gaes, sampai jumpa minggu depan.

Dan untuk proyek translate-ku yang setelah ini, aku terjemahin yang At Your Service dulu (yang fic misteri romance super bagus itu) and I already translate it separuh alias udah 200 halaman lebih so Im looking forward to share it with you guys setelah ini kelar, hehe.

✓ The Owlery #1 (INA Trans)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora