Chaos

329 24 2
                                    

Hello everyone
Don't forget to vote and comment
Happy reading

Jay dan Caecilia pergi ke restoran termahal di kotanya dengan paksaan dari Caecilia. Jay sudah melarangnya tetapi apa daya jika Caecilia selalu merengeknya.

"Silahkan pesan makanannya Nyonya Warren" Ucap Jay sambil memberikan buku daftar menu.

"Cae mau makan makanan Italia"

"Pesan saja" Caecilia mulai menyebutkan menu makanan yang ingin ia pesan, sedangkan Jay sibuk dengan handphonenya. Setelah selesai Caecilia menatap Jay yang terlalu fokus dengan handphonenya.

"Tuan Jay" Panggil Caecilia membuat Jay langsung meletakkan handphonenya di atas meja.

"Panggil saya apa tadi?"

"Tuan Jay"

"Katakan sekali lagi" Jay sudah menatap Caecilia dengan mata elangnya, tentu membuat Caecilia takut. Caecilia langsung tersenyum dan meminta maaf.

"Maaf, Cae tidak suka kalau Daddy terlalu fokus dengan handphone"

"Merasa dianggurkan?"

"Tidak juga"

"Tuan Jay" Panggil Antonio yang tiba-tiba datang.

"Kenapa?"

"Kita harus berbicara di luar" Ucap Antonio dengan nada seriusnya.

"Kamu tunggu disini dulu ya Car, saya akan keluar sebentar"

"Iya Daddy"

Jay bangkit dan berjalan keluar bersama. Antonio menceritakan semuanya tentang ada kejanggalan. Jay fokus mendengar semua penuturan dari mulut Antonio yang begitu serius.

Saat dengan itu juga orang-orang dari dalam restoran berhamburan keluar. Jay melihat Caecilia sudah berdiri dan ingin ikut keluar, Jay ingin masuk tetapi di tahan oleh bodyguardnya.

"Biar kami yang menyelamatkan Nyonya Caecilia"

"Tidak! Saya yang harus menyelamatkannya"

Jay berlari menuju pintu masuk tetapi tidak bisa karena banyak pengunjung yang sedang berlarian keluar.

"Ada apa sebenarnya?" Tanya Caecilia ke salah satu pengunjung disana.

"Di disini ada bom dan 1 menit lagi akan meledak"

"Bom?"

"Iya, jadilah cepat keluar dari sini"

"Tunggu sebentar, kamu istri dari Jay Warren kan?"

"Iya benar"

"Cepat kita harus keluar dari sini"

Pengunjung perempuan itu menarik tangan Caecilia menuju pintu keluar, sesampainya di pintu luar Caecilia melihat ibu hamil yang sedikit kesusahan karena perut buncitnya. Caecilia melepaskan cengkraman tangan dari perempuan itu dan menghampiri ibu hamil itu.

"Mari saya bantu" Caecilia membantu ibu hamil itu berjalan menuju pintu.

"Tunggu sebentar, anak saya hilang"

"Anak ibu? Perempuan atau laki-laki?"

"Itu dia" Caecilia melihat arah yang ibu hamil itu tunjuk, Caecilia melihat anak kecil laki-laki sedang menangis dipojokan ruangan. Setelah mengantarkan ibu hamil itu sampai di pintu Caecilia berlari ke ujung ruangan.

"Ikut kakak ya? Jangan takut" Caecilia mengajak anak kecil itu kearah pintu. Anak kecil itu sudah berhasil keluar, kaki Caecilia tersandung kursi yang berantakan. Caecilia berusaha bangun tetapi tidak bisa.

Consigliere JayB Where stories live. Discover now