Bagian 13

1.6K 219 35
                                    

Aensoo keluar dari kamar mandi setelah mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Heeseung ada di sofa sedang menatap ponselnya. Tadi Aensoo sudah mengobati luka Heeseung, untungnya kepala laki-laki itu tidak apa-apa, hanya benjol saja. Aensoo mengambil kompres lalu mendekat ke arah Heeseung, dia mengompres kepala laki-laki itu sampai Heeseung bingung.

"buat apa?" tanya Heeseung setelah Aensoo menaruh kompresnya.

"supaya kepala mu yang benjol sembuh, buat apa lagi?" jelas gadis itu lalu duduk di sofanya, menatapi wajah Heeseung yang terluka dan ada memar di pipinya.

"kenapa?" tanya laki-laki itu karena Aensoo hanya menatapnya saja tanpa berbicara.

Aensoo tersenyum kecil lalu bersandar pada sofanya, "kamu udah sebarin akun rahasia ku?" tanyanya tanpa menjawab pertanyaan Heeseung.

"nggak"

Gadis  itu menoleh, "kenapa? kita kan udah nggak main tantangan lagi karena aku nggak tahan"

Heeseung membenarkan posisinya supaya tiduran di atas paha Aensoo, dia memejamkan matanya, walaupun agak sakit karena bagian belakang kepalanya terkena tembok tadi. Aensoo bermain dengan rambut laki-laki itu, menunggu jawaban yang akan di berikan. 

Entah sudah seperti apa hubungannya dengan Heeseung, awalnya mereka hanya seorang seleb dan penggemar. Sekarang? kira-kira apa?

Heeseung menghela nafas dan kembali membuka matanya untuk menatap Aensoo, "ayo tinggal bersama, dan berkencan.. tanpa sepengetahuan siapapun"







Sunghoon menghidangkan ramyunnya di meja saat Hyerin duduk. Seperti biasa gadis ini akan selalu menginap. Sebenarnya itu bukan keinginan Hyerin, tapi Sunghoon. Laki-laki itu selalu meminta adik sepupunya ini untuk menginap. Mungkin hampir jarang sekali Hyerin kembali ke apartnya.

"kak, kamu nggak bisa cari pacar aja?" tanya Hyerin lalu memakan ramyunnya.

"buat apa? aku nggak tertarik soal cinta" balas Sunghoon, juga sambil memakan ramyunnya.

Hyerin mendecak tidak menyangka, "kamu nggak punya perempuan yang kamu sukai atau semacamnya?"

Sunghoon berhenti lalu menatap adiknya itu, "berhenti bahas ini, memangnya kenapa, sih?"

"aku minggu depan nggak di Seoul lagi, jadi aku khawatir kamu nggak punya teman di apart"

Sunghoon hampir tersedak mendengar hal tersebut, "kamu apa?!"

Hyerin tersentak kaget, "a- apa? kenapa teriak, sih?"

"kamu mau kemana, hah? siapa yang kasih kamu pergi dari Seoul?!" omel Sunghoon.

Hyerin lupa kalau dia belum memberi tau kakaknya ini, "aku.. aku bakal pergi ke London untuk lanjut kuliah disana, mama yang suruh karena rumah di London udah selesai" jelas Hyerin.

Sunghoon menaruh sumpitnya dan bersandar tidak menyangka, dia tidak mau. Dia tidak mau Hyerin pergi.

Gadis itu menatap sang kakak, "kak Sunghoon nggak apa-apa kalau aku pergi? akan aku carikan kamu pa-"

"nggak" potong Sunghoon cepat, dia menatap Hyerin, "aku nggak mau kamu pergi, aku juga nggak mau punya pacar"

Hyerin ikut menaruh sumpitnya, "kakak kenapa nggak mau punya pacar, sih? kakak juga nggak mau aku pergi? apa aku memang sepenting itu? lagian-"

"karena aku suka sama kamu!" ujar Sunghoon mengekspos dirinya sendiri membuat Hyerin diam, "dengar, aku tau ini salah tapi aku benar-benar cinta sama kamu. Aku suka sama adik sepupu ku sendiri, aku tau mungkin menurutmu ini bukan hal yang benar tapi aku nggak bisa tahan lagi" jelas Sunghoon lalu mengusap-usap wajahnya frustasi, "maaf... Hyerin.. aku seharusnya nggak begini" ucapnya dengan suara gemetar.

Keep it PRIVATE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang