Eight

2.7K 288 6
                                    

Rasanya telinga Abim sudah bosan mendengar semua cerita Aira yang terus membangga-banggakan pacar barunya itu sedari tadi di motor dan kini berlanjut ketika sudah sampai di sekolah, tentang Raya yang pintar lah, jago basket, sweet, romantis dan hal-hal lainnya yang sudah malas Abim mendengarnya.

"Raya juga bisa—"

"STOP AIRA!" potong Abim muak. "Please cukup, sakit kuping gue anjir ngedengerin curhatan gak bermutu dari lo tentang si jalan Raya itu." ungkap gadis tomboy itu lalu meninggalkan Aira di depan kelasnya.

"Ishh Abim lo ngeselin banget sih, Aira kan belum selesai ceritanya iniii." gadis itu memanyunkan bibirnya kesal dan meratapi kepergian Abim yang kian menjauh.

"Dasar nyebelin!" lalu ia menghentak-hentakan kakinya dan memilih masuk ke kelas.

Sedangkan di tempat Abim, ia terus mencibir cerita Aira tentang si jalan Raya itu.

"Apa sih hebatnya dia, gue juga jago pernah ngalahin sekolah tetangga pas futsal." bangganya sambil mengibaskan poninya kebelakang. "Yeuh mentang-mentang bisa basket doang hilih, coba futsal lawan gue pasti kalah dah gue yakin." secara Abim itu satu-satunya siswi yang masuk ke team futsal putra.

Brakkk!!!

"Babik?!?!!" umpat Dylan refleks. "Anying lo Bim, ngagetin orang aja." lanjutnya kesal sambil melempar penghapus ke arah gadis tomboy itu, namun sayangnya tidak tepat sasaran karena Abim menghindar.

"Tau tuh lagi maen gaplek juga, udah mendingan sini lo join sama kita-kita Bim, cepetan!" sahut Pandu yang kini sudah memakai helm dan tengah mengocok kartu gaplek.

Abim menurut dan menghampiri mereka yang tengah bermain gaplek di bangku belakang.

Bruk!

"Dih anying napa sih Bim?!" kesal Bara menoyor kepala gadis tomboy itu.

"Ck. Diem bego!" timpal Abim kesal.

Mereka menatap temannya itu heran. "Udah-udah, skip aja, maklumin mungkin lagi M kali." ujar Gyas yang sudah menerima semua kartu gaplek nya.

Dylan tertawa. "Eh iya, gue baru inget si Abim kan cewek."

"Seketika gue lupa gender si Abim." kekeh Bara ikut lupa yang langsung mengundang tawa yang lain.

Abim mendengus kesal, lalu tak lama ada suara keributan yang menghebohkan kelas mereka. Kedatangan tiga gadis itu membuat pusat perhatian kelimanya teralihkan termasuk Abim.

"Itu si Ghina kenapa sih?" tanya Pandu penasaran.

"Tanyain gih." saran Bara ikut kepo.

"Noh suruh si Gyas mantannya." jawaban Pandu langsung menyambut tawa Dylan dan Bara.

"Diem anjing, gak usah bahas yang lalu-lalu." kesal Gyas yang di ingatkan kembali.

"Halah pas di putusin kemaren nangis-nangis lo bangsat!" cibir Dylan.

"Eh gak ada ya gue nangis-nangis anying, pintah banget lo." elak Gyas tak mau mengaku.

"Dih gue punya bukti videonya Yas." saat Dylan yang ingin mengeluarkan handphone-nya tiba-tiba Gyas langsung menghentikan itu dengan suara yang tinggi.

"Dylan simpen lagi HP lo anjing!" titahnya kesal.

Sontak mereka tertawa puas melihat muka kesal Gyas, tapi Abim tidak. Ia masih diam dan tak tertarik untuk ikut bergabung bersama teman-temannya.

"Rumornya si Ghina tuh pacaran sama salah satu anak kelas Multimedia 'kan?" tanya Bara memastikan.

Gyas mengangguk setuju dengan rumor yang beredar baru-baru ini, dan jauh sebelum ini pun ia sudah curiga mengenai itu.

Cute Couple [GxG]Where stories live. Discover now