5🔞

2K 129 0
                                    

**Happy Reading**
.
.
.
.
.
.


Warn: NC!

.
.
.

Dua bulan berlalu~

Seokjin dan Namjoon sudah pulang dari bulan masunya. Mereka di sambut oleh kedua putranya, siapa lagi kalau bukan Beomgyu dan Taehyun. Mereka mengadakan pesta kecil penyambutan pulang kedua orang tuanya. 

Suasana kali ini menjadi hangat. Rumah yang awalnya sangat sepi, dingin dan sunyi, kini kembali di beri kehangatan dengan kehadiran kedua orang tua mereka. 

Selama ini Beomgyu sering mendapatkan pelecehan dari saudara tirinya. Beomgyu mencoba bertahan agar rencananya bisa berjalan dengan lancar. Membiarkan Taehyun melakukan kebiasaannya sesuka hatinya, membully, menyuruhnya ini itu, semuanya Beomgyu biarkan. 

Kalau bermain pun, Taehyun selalu memberikan Beomgyu pil penjegah kehamilan. Sepertinya bukan bermain, lebih tepatnya hanya Taehyun yang memainkan seluruh tubuh Beomgyu. 

"Kalian akur kan?" tanya Papa Namjoon.

"Oh tentu saja Papa. Bahkan kami sering mengerjakan tugas bersama." jawab Taehyun.

Taehyun memeluk leher Beomgyu, seakan akan mereka memang dekat padahal selama ini mereka sama sekali tidak pernah bertegur sapa, hanya saat Taehyun akan membully Beomgyu mereka akan berinteraksi.

Beomgyu hanya menanggapinya dengan senyuman andalannya. Senyum kepalsuan itulah yang selama ini Beomgyu lakukan agar semua orang tidak curiga dengan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka berdua.

"Bagaimana dengan kuliah kalian?" Tanya Seokjin.

"Aku mempercepat skripsiku Ayah, aku ingin segera bekerja." Jawab Beomgyu.

"Lalu Taehyun?" 

"Aku masih santai, aku tidak ingin memaksa diriku untuk segera lulus." balas Taehyun.

"Ayah hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kalian, semangat." Keduanya mengangguk semangat.

Bukankah mereka terlihat berbeda dari biasanya? 

Mereka lebih dekat tanpa ada bully yang terjadi.

"Kalian tidak ingin melanjutkan S2?" Sela Papa.

"Tidak!" keduanya menjawab bersama.

"Baiklah. Papa juga tidak ingin memaksa kalian berdua."


















Malam harinya. Beomgyu masih berada di belakang rumah lebih tepatnya di taman rumah. Seluruh keluarganya sudah kembali ke kamar masing-masing.

Hari gelap memang sering menjadi saksi bisu Beomgyu mengeluarkan semua emosinya. Seluruh emosinya itu selalu bercampur aduk, entah itu sedih, senang, bingung, marah, semua itu tercampur layaknya adonan kue.

"Cengeng!"

Kepala Beomgyu menunduk. Suara itu membuatnya diam seakan dirinya kuat dengan semua yang dihadapinya.

"Kau tidak perlu menangis Beomgyu. Cukup ikuti semua perintah dan keinginan ku." Beomgyu menggeleng.

Entah kenapa Beomgyu tidak bisa mengucapkan apapun jika sudah ada di samping Taehyun.

Taehyun memeluk tubuh Beomgyu dari belakangnya. Kepalanya di letakkan di bahu kiri Beomgyu.

"Mau bermain?" Beomgyu menggeleng.

[✓] Bastard's | TaeGyuWhere stories live. Discover now