RC 3. BASTARD MAN

41.6K 2.4K 121
                                    

Haloooo....

Rexford balik lagi nih... Semoga suka ya sama ceritanya....🌺🌺

Jangan lupa Vote dan Komen ya Kak... ⭐⭐

💫Happy Reading💫

Lyon, Prancis 09.00 p.m

Mansion yang biasanya sepi dan hening itu, sekarang tampak berbeda. Kini di ruang tengah keluarga ada sekelompok pria berjas hitam tengah berdiri dengan rapi di belakang Boss mereka. Selain wajah yang seram, pembawaan mereka juga mencekam.

"Maaf Mr. Mackenzie, Tuan Hendry sampai saat ini belum juga kembali. Sudah sekitar lima hari Tuan Hendry pergi." Kedatangan Pria-pria berjas hitam itu sudah cukup membuat Halen ketakutan dan khawatir. Siapa yang tidak mengenal Pria berpengaruh yang sedang duduk dengan tenang dan tampan itu? Bahkan orang yang paling tidak update sajapun tau siapa sosok Rexford Christopher Mackenzie.

"Where's his daughter?" Rex mengganti pertanyaannya. Yang semula bertanya mengenai Hendry sekarang menjadi Putrinya. Intonasi yang tenang itu tidak membuat degupan jantung Halen mereda, malah Ia semakin takut.

"Miss Vioren sedang ada di belakang Mr. Mackenzie." Jawab Halen. Dia sebenarnya tidak ingin menjawab, tapi rasa takutnya lebih mendominasi. Tidak tau mengapa Halen merasa sesuatu yang buruk akan menimpa Anak majikannya itu. Selain itu terlalu aneh saat seorang Rexford Christopher Mackenzie mau repot-repot turun tangan langsung tanpa mengirimkan orang kepercayaannya terlebih dahulu.

"Bisa kau panggilkan?" Tanya Rex, posisinya tidak berubah, hanya kini tatapannya yang semakin menajam. Jangan lupakan aura dominan dan tidak ingin dibantah yang tersirat dari nada bicaranya. 

"Baik Mr. Mackenzie" Setelah itu Halen pergi ke arah belakang Mansion. Ia tergopoh-gopoh untuk segera sampai ke tempat Vioren berada karena untuk memberikan beberapa hal yang harus Vioren lakukan saat berhadapan dengan Rex. 

"Tiga menit waktu ku berlalu hanya untuk menunggu mu." Rex yang sedang melihat jam tangan yang bertengger di pergelangan tangannya dapat melihat dua orang kini sedang berjalan menuju ke arahnya. Alisnya menukik tajam melihat raut bingung yang terpancar dari sorot mata gadis itu.

"Pakai apa kau akan membayarnya Mrs. Camorra?" Kini seringaian tipis Rex layangkan kepada Vioren yang baru saja tiba di hadapannya. Ia samapi menatap intens Vioren saat kegugupan menerpa wajahnya.

"Maaf, tapi aku tidak mengetahui kedatangan kalian Sir." Vioren meringis melihat tatapan tajam itu. Ada rasa takut dan juga firasat buruk?. Tapi kenapa? Selain itu, Vioren juga merasa gugup dengan aura yang Rex pancarkan belum lagi dengan raut dingin dan tatapan tajamnya.

"Sekali lagi saya minta maaf. Tapi, ada keperluan apa Kalian ingin menemui Daddy?" Berdekatan dengan para pria ini sangat tidak baik untuk jantungnya. Antara takut dan cemas. Vioren bisa merasakan aura dingin mereka. 

"Apa pendapatmu mengenai seorang pengkhianat?" Kali ini posisi Rex berubah. Yang semula duduk dengan meletakkan sebelah kaki di atas paha nya dan tangan yang memanjang di sisi sofa, kini menjadi duduk tegak dengan seringaian keji di wajahnya.

Cukup. Vioren yang dari awal tidak mengetahui maksud kedatangan para pria ini, malah dibuat semakin bingung mendengar pertanyaan barusan. Rasa cemas di hatinya semakin terasa. Seringai pria itu sudah menjawab rasa cemas yang sejak tadi dirasakannya.

"Pengkhianat? Orang yang buruk, dan pantas untuk di jauhi." Meski takut Vioren tetap berusaha tenang menjawab pertanyaan Rex tadi. Jika boleh jujur Voren tidak tahu siapa orang-orang yang sedang berada dihadapnnyya saat ini. Tapi ada yang tampak familiar dimata Vioren. Tapi ia tidak ingat pernah bertemu dimana. Ingatannya payah.

Rexford Christopher [END] ✓ (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang