- RED WINE

3.7K 514 36
                                    

Kembali membawa sang target lalu di dudukan pada kursi kayu sama dengan saat (name) di introgasi oleh mereka di ruangan minim cahaya ini

Redup lampu dan tercium nya aroma darah menambah kesan menyeramkan pada tempat eksekusi

Terus menggeliat berusaha melepaskan diri dari ikatan rantai pria itu malah terkena cambukan keras dari Haitani Ran tepat dibelakang pundak nya menggunakan rantai 

Teriakan kesakitan menggelar di dalam ruangan, (name) sangat tidak menyukai suara bising memutuskan untuk kembali ke kamar milik nya

Sanzu menyadari pergerakan (name) tangan nya menjangkau pergelangan tangan menarik nya kembali tepat di samping nya. "Kau akan pergi kemana?"

"Tentu saja kembali ke kamar ku"

"Kesenangan belum di mulai, tetap lah diam di tempat ini"

Perintah dari Sanzu membuat (name) mendengus kasar, semua tugas nya sudah selesai tapi tetap saja dia masih tidak di perbolehkan beristirahat sejenak hanya untuk melihat seorang pria di eksekusi mati oleh anggota Bonten

Mulai melayangkan beberapa tendangan pada sekujur tubuh korban hingga wajah nya penuh dengan pendarahan dan terlihat tanda berwarna ungu kebiruan. "ini akibat kau berani bermain main dengan Bonten–" Mikey menggantung kata kata nya menoleh pada Sanzu

"Bunuh" ucap enteng Mikey meninggalkan ruangan eksekusi, tentu saja itu adalah hal yang paling menyenangkan untuk si pria penyabu handal dengan katana kesayangan milik nya satu tebasan menggores dalam dada pria tersebut sampai darah mengalir dari dada hingga perut nya

"INI BEGITU MENYENANGKAN" teriak girang Sanzu di susul oleh tawa menggelegar nya

Bau darah segar tercium menyengat, menatap jijik darah yang terus mengalir menggenang di atas lantai (name) menjauh beberapa radius dari tempat dimana mereka sedang asik menembak nembakan peluru pada kepala pria itu

"kalian bertiga jangan lupa untuk membersihkan nya" titah Mochi berjalan keluar ruangan, melihat seseorang baru saja meninggalkan ruangan eksekusi (name) ikut berjalan tepat di belakang Mochi

Menyadari seseorang tengah berjalan mengikuti nya Mochi melirik ke arah belakang. "Apa kau sedang mengendap endap?" tanya nya karena (name) berjalan begitu hati hati

(Name) menggelengkan kepala nya lalu tersenyum lebar menampilkan deretan gigi nya yang rapih seraya menggaruk kepalanya tidak gatal. "Tidak ada, hanya saja aku ingin kembali ke kamar ku namun pria psikopat itu selalu menahan ku"

"Kau takut dengan cairan kental merah itu?"

"Aku hanya jijik melihat nya di tambah dengan bau nya yang menyengat"

Setelah pembicaraan ringan mereka terpisah karena kamar milik (name) berada di lantai dua

$$$

Hari berganti menjadi malam, dan tujuan mereka kali ini adalah pergi ke sebuah klub malam tidak jauh dari berjudi ataupun menyewa seorang pelacur

Dan kini (name) ikut dengan mereka, bukan apa apa dia terpaksa menolak pun tidak ada guna nya, 1001 alasan ia berikan agar mereka tidak membawa diri nya pergi namun nihil mereka semua terlalu pandai membujuk

Sampai di tempat tujuan, mereka menyembunyikan masing masing senjata yang di bawa

Baru pertama kali ini (name) masuk kedalam klub malam, tercium aroma minuman keras dan asap roko dimana mana, di tambah dengan suara musik dari DJ membuat (name) ingin sekali memuntahkan isi perutnya

TOX!C ; Bonten × readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang